Ada Pembangunan, KCI Tambah Petugas di Stasiun Manggarai
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menambah petugas pengamanan dan pelayanan. Hal itu guna mengantisipasi pelayanan penumpang dan pengoperasian kereta di Stasiun Manggarai.
Hal itu disampaikan Vice President (VP) Corporate Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa. Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan koordinasi bersama PT KAI Daop 1 untuk mengoptimalkan pengaturan perpindahan penumpang dari dan ke jalur 8 dan 10 (Passangers Crossing) serta akan terus melakukan evaluasi pengaturan perjalanan KA selama proses ini berlangsung.
"Pada saat selesainya pembangunan Stasiun Manggarai ini, maka terjadi pemisahan jalur kereta api, yaitu antara kereta api jarak jauh, kereta api commuter Jabodetabek dan kereta api bandara," kata Eva lewat keterangan persnya kepada wartawan, Senin (13/8/2018).
Stasiun Manggarai juga akan dibangun menjadi 3 lantai. Dimana lantai 1 terdiri dari jalur KA Bekasi line 4 jalur dan KA Bandara 4 jalur, dengan peron 12 stamformasi, lantai 2 terdiri dari layanan penumpang (Concourse) dengan luas kurang lebih 9.108 meter persegi, kapasitas kurang lebih 17.800 orang dengan dilengkapi lift dan escalator bagi para difabel serta lantai 3 terdiri dari jalur KA Antar Kota 6 jalur dan Bogor line 4 jalur, dg peron 12 stamformasi.
Stasiun Manggarai ini menjadi sangat strategis dan vital karena terdapat beberapa jenis pelayanan kereta api yang terintegrasi di dalamnya, yakni layanan KA Bandara, KA antar kota, dan KRL Jabodetabek, dengan terdapat beberapa lintas pelayanan KRL Jabodetabek yang dilayani, yakni Bogor Line, Bekasi Line, Depok Line, Tanah Abang Line, serta KRL Feeder. Sehingga pada saat ini jika terjadi gangguan operasi KA akan berdampak luar biasa bagi pelayanan penumpang kereta api.
"Oleh karena itu, penyelesaian pembangunan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang modern merupakan komitmen pemerintah dalam terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang kereta api," kata Eva.
Hal itu disampaikan Vice President (VP) Corporate Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa. Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan koordinasi bersama PT KAI Daop 1 untuk mengoptimalkan pengaturan perpindahan penumpang dari dan ke jalur 8 dan 10 (Passangers Crossing) serta akan terus melakukan evaluasi pengaturan perjalanan KA selama proses ini berlangsung.
"Pada saat selesainya pembangunan Stasiun Manggarai ini, maka terjadi pemisahan jalur kereta api, yaitu antara kereta api jarak jauh, kereta api commuter Jabodetabek dan kereta api bandara," kata Eva lewat keterangan persnya kepada wartawan, Senin (13/8/2018).
Stasiun Manggarai juga akan dibangun menjadi 3 lantai. Dimana lantai 1 terdiri dari jalur KA Bekasi line 4 jalur dan KA Bandara 4 jalur, dengan peron 12 stamformasi, lantai 2 terdiri dari layanan penumpang (Concourse) dengan luas kurang lebih 9.108 meter persegi, kapasitas kurang lebih 17.800 orang dengan dilengkapi lift dan escalator bagi para difabel serta lantai 3 terdiri dari jalur KA Antar Kota 6 jalur dan Bogor line 4 jalur, dg peron 12 stamformasi.
Stasiun Manggarai ini menjadi sangat strategis dan vital karena terdapat beberapa jenis pelayanan kereta api yang terintegrasi di dalamnya, yakni layanan KA Bandara, KA antar kota, dan KRL Jabodetabek, dengan terdapat beberapa lintas pelayanan KRL Jabodetabek yang dilayani, yakni Bogor Line, Bekasi Line, Depok Line, Tanah Abang Line, serta KRL Feeder. Sehingga pada saat ini jika terjadi gangguan operasi KA akan berdampak luar biasa bagi pelayanan penumpang kereta api.
"Oleh karena itu, penyelesaian pembangunan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang modern merupakan komitmen pemerintah dalam terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang kereta api," kata Eva.
(mhd)