Kelompok Begal Motor Kembali Bergentayangan di Jakarta Barat
A
A
A
JAKARTA - Tiga hari menjelang pembukaan Asian Games 2018, kelompok begal kembali bergentayangan di wilayah Jakarta Barat. Korban teranyar adalah kurir barang bernama Muhammad Syahrir (20).
Syahrir hanya bisa terdiam ketika sepeda motornya digondol begal di Jalan Pesanggrahan Raya, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, Rabu (15/8/2018) dinihari sekitar pukul 03.45 WIB. Syahrir tidak bisa berbuat banyak setelah golok salah satu pelaku menyanderanya. Ia pun hanya pasrah ketika pelaku meninggalkannya di pinggir jalan begitu saja.
“Saya enggak berani melawan, daripada entar saya kena bacok. Bahkan saya sempat diancam untuk diam,” ujar Syahrir yang sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dengan Surat Tanda Terima Laporan Nomor 569/K/VIII/Res 1.8/2018/Sek Kembangan yang ditandatangani Kepala SPKT II, Ipda Wayan Sumber.
Syahrir kurang begitu jelas melihat wajah pelaku. Sebab, saat itu ia dalam kondisi ketakutan dan seluruh tubuhnya gemetar. Termasuk kedua matanya yang tidak berani melihat pelaku.
Namun dari cirinya, ia menyakini para pelaku merupakan anak muda berumur 17-20 tahun. “Kondisinya sangat gelap saat itu. Yang saya ingat (pelaku) pakai topi dan blaster hitam,” tuturnya.
Syahrir yang tampak masih shock menceritakan, kejadian itu bermula saat dirinya pulang kerja dari Bandara Soekarno-Hatta menuju rumahnya di Petukangan, Jakarta Selatan.
Saat melintasi flyover di Pesanggrahan, Syahrir sadar sedang dibuntuti dua orang yang menaiki sepeda motor. Kedua orang itu kemudian memepet dari kanan dan memojokkannya ke trotoar.
Satu pelaku kemudian mencoba merampas kunci motor Honda Beat B 3879 SWD yang ia tunggangi, namun gagal. Syahrir selanjutnya berbalik arah menghindari begal.
Tapi naas, upaya menghindari pelaku sia sia. Empat orang begal lain tiba-tiba menghadangnya. Mereka menabrakan diri ke sepeda motornya sehingga membuat Syahrir terjatuh.
"Saat itu saya pasrah. Satu pelaku mengeluarkan golok dan hampir menyambit saya, beruntung di tahan pelaku lainnya,” ucapnya.
Meskipun sepeda motornya raib, Syahrir tetap bersyukur karena nyawa terselamatkan. Ia pun berharap polisi segera mengusut dan menangkap para pelaku.
Syahrir hanya bisa terdiam ketika sepeda motornya digondol begal di Jalan Pesanggrahan Raya, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, Rabu (15/8/2018) dinihari sekitar pukul 03.45 WIB. Syahrir tidak bisa berbuat banyak setelah golok salah satu pelaku menyanderanya. Ia pun hanya pasrah ketika pelaku meninggalkannya di pinggir jalan begitu saja.
“Saya enggak berani melawan, daripada entar saya kena bacok. Bahkan saya sempat diancam untuk diam,” ujar Syahrir yang sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dengan Surat Tanda Terima Laporan Nomor 569/K/VIII/Res 1.8/2018/Sek Kembangan yang ditandatangani Kepala SPKT II, Ipda Wayan Sumber.
Syahrir kurang begitu jelas melihat wajah pelaku. Sebab, saat itu ia dalam kondisi ketakutan dan seluruh tubuhnya gemetar. Termasuk kedua matanya yang tidak berani melihat pelaku.
Namun dari cirinya, ia menyakini para pelaku merupakan anak muda berumur 17-20 tahun. “Kondisinya sangat gelap saat itu. Yang saya ingat (pelaku) pakai topi dan blaster hitam,” tuturnya.
Syahrir yang tampak masih shock menceritakan, kejadian itu bermula saat dirinya pulang kerja dari Bandara Soekarno-Hatta menuju rumahnya di Petukangan, Jakarta Selatan.
Saat melintasi flyover di Pesanggrahan, Syahrir sadar sedang dibuntuti dua orang yang menaiki sepeda motor. Kedua orang itu kemudian memepet dari kanan dan memojokkannya ke trotoar.
Satu pelaku kemudian mencoba merampas kunci motor Honda Beat B 3879 SWD yang ia tunggangi, namun gagal. Syahrir selanjutnya berbalik arah menghindari begal.
Tapi naas, upaya menghindari pelaku sia sia. Empat orang begal lain tiba-tiba menghadangnya. Mereka menabrakan diri ke sepeda motornya sehingga membuat Syahrir terjatuh.
"Saat itu saya pasrah. Satu pelaku mengeluarkan golok dan hampir menyambit saya, beruntung di tahan pelaku lainnya,” ucapnya.
Meskipun sepeda motornya raib, Syahrir tetap bersyukur karena nyawa terselamatkan. Ia pun berharap polisi segera mengusut dan menangkap para pelaku.
(thm)