PDAM Jaya Studi Kelayakan Kualitas Air di Setu Babakan
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya melakukan studi kelayakan air di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Studi kelayakan tersebut dilakukan untuk mengetahui potensi air untuk dijadikan sumber air baku yang layak minum.
Direktur Utama PDAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, studi kelayakan air di PBB Setu Babakan ini untuk melihat apakah air di daerah tersebut berpotensi untuk diolah menjadi air yang siap minum. Tentu potensi itu dilihat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
"Hasilnya di Setu Babakan memiliki kualitas air yang relatif bagus akan tetapi debit airnya tidak terlalu banyak sehingga masih dibutuhkan studi kelayakan kembali," kata Priyatno kepada wartawan Senin (8/10/2018).
Priyatno menuturkan, berdasarkan hasil kajian deviasi antara yang besar dan kecil masih lumayan besar, yaitu debitnya 25 liter per detik. Selain itu, hingga saat ini masyarakat yang berada di kawasan Setu Babakan masih banyak yang menggunakan air tanah sebagai sumber air minum padahal kualitas air tanah pun semakin lama semakin menurun.
"Harapannya, dengan studi kelayakan air yang kami lakukan ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi warga sekitar," ucapnya.
Direktur Utama PDAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, studi kelayakan air di PBB Setu Babakan ini untuk melihat apakah air di daerah tersebut berpotensi untuk diolah menjadi air yang siap minum. Tentu potensi itu dilihat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
"Hasilnya di Setu Babakan memiliki kualitas air yang relatif bagus akan tetapi debit airnya tidak terlalu banyak sehingga masih dibutuhkan studi kelayakan kembali," kata Priyatno kepada wartawan Senin (8/10/2018).
Priyatno menuturkan, berdasarkan hasil kajian deviasi antara yang besar dan kecil masih lumayan besar, yaitu debitnya 25 liter per detik. Selain itu, hingga saat ini masyarakat yang berada di kawasan Setu Babakan masih banyak yang menggunakan air tanah sebagai sumber air minum padahal kualitas air tanah pun semakin lama semakin menurun.
"Harapannya, dengan studi kelayakan air yang kami lakukan ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi warga sekitar," ucapnya.
(whb)