Guru dan Komite SDN 15 Tangerang Tagih Janji Wali Kota Arief
A
A
A
TANGERANG - Para guru dan orang tua murid SDN 15 Tangerang, menagih janji Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah untuk membangun gedung baru sekolah itu. Saat ini para siswa belajar dalam kondisi was-was.
"Kami dulu dijanjikan oleh Wali Kota Tangerang akan dibuatkan gedung sekolah baru untuk SDN Tangerang 15. Ternyata hingga kini tidak juga direalisasikan," ujar Dewan Komite SDN 15 Tangerang Ibnu Jandi, di Tangerang, Minggu (19/8/2018).
Menurut dia, dampak dari tidak adanya gedung baru tersebut membuat siswa terpaksa menumpang di SDN Sukasari 4-5 yang kini kondisinya kurang layak ditempati. Sebab kondisinya hampir roboh sejak Juni 2017.
"Konsentrasi belajar mengajar kami menjadi terganggu. Hal ini menghambat kemajuan kreativitas anak-anak didik kami dan seakan-akan Wali Kota Tangerang ingkar janji," katanya.
Dampak buruk dari dipaksakannya kegiatan belajar mengajar di gedung yang nyaris ambruk itu adalah siswa dan guru belajar dalam ketakutan. (Baca juga: HUT Kemerdekaan ke 73, Siswa SDN 15 Tangerang Belajar Dalam Ketakutan)
"Ini akan menjadi kendala serius dalam kemajuan pendidikan di SDN 15 Tangerang, akibat tindakan diskriminatif Wali Kota Tangerang. Kami juga punya hak mendapat perlakuan adil," tandasnya.
Ia mengancam jika pembangunan gedung baru itu tidak segera direalisasikan, pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi ke gedung Pemkot Tangerang.
Kepala SDN 15 Tangerang Lina Nurlia menambahkan, apa yang disampaikan Dewan Komite benar adanya. Dia pun berharap wali kota tidak ingkar janji. Apalagi ini demi pendidikan anak-anak.
"Benar seperti itu. Kami sih ikut saja. Jadi kami dijanjikan akan dibangunkan gedung baru dari setahun lalu. Tetapi belum dibangun juga gedungnya," ucapnya.
Soal rencana aksi ke gedung Pemkot Tangerang, ia memastikan guru tidak akan ikut serta. "Tidaklah. Masa guru ikut-ikutan demo. Surat keterangan demonya sudah diberikan ke Polresto Tangerang Kota. Para orang tua murid yang demo," tandasnya.
Pihak Dinas Pendidikan Kota Tangerang sejatinya sudah mendatangi sekolah dan melihat langsung kondisi gedung sekolah dan berjanji memberikan sejumlah sarana prasarana sekolah.
Namun, kata dia, kebutuhan mendesak sekolah itu bukan sarana dam prasarana sekolah, seperti lemari buku, meja belajar, dan bangku. Melainkan gedung sekolah untuk belajar yang lebih nyaman dan aman.
"Kami dulu dijanjikan oleh Wali Kota Tangerang akan dibuatkan gedung sekolah baru untuk SDN Tangerang 15. Ternyata hingga kini tidak juga direalisasikan," ujar Dewan Komite SDN 15 Tangerang Ibnu Jandi, di Tangerang, Minggu (19/8/2018).
Menurut dia, dampak dari tidak adanya gedung baru tersebut membuat siswa terpaksa menumpang di SDN Sukasari 4-5 yang kini kondisinya kurang layak ditempati. Sebab kondisinya hampir roboh sejak Juni 2017.
"Konsentrasi belajar mengajar kami menjadi terganggu. Hal ini menghambat kemajuan kreativitas anak-anak didik kami dan seakan-akan Wali Kota Tangerang ingkar janji," katanya.
Dampak buruk dari dipaksakannya kegiatan belajar mengajar di gedung yang nyaris ambruk itu adalah siswa dan guru belajar dalam ketakutan. (Baca juga: HUT Kemerdekaan ke 73, Siswa SDN 15 Tangerang Belajar Dalam Ketakutan)
"Ini akan menjadi kendala serius dalam kemajuan pendidikan di SDN 15 Tangerang, akibat tindakan diskriminatif Wali Kota Tangerang. Kami juga punya hak mendapat perlakuan adil," tandasnya.
Ia mengancam jika pembangunan gedung baru itu tidak segera direalisasikan, pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi ke gedung Pemkot Tangerang.
Kepala SDN 15 Tangerang Lina Nurlia menambahkan, apa yang disampaikan Dewan Komite benar adanya. Dia pun berharap wali kota tidak ingkar janji. Apalagi ini demi pendidikan anak-anak.
"Benar seperti itu. Kami sih ikut saja. Jadi kami dijanjikan akan dibangunkan gedung baru dari setahun lalu. Tetapi belum dibangun juga gedungnya," ucapnya.
Soal rencana aksi ke gedung Pemkot Tangerang, ia memastikan guru tidak akan ikut serta. "Tidaklah. Masa guru ikut-ikutan demo. Surat keterangan demonya sudah diberikan ke Polresto Tangerang Kota. Para orang tua murid yang demo," tandasnya.
Pihak Dinas Pendidikan Kota Tangerang sejatinya sudah mendatangi sekolah dan melihat langsung kondisi gedung sekolah dan berjanji memberikan sejumlah sarana prasarana sekolah.
Namun, kata dia, kebutuhan mendesak sekolah itu bukan sarana dam prasarana sekolah, seperti lemari buku, meja belajar, dan bangku. Melainkan gedung sekolah untuk belajar yang lebih nyaman dan aman.
(thm)