Warga Binaan Rutan Cipinang Diajak Peduli HAKI

Selasa, 18 September 2018 - 01:27 WIB
Warga Binaan Rutan Cipinang Diajak Peduli HAKI
Warga Binaan Rutan Cipinang Diajak Peduli HAKI
A A A
JAKARTA - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta menggelar unjungan ke Kopi Jera Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur.

Dalam kunjungan itu, Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Bambang Sumardiono mengatakan, pentingnya mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

"Ada 5 item yang didaftarkan antara lain, kopi, roti, kulit dan barber shop," kata Bambang di Cipinang, Jakarta Timur, Senin 17 September 2018.

Ia menambahkan, warga binaan banyak memiliki potensi keahlian yang tinggi dan apabila diarahkan, keahlian dan produknya mampu bersaing dengan produk-produk di luar rutan dan lapas.

Bambang melanjutkan, rutan dan lapas yang berada di bawah pembinaan kanwil DKI Jakarta banyak menghasilkan produk dan tenaga ahli.

"Dengan didaftarkan ke HAKI maka ada jaminan dan perlindungan bagi keahlian dan produk dari sisi hak cipta desain industri dan yang berkaitan dengan ciptaan. Dengan adanya HAKI akan menjadi modal dan motivasi bagi para warga binaan untuk terus berkarya dan bercipta. Sehingga begitu warga binaan pemasyarakatan ini bebas, maka bisa kembali ke masyarakat dengan keahliannya," urai Bambang.

Salah satu contoh pemberdayaan potensi warga binaan adalah pelatihan barista yang ada di rutan kelas 1 Cipinang Jakarta Timur.

Para warga binaan yang dilatih diajarkan keahlian dalam mengolah kopi. Bahkan disalah satu sudut rutan, telah didirikan kedai kopi yang pendiriannya digagas oleh mantan warga binaan. Di bawah Jera Foundation ada beberapa keahlian yang diajarkan selain menjadi barista, seperti barber shop, produk kerajinan cinderamata dan produk produk lainnya.

Warga binaan yang telah bebas pun sebelum disalurkan ke berbagai perusahaan, terlebih dahulu ditampung Jera Foundation untuk pelatihan lebih lanjutnya. Hasilnya, barista yang telah dididik tidak hanya bekerja di Indonesia, tetapi juga sampai ke luar negeri.

"Setidaknya sudah ada 60 barista dari asal warga binaan yang sudah berhasil meniti karir di luar rutan dan lapas," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5267 seconds (0.1#10.140)