PT MRT Kembali Lanjutkan Pekerjaan, Ini Solusi Buat Pejalan Kaki
A
A
A
JAKARTA - Dengan berakhirnya perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta kembali melanjutkan sejumlah pekerjaan yang harus segera diselesaikan di Koridor Jalan Jenderal Sudirman. Pekerjaan itu antara lain pembangunan pintu masuk (entrance), cooling tower, dan ventilation tower stasiun bawah tanah, dan trotoar.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah, mengungkapkan, pekerjaan-pekerjaan tersebut akan berlangsung mulai hari ini 5 September 2018 hingga Maret 2019. "Rencana pekerjaan ini telah dikoordinasikan dan disetujui oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta," ujar Tubagus, Rabu (5/9/2018).
Untuk meminimalisir dampak dari pekerjaan ini, koordinasi intensif akan dilakukan dengan instansi terkait pada saat penerapan rekayasa lalu lintas di koridor Jalan Jenderal Sudirman.
Adapun pembangunan di koridor Jalan Jenderal Sudirman yang akan berlangsung, yakni pertama, di Stasiun Senayan sisi Barat atau depan Ratu Plaza, masih terdapat area pekerjaan konstruksi. Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki di antara Ratu Plaza dan area konstruksi.
"Di sisi Timur, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun. Lajur jalan kendaraan tidak berkurang, empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta," jelasnya.
Selanjutnya, pembangunan di Stasiun Istora sisi Barat atau depan kompleks Stadion Gelora Bung Karno. Di sana pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun.
Di sisi Timur atau depan Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), juga masih terdapat pekerjaan konstruksi. Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki di depan Gedung BEJ. Sedangkan lajur jalan kendaraan tidak berkurang yakni empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta.
Untuk pembangunan di Stasiun Bendungan Hilir sisi Barat atau depan Wisma Sudirman dan Intiland, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun. Di sisi Timur atau depan Gedung Sampoema Strategic, masih ada pekerjaan konstruksi.
Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki di depan Gedung Sampoerna Strategic. Sedangkan di depan Gedung World Trade Center, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun.
"Lajur jalan kendaraan tidak berkurang, yakni empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta," imbuhnya.
Sementara itu, di Stasiun Setiabudi, pada sisi Barat atau depan Mid Plaza dan Wisma Nugraha Santana, masih ada pekerjaan konstruksi. Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki. Di sisi Timur atau depan Gedung Chaze Plaza, Prudential Tower, dan lndofood Tower, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang sudah dibangun.
Lajur jalan kendaraan juga tetap tidak berkurang yakni empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah, mengungkapkan, pekerjaan-pekerjaan tersebut akan berlangsung mulai hari ini 5 September 2018 hingga Maret 2019. "Rencana pekerjaan ini telah dikoordinasikan dan disetujui oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta," ujar Tubagus, Rabu (5/9/2018).
Untuk meminimalisir dampak dari pekerjaan ini, koordinasi intensif akan dilakukan dengan instansi terkait pada saat penerapan rekayasa lalu lintas di koridor Jalan Jenderal Sudirman.
Adapun pembangunan di koridor Jalan Jenderal Sudirman yang akan berlangsung, yakni pertama, di Stasiun Senayan sisi Barat atau depan Ratu Plaza, masih terdapat area pekerjaan konstruksi. Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki di antara Ratu Plaza dan area konstruksi.
"Di sisi Timur, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun. Lajur jalan kendaraan tidak berkurang, empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta," jelasnya.
Selanjutnya, pembangunan di Stasiun Istora sisi Barat atau depan kompleks Stadion Gelora Bung Karno. Di sana pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun.
Di sisi Timur atau depan Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), juga masih terdapat pekerjaan konstruksi. Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki di depan Gedung BEJ. Sedangkan lajur jalan kendaraan tidak berkurang yakni empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta.
Untuk pembangunan di Stasiun Bendungan Hilir sisi Barat atau depan Wisma Sudirman dan Intiland, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun. Di sisi Timur atau depan Gedung Sampoema Strategic, masih ada pekerjaan konstruksi.
Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki di depan Gedung Sampoerna Strategic. Sedangkan di depan Gedung World Trade Center, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang telah dibangun.
"Lajur jalan kendaraan tidak berkurang, yakni empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta," imbuhnya.
Sementara itu, di Stasiun Setiabudi, pada sisi Barat atau depan Mid Plaza dan Wisma Nugraha Santana, masih ada pekerjaan konstruksi. Di sana akan disediakan jalur sementara khusus pejalan kaki. Di sisi Timur atau depan Gedung Chaze Plaza, Prudential Tower, dan lndofood Tower, pejalan kaki dapat menggunakan trotoar yang sudah dibangun.
Lajur jalan kendaraan juga tetap tidak berkurang yakni empat lajur kendaraan bermotor dan satu lajur busway Transjakarta.
(thm)