PT Aluminium Indonesia Terbakar, 2 Pegawai Tewas Terpanggang

Jum'at, 07 September 2018 - 16:27 WIB
PT Aluminium Indonesia Terbakar, 2 Pegawai Tewas Terpanggang
PT Aluminium Indonesia Terbakar, 2 Pegawai Tewas Terpanggang
A A A
JAKARTA - Kebakaran hebat melanda PT Aluminium Indonesia di kawasan pergudangan Citra Bumi Kendari (CBK), Desa Kadu, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. Bahkan, kebakaran itu menelan dua korban jiwa.

Korban diketahui bernama Triyono dan Salimi, karyawan PT Aluminium Indonesia. Triyono tewas terpanggang di lokasi, dekat kompresor las miliknya. Sedang Salimi sempat dirawat di RS Jatiuwung Tangerang.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho, kebakaran terjadi saat manajemen CBK Kirman menyuruh Triyono dan Salimi merenovasi sekaligus membetulkan gudang kosong.

"Saat Triyono sedang mengelas tiang, ada percikan api yang langsung menyambar gulungan alumunium yang berada di PT Alumunium Indonesia," kata Alexander saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (7/9/2018).

Api yang menyambar gulungan alumunium dengan cepat membesar dan membakar seluruh alumunium dalam gudang. Hal ini membuat Triyono dan Salimi panik, hingga akhirnya terjatuh, dan ikut terbakar api.

"Saat api mulai padam, petugas langsung memeriksa lokasi dan berhasil menemukan keduanya. Nahas, saat ditemukan Triyono sudah meninggal. Dia meninggal di lokasi, dekat mesin kompresornya," sambungnya.

Sedangkan Salimi, saat ditemukan masih bernapas dan mengalami luka bakar serius. Sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Setelah beberapa saat menjalani perawatan di RS Jati Uwung, Salimi akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Selain mengakibatkan dua korban tewas, kebakaran hebat ini juga membuat dua pegawai lainnya mengalami luka bakar, seperti yang dialami oleh Ari dan Amin. Keduanya kini masih dirawat di RS.

Terpisah, Petugas Pemadam Kebakaran Tangerang Dardak Khadafi mengatakan, pihaknya kesulitan memadamkan api mengingat material almunium merupakan yang bahan mudah terbakar dan meledak.

"Proses pemadamannya memakan waktu cukup lama, karena material yang terkena api merupakan alumunium dan masih proses pemadaman, serta pendinginan lima unit mobil damkar," ungkapn Dardak.

Untuk memadamkan api, petugas memakai cairan teepol yang mengandung phenol agar pi agar tidak menjalar. "Kita pakai bom liquid (teepol) untuk mencegah penyebaran api, saat ini masih sisir titik api," jelasnya.

Diungkapkan dia, kebakaran terjadi akibat human error, dimana saat melakukan pengelasan Triyono tidak memperhitungkan terjadinya percikan api yang menyambar gulungan aluminium yang mudah terbakar.

"Saat dilakukan pengelasan, terjadi percikan api yang langsung menyambar gulungan aluminium dan langsung membakar seisi gudang. Sempat terjadi beberapa kali ledakan hebat akibat kebakaran," tukasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6147 seconds (0.1#10.140)