Kota Depok Akan Memiliki Terminal Modern
A
A
A
DEPOK - Pemerintah Kota Depok sedang membangun terminal modern dengan nama Depok Metro Stater. Nama Stater merupakan kepanjangan dari stasiun-terminal yang nantinya di lokasi seluas 2,6 hektare itu akan terbangun terminal modern yang representatif dengan konsep transit oriented development (TOD). Di lokasi itu akan dibangun terminal yang menghubungkan dua moda transportasi, yaitu angkutan darat dan moda transportasi berbasis rel.
Alhasil, warga yang ingin naik kereta dari Stasiun Depok Baru bisa mengakses dari lokasi ini. Apalagi, diketahui bahwa pergerakan orang di Stasiun Depok Baru mencapai 25.000 per hari. Selain menghubungkan dua moda transportasi, di lokasi itu nantinya akan dibangun area bisnis dan hunian.
Pembangunan Depok Metro Stater itu sendiri sudah dimulai sejak 6 Agustus lalu. Sebelum itu juga dilakukan sterilisasi pada 3 Agustus. “Jadi, saat ini area terminal lama sudah steril karena akan dilakukan pembangunan. Aktivitas kegiatan terminal kini di ali h kan sementara ke terminal belakang dekat Stasiun Depok Baru,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana.
Untuk pembangunan Depok Metro Stater, Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan swasta, yaitu PT Andika Investa dengan metode Bangun Guna Serah (BGS). Pembangunan terminalnya sendiri ditargetkan rampung setahun ke depan.
“Untuk sementara seluruh layanan ada di sini. Sebagian bus AKDP dan AKAP direlokasi ke Terminal Jatijajar karena di lokasi memang harus benar-benar steril,” tuturnya. Pembangunan Depok Metro Stater ini sebagai bagian dari upaya Pemkot Depok memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Mengingat perkembangan di Depok semakin pesat sehingga diperlukan sarana penunjang untuk memfasilitasi warga yang menggunakan moda transportasi umum.
“Tuntutan layanan masyarakat kota terhadap layanan terminal sangat tinggi sehingga Pemkot Depok merasa perlu merespons hal tersebut, yaitu membangun sarana dan prasarana yang memadai,” paparnya.
Nantinya akan ada 10 jalur yang dibuat untuk angkutan umum yang dibuat sesuai dengan jurusan masing-masing. Pergerakan kendaraan yang masuk-keluar pun akan diatur sehingga tidak ada kendaraan menumpuk dalam jalur. Kemudian juga rencananya akan dibangun ruang tunggu bagi warga yang dibuat senyaman mungkin.
“Nantinya akan tersedia jalur khusus bus bandara juga dengan ruang tunggu yang representatif. Bahkan, kalau memang memungkinkan nanti dibuat sistem city check in. Intinya, kami ingin melakukan pengembangan sistem, selain juga pembangunan infrastruktur fisiknya,” kata Dadang.
Dengan adanya Depok Metro Stater ini diharapkan warga bisa merasa nyaman menggunakan transportasi umum. Alhasil, pergerakan kendaraan pribadi di jalur umum bisa ditekan. Selain itu, pihaknya sedang menghitung waktu tunggu kendaraan yang ideal dalam terminal sehingga penumpang angkutan umum tidak merasa bosan karena harus menunggu angkot yang ngetem lama dalam terminal.
“Ini belum keluar hitungannya. Yang jelas, itu sudah ada teknis hitungannya yang saat ini masih dalam proses. Intinya, kami ingin membuat pengguna transportasi umum merasa nyaman sehingga mereka percaya dan mau menggunakan transportasi umum,” ucapnya.
Jika konsep ini berjalan lancar, dipastikan volume kendaraan di jalur protokol dan jalur lainnya di Depok bisa berkurang. Ditargetkan pengurangan volume kendaraan setelah terminal modern ini selesai dibuat bisa tereduksi. “Itu harapan kami. Kami ingin warga Depok menggunakan kendaraan umum yang nyaman dan representatif. Perlahan kami terus berupaya melakukan perbaikan dan persiapan ke arah sana,” katanya.
Depok Metro Stater ini menghubungkan antara terminal dan stasiun. Di sana juga akan dibangun kantong parkir sehingga warga yang membawa kendaraan dari kawasan hunian bisa menitipkan kendaraan dan beralih ke transportasi umum, baik kereta ataupun angkutan umum darat lainnya.
Direksi PT Andika Investa Sumarsono Hadi mengatakan, pihaknya baru melakukan pembangunan setelah kawasan steril. Sebab, pihaknya juga harus memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). “Bagaimana bisa dibangun kalau masih ada aktivitas lain di sana. Jadi, tahap awal kami melakukan sterilisasi kemudian paralel memasukkan alat berat sehingga dilakukan pembangunan,” katanya.
Direncanakan, pembangunan terminal modern ini selesai pada 2019. Pihaknya juga melakukan pembangunan dengan menggunakan teknologi modern. “Pembangunan yang puluhan lantai saja bisa diselesaikan cepat. Ya, pembangunan terminal ini kami upayakan setahun selesai. Jadi, tahun depan semoga sudah bisa dioperasikan,” tandasnya.
Alhasil, warga yang ingin naik kereta dari Stasiun Depok Baru bisa mengakses dari lokasi ini. Apalagi, diketahui bahwa pergerakan orang di Stasiun Depok Baru mencapai 25.000 per hari. Selain menghubungkan dua moda transportasi, di lokasi itu nantinya akan dibangun area bisnis dan hunian.
Pembangunan Depok Metro Stater itu sendiri sudah dimulai sejak 6 Agustus lalu. Sebelum itu juga dilakukan sterilisasi pada 3 Agustus. “Jadi, saat ini area terminal lama sudah steril karena akan dilakukan pembangunan. Aktivitas kegiatan terminal kini di ali h kan sementara ke terminal belakang dekat Stasiun Depok Baru,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana.
Untuk pembangunan Depok Metro Stater, Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan swasta, yaitu PT Andika Investa dengan metode Bangun Guna Serah (BGS). Pembangunan terminalnya sendiri ditargetkan rampung setahun ke depan.
“Untuk sementara seluruh layanan ada di sini. Sebagian bus AKDP dan AKAP direlokasi ke Terminal Jatijajar karena di lokasi memang harus benar-benar steril,” tuturnya. Pembangunan Depok Metro Stater ini sebagai bagian dari upaya Pemkot Depok memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Mengingat perkembangan di Depok semakin pesat sehingga diperlukan sarana penunjang untuk memfasilitasi warga yang menggunakan moda transportasi umum.
“Tuntutan layanan masyarakat kota terhadap layanan terminal sangat tinggi sehingga Pemkot Depok merasa perlu merespons hal tersebut, yaitu membangun sarana dan prasarana yang memadai,” paparnya.
Nantinya akan ada 10 jalur yang dibuat untuk angkutan umum yang dibuat sesuai dengan jurusan masing-masing. Pergerakan kendaraan yang masuk-keluar pun akan diatur sehingga tidak ada kendaraan menumpuk dalam jalur. Kemudian juga rencananya akan dibangun ruang tunggu bagi warga yang dibuat senyaman mungkin.
“Nantinya akan tersedia jalur khusus bus bandara juga dengan ruang tunggu yang representatif. Bahkan, kalau memang memungkinkan nanti dibuat sistem city check in. Intinya, kami ingin melakukan pengembangan sistem, selain juga pembangunan infrastruktur fisiknya,” kata Dadang.
Dengan adanya Depok Metro Stater ini diharapkan warga bisa merasa nyaman menggunakan transportasi umum. Alhasil, pergerakan kendaraan pribadi di jalur umum bisa ditekan. Selain itu, pihaknya sedang menghitung waktu tunggu kendaraan yang ideal dalam terminal sehingga penumpang angkutan umum tidak merasa bosan karena harus menunggu angkot yang ngetem lama dalam terminal.
“Ini belum keluar hitungannya. Yang jelas, itu sudah ada teknis hitungannya yang saat ini masih dalam proses. Intinya, kami ingin membuat pengguna transportasi umum merasa nyaman sehingga mereka percaya dan mau menggunakan transportasi umum,” ucapnya.
Jika konsep ini berjalan lancar, dipastikan volume kendaraan di jalur protokol dan jalur lainnya di Depok bisa berkurang. Ditargetkan pengurangan volume kendaraan setelah terminal modern ini selesai dibuat bisa tereduksi. “Itu harapan kami. Kami ingin warga Depok menggunakan kendaraan umum yang nyaman dan representatif. Perlahan kami terus berupaya melakukan perbaikan dan persiapan ke arah sana,” katanya.
Depok Metro Stater ini menghubungkan antara terminal dan stasiun. Di sana juga akan dibangun kantong parkir sehingga warga yang membawa kendaraan dari kawasan hunian bisa menitipkan kendaraan dan beralih ke transportasi umum, baik kereta ataupun angkutan umum darat lainnya.
Direksi PT Andika Investa Sumarsono Hadi mengatakan, pihaknya baru melakukan pembangunan setelah kawasan steril. Sebab, pihaknya juga harus memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). “Bagaimana bisa dibangun kalau masih ada aktivitas lain di sana. Jadi, tahap awal kami melakukan sterilisasi kemudian paralel memasukkan alat berat sehingga dilakukan pembangunan,” katanya.
Direncanakan, pembangunan terminal modern ini selesai pada 2019. Pihaknya juga melakukan pembangunan dengan menggunakan teknologi modern. “Pembangunan yang puluhan lantai saja bisa diselesaikan cepat. Ya, pembangunan terminal ini kami upayakan setahun selesai. Jadi, tahun depan semoga sudah bisa dioperasikan,” tandasnya.
(don)