Kasus Prostitusi, Pengelola Apartemen Kalibata Dinilai Bandel
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk menindak pengelola Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Pasalnya, pengelola apartemen tersebut kerap membandel dan tak terbuka soal prostitusi yang ada di wilayahnya.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Azhar Nugroho mengatakan, polisi sudah meminta Pemprov DKI Jakarta menindak Apartemen Kalibata City karena kasus prostitusi kerap ditemukan di kawasan itu. Namun, pengelola tampak bandel dan enggan berkoordinasi dengan baik.
"Sudah, tapi kayaknya bandel dia (pengelola Apartemen Kalibata Citu), tak mau koordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial DKI Jakarta) dan lain-lain," kata Azhar di Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Menurutnya, kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan sudah kerap terjadi. Namun, pihak pengelola terkesan kurang terbuka.
"Sebenarnya pengelola ini kan tak mau terbuka juga setelah banyaknya masyarakat yang mengkomplen, dari dinas terkait tak mempan, barulah bikin laporan," tuturnya.
Padahal, tambahnya, keterbukaan perlu mengingat seringnya polisi membongkar kasus prostitusi di kawasan itu. Pengelola harus terbuka agar penghuni yang menetap tidak sampai terpengaruh dengan bisnis esek-esek yang ada.
"Kan di dalam apartemen itu kan ada anak segala macem takutnya terpengaruh," katanya. (Baca Juga: Tak Kaget Prostitusi di Kalibata, Polisi Minta Orang Tua Awasi Anak(mhd)
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Azhar Nugroho mengatakan, polisi sudah meminta Pemprov DKI Jakarta menindak Apartemen Kalibata City karena kasus prostitusi kerap ditemukan di kawasan itu. Namun, pengelola tampak bandel dan enggan berkoordinasi dengan baik.
"Sudah, tapi kayaknya bandel dia (pengelola Apartemen Kalibata Citu), tak mau koordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial DKI Jakarta) dan lain-lain," kata Azhar di Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Menurutnya, kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan sudah kerap terjadi. Namun, pihak pengelola terkesan kurang terbuka.
"Sebenarnya pengelola ini kan tak mau terbuka juga setelah banyaknya masyarakat yang mengkomplen, dari dinas terkait tak mempan, barulah bikin laporan," tuturnya.
Padahal, tambahnya, keterbukaan perlu mengingat seringnya polisi membongkar kasus prostitusi di kawasan itu. Pengelola harus terbuka agar penghuni yang menetap tidak sampai terpengaruh dengan bisnis esek-esek yang ada.
"Kan di dalam apartemen itu kan ada anak segala macem takutnya terpengaruh," katanya. (Baca Juga: Tak Kaget Prostitusi di Kalibata, Polisi Minta Orang Tua Awasi Anak(mhd)