Gubuk Dua Bocah Yatim Piatu di Tangsel Direnovasi Partai Perindo
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Kakak beradik Rival Putra Pratama (11) dan Selfi Anastasya (9) sudah sejak lama ditinggal wafat oleh kedua orang tuanya. Status yatim piatu membuat kehidupan mereka tidak seperti anak-anak seusianya, dimana segala kebutuhan makan, minum, hingga keperluan sekolah dicukupi oleh orang tuanya.
Rival dan Selfi tinggal dan diasuh oleh sang nenek, Siti Hanah (64), sejak kedua orang tua bocah itu meninggal pada 2014 lalu. Rival kini duduk di bangku kelas 6 SDN 03 Cilenggang, sedangkan Selfi masih duduk di kelas 3 pada sekolah yang sama.
Ketiganya tinggal di bangunan sempit dan tak layak huni, ukurannya hanya sekitar 2x3 meter bak sebuah gubuk. Hanya ada satu kamar tidur dan satu ruang kamar mandi berukuran kecil yang melengkapi bangunan itu. Bangunan yang mereka tinggali terletak di Kampung PTPN VIII, RT12 RW04, Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Sebenarnya rumah itu bangunannya cukup lebar, luasnya sekitar 100 meter persegi. Namun karena telah dibagi-bagi kepada ahli waris, kini rumah tersebut ditinggali oleh empat keluarga.
Rival, Selfi, serta neneknya tinggal di ruangan paling belakang dari rumah itu. Selain sempit, bangunan yang mereka tempati sangat minim sirkulasi udara. Kondisi demikian, membuat siapapun yang berkunjung ke dalam rumah akan merasakan hawa sesak dan panas.
Berempati atas kondisi itu, Ketua Perindo Kota Tangsel, Julia Mihardja, langsung menyambangi kediaman ketiganya. Turut hadir sejumlah pengurus partai dan ketua lingkungan setempat.
"Kami mendapati ada kehidupan yang sangat memilukan di sini, dimana ada dua anak yatim-piatu dan seorang neneknya yang sudah renta, tinggal di bangunan sangat tidak layak. Bisa dirasakan sendiri jika kita masuk ke dalam rumahnya, minim sirkulasi udara, gelap, dan sangat sempit," ujar Julia di lokasi, Jumat (31/8/3018).
Julia mengatakan, kedatangannya bersama pengurus DPD Partai Perindo Kota Tangsel adalah sebagai wujud kepedulian sosial untuk berbagi kepada sesama. Bantuan yang diserahkan berupa uang tunai Rp10 juta dan dibarengi pula dengan merenovasi rumah tak layak huni itu.
"Kami tergerak untuk memberi bantuan, baik itu uang tunai, dan uang untuk merenovasi rumah ini. Meskipun nanti diperbaiki secara sederhana, tapi kondisinya harus layak ditempati, karena itu berpengaruh pula atas kesehatan anak-anak ini," katanya.
Saat berbincang dengan Siti Hanah, rupanya diketahui bahwa Selfi yang masih duduk dibangku kelas 3 itu sering mengalami sakit maag. Hampir tiap minggu sang nenek mengantarnya berobat ke puskesmas terdekat. Jika maagnya kambuh, terkadang Selfi harus izin tidak masuk sekolah.
"Tadi menurut neneknya, Selfi itu punya penyakit maag, itu karena sering telat makan. Sudah kita rayu untuk dibawa berobat, tapi karena mungkin malu, jadi Selfi hanya mau berobat bersama neneknya. Kita sudah pesan ke neneknya, agar segera dibawa berobat," imbuh Julia.
Karena rumah tak layak yang mereka tinggali akan segera direnovasi, Ketua Perindo Tangsel lantas meminta jajaran pengurus mencari kontrakan sementara di lokasi terdekat. Selama proses renovasi yang memakan waktu sekitar 3 pekan, Rival, Selfi, dan neneknya, Siti Hanah akan menempati kontrakan tersebut.
"Saya sudah minta kepada pengurus untuk carikan kontrakan, dan langsung dibayar, jadi mereka tinggal menempati saja. Paling lama 3 pekan renovasinya selesai, nanti mereka bisa kembali lagi," tutup Julia.
Atas bantuan itu, Siti Hanah mengucapkan banyak terima kasih kepada Partai Perindo. Dia pun mengaku sudah tak berdaya lagi jika harus mencari nafkah, karena fisiknya kian lemah. Sehingga terpaksa membiarkan Rival dan Selfi menunggu pemberian tetangga untuk bisa makan setiap harinya.
"Saya sudah enggak bisa apa-apa, jadi cuma ngurus mereka di rumah saja. Terima kasih banyak atas bantuan ini," ujar Hanah sambil berurai air mata.
Sementara itu, Ketua RT 012, Sulaiman, menyampaikan apresiasinya kepada Partai Perindo. Kata dia, selama ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari dua orang cucu Siti Hanah diperoleh dari beberapa warga yang simpati atas penderitaan keluarga kecil itu.
"Pernah juga ada yang ngasih sembako, tapi kan jarang. Ya kita warga aja di sini yang bantu sekedarnya. Jadi kita sangat berterima kasih kalau Partai Perindo mau membantu kedua anak yatim piatu ini dan neneknya. Apalagi sampai renovasi rumahnya segala. Semoga ini jadi kebaikan buat kita semua, saling membantu," tukas Sulaiman.
Rival dan Selfi tinggal dan diasuh oleh sang nenek, Siti Hanah (64), sejak kedua orang tua bocah itu meninggal pada 2014 lalu. Rival kini duduk di bangku kelas 6 SDN 03 Cilenggang, sedangkan Selfi masih duduk di kelas 3 pada sekolah yang sama.
Ketiganya tinggal di bangunan sempit dan tak layak huni, ukurannya hanya sekitar 2x3 meter bak sebuah gubuk. Hanya ada satu kamar tidur dan satu ruang kamar mandi berukuran kecil yang melengkapi bangunan itu. Bangunan yang mereka tinggali terletak di Kampung PTPN VIII, RT12 RW04, Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Sebenarnya rumah itu bangunannya cukup lebar, luasnya sekitar 100 meter persegi. Namun karena telah dibagi-bagi kepada ahli waris, kini rumah tersebut ditinggali oleh empat keluarga.
Rival, Selfi, serta neneknya tinggal di ruangan paling belakang dari rumah itu. Selain sempit, bangunan yang mereka tempati sangat minim sirkulasi udara. Kondisi demikian, membuat siapapun yang berkunjung ke dalam rumah akan merasakan hawa sesak dan panas.
Berempati atas kondisi itu, Ketua Perindo Kota Tangsel, Julia Mihardja, langsung menyambangi kediaman ketiganya. Turut hadir sejumlah pengurus partai dan ketua lingkungan setempat.
"Kami mendapati ada kehidupan yang sangat memilukan di sini, dimana ada dua anak yatim-piatu dan seorang neneknya yang sudah renta, tinggal di bangunan sangat tidak layak. Bisa dirasakan sendiri jika kita masuk ke dalam rumahnya, minim sirkulasi udara, gelap, dan sangat sempit," ujar Julia di lokasi, Jumat (31/8/3018).
Julia mengatakan, kedatangannya bersama pengurus DPD Partai Perindo Kota Tangsel adalah sebagai wujud kepedulian sosial untuk berbagi kepada sesama. Bantuan yang diserahkan berupa uang tunai Rp10 juta dan dibarengi pula dengan merenovasi rumah tak layak huni itu.
"Kami tergerak untuk memberi bantuan, baik itu uang tunai, dan uang untuk merenovasi rumah ini. Meskipun nanti diperbaiki secara sederhana, tapi kondisinya harus layak ditempati, karena itu berpengaruh pula atas kesehatan anak-anak ini," katanya.
Saat berbincang dengan Siti Hanah, rupanya diketahui bahwa Selfi yang masih duduk dibangku kelas 3 itu sering mengalami sakit maag. Hampir tiap minggu sang nenek mengantarnya berobat ke puskesmas terdekat. Jika maagnya kambuh, terkadang Selfi harus izin tidak masuk sekolah.
"Tadi menurut neneknya, Selfi itu punya penyakit maag, itu karena sering telat makan. Sudah kita rayu untuk dibawa berobat, tapi karena mungkin malu, jadi Selfi hanya mau berobat bersama neneknya. Kita sudah pesan ke neneknya, agar segera dibawa berobat," imbuh Julia.
Karena rumah tak layak yang mereka tinggali akan segera direnovasi, Ketua Perindo Tangsel lantas meminta jajaran pengurus mencari kontrakan sementara di lokasi terdekat. Selama proses renovasi yang memakan waktu sekitar 3 pekan, Rival, Selfi, dan neneknya, Siti Hanah akan menempati kontrakan tersebut.
"Saya sudah minta kepada pengurus untuk carikan kontrakan, dan langsung dibayar, jadi mereka tinggal menempati saja. Paling lama 3 pekan renovasinya selesai, nanti mereka bisa kembali lagi," tutup Julia.
Atas bantuan itu, Siti Hanah mengucapkan banyak terima kasih kepada Partai Perindo. Dia pun mengaku sudah tak berdaya lagi jika harus mencari nafkah, karena fisiknya kian lemah. Sehingga terpaksa membiarkan Rival dan Selfi menunggu pemberian tetangga untuk bisa makan setiap harinya.
"Saya sudah enggak bisa apa-apa, jadi cuma ngurus mereka di rumah saja. Terima kasih banyak atas bantuan ini," ujar Hanah sambil berurai air mata.
Sementara itu, Ketua RT 012, Sulaiman, menyampaikan apresiasinya kepada Partai Perindo. Kata dia, selama ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari dua orang cucu Siti Hanah diperoleh dari beberapa warga yang simpati atas penderitaan keluarga kecil itu.
"Pernah juga ada yang ngasih sembako, tapi kan jarang. Ya kita warga aja di sini yang bantu sekedarnya. Jadi kita sangat berterima kasih kalau Partai Perindo mau membantu kedua anak yatim piatu ini dan neneknya. Apalagi sampai renovasi rumahnya segala. Semoga ini jadi kebaikan buat kita semua, saling membantu," tukas Sulaiman.
(thm)