Rekor! Setengah Hari Seratusan Pengendara Ditilang di Pancoran
A
A
A
JAKARTA - Hari ini Rabu 1 Agustus 2018 polisi mulai melakukan penindakan dengan tilang kepada pengemudi kendaraan roda 4 atau lebih yang melanggar kawasan pembatasan kendaraan perluasan ganjil genap.
Anggota Satgatur Polda Metro Jaya, Ipda Andi Firmansyah, mengatakan, hingga pukul 14.00 WIB tercatat sudah 150 pengendara yang ditilang di jalur ganjil genap kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
"Sudah ada 150-an (pengendara ditilang) yang kami data," ujar Ipda Andi kepada wartawan, Rabu (1/8/2018). (Baca juga: Tertangkap Gunakan Pelat Palsu, Pemilik Mobil Mengaku Lupa Ganti)
Menurut Ipda Andi, polisi sampai kebahisan kertas tilang lantaran banyaknya pengendara yang terkena tilang. Jumlah itu diprediksi masih bisa bertambah mengingat perluasan ganjil-genap waktunya berlangsung 15 jam atau hingga pukul 21.00 WIB.
Jika jumlah itu benar-benar bertambah, maka ini merupakan rekor tilang terbanyak dalam sehari. Namun Ipda Andi memprediksi jumlah tilang bakal terus berkurang untuk hari-hari selanjutnya. (Baca juga: Hindari Tilang Ganjil Genap, Pengendara Gunakan Pelat Nomor Palsu)
"Tadi sampai habis buku (tilang), distok lagi 20 buku. Kalau sampai 170 tilang, itu top score, enggak ada sejarahnya sampe banyak kaya gitu. 150 saja itu top score, ini hari pertama, kedua dan ketiga pasti turun. Pasti ada efek jeranya," tuturnya.
Menurut Ipda Andi, beragam alasan dilontarkan pengendara yang terkena tilang di jalur perluasan ganjil-genap. Mereka ada yang mengaku tersasar karena menggunakan aplikasi penunjuk arah Waze, hingga mengaku sebagai anak anggota DPR. (Baca juga: Ditilang, Pelanggar Ganjil Genap Mengaku Tak Tahu Mulai Penindakan)
Meski demikian, penindakan dengan tilang tetap dilakukan polisi karena memang hal tersebut sudah diberlakukan hari ini sejak payung hukumnya dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemarin. "Ada yang mengaku sebagai anak dari anggota DPR, tapi kami kan cuma menjalankan tugas," imbuhnya.
Dia mengimbau kepada pengendara yang ingin menghindari perluasan ganjil genap agar tidak terpaku pada aplikasi penunjuk arah Waze, tetapi tetap memperhatikan rambu-rambu yang sudah terpasang. "Kan sosialisasi sudah dilakukan selama sebulan. Media sudah banyak memberitakan," pungkasnya. (Baca juga: Dishub DKI Pastikan Rambu Ganjil Genap Sudah Terpasang Seluruhnya)
Anggota Satgatur Polda Metro Jaya, Ipda Andi Firmansyah, mengatakan, hingga pukul 14.00 WIB tercatat sudah 150 pengendara yang ditilang di jalur ganjil genap kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
"Sudah ada 150-an (pengendara ditilang) yang kami data," ujar Ipda Andi kepada wartawan, Rabu (1/8/2018). (Baca juga: Tertangkap Gunakan Pelat Palsu, Pemilik Mobil Mengaku Lupa Ganti)
Menurut Ipda Andi, polisi sampai kebahisan kertas tilang lantaran banyaknya pengendara yang terkena tilang. Jumlah itu diprediksi masih bisa bertambah mengingat perluasan ganjil-genap waktunya berlangsung 15 jam atau hingga pukul 21.00 WIB.
Jika jumlah itu benar-benar bertambah, maka ini merupakan rekor tilang terbanyak dalam sehari. Namun Ipda Andi memprediksi jumlah tilang bakal terus berkurang untuk hari-hari selanjutnya. (Baca juga: Hindari Tilang Ganjil Genap, Pengendara Gunakan Pelat Nomor Palsu)
"Tadi sampai habis buku (tilang), distok lagi 20 buku. Kalau sampai 170 tilang, itu top score, enggak ada sejarahnya sampe banyak kaya gitu. 150 saja itu top score, ini hari pertama, kedua dan ketiga pasti turun. Pasti ada efek jeranya," tuturnya.
Menurut Ipda Andi, beragam alasan dilontarkan pengendara yang terkena tilang di jalur perluasan ganjil-genap. Mereka ada yang mengaku tersasar karena menggunakan aplikasi penunjuk arah Waze, hingga mengaku sebagai anak anggota DPR. (Baca juga: Ditilang, Pelanggar Ganjil Genap Mengaku Tak Tahu Mulai Penindakan)
Meski demikian, penindakan dengan tilang tetap dilakukan polisi karena memang hal tersebut sudah diberlakukan hari ini sejak payung hukumnya dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemarin. "Ada yang mengaku sebagai anak dari anggota DPR, tapi kami kan cuma menjalankan tugas," imbuhnya.
Dia mengimbau kepada pengendara yang ingin menghindari perluasan ganjil genap agar tidak terpaku pada aplikasi penunjuk arah Waze, tetapi tetap memperhatikan rambu-rambu yang sudah terpasang. "Kan sosialisasi sudah dilakukan selama sebulan. Media sudah banyak memberitakan," pungkasnya. (Baca juga: Dishub DKI Pastikan Rambu Ganjil Genap Sudah Terpasang Seluruhnya)
(thm)