Jadi Korban Perampokan, Mayat Sopir Taksi Dibuang ke Sawah
A
A
A
TANGERANG - Seorang sopir Taksi Ekspress R Bernhard Indrajaya (57), ditemukan tewas bersimbah darah di Kampung Cirengit, RT06/02, Desa Pasir Muncang, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (31/7/2018).
Jasad Bernhard, pertama kali ditemukan Arisno bin Tokarmo (59), warga sekitar yang sedang lari pagi. Saat itu, Arisno melihat korban sudah terlentang di pinggir sawah. Merasa curiga, Arisno melapor kepada Ketua RT setempat.
"Tadi pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, saya sedang lari pagi bersama isri saya, Wahri bin Sunaryo (42). Setibanya di lokasi, saya melihat korban sudah terlentang di pinggiran sawah," kata Arisno kepada KORAN SINDO.
Bersama sejumlah warga, Ketua RT setempat melihat kondisi korban yang sudah tidak bernyawa dan langsung menghubungi petugas Polsek Cisoka. Tidak lama berselang, petugas melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti membenarkan korban menjadi korban perampokan dan dibunuh. Korban sudah dua hari meninggal dunia. Sebelumnya, polisi berhasil menemukan mobil Taksi Ekspress merk Wuling putih B 1039 PUA.
"Saat dilakukan pemeriksaan ke dalam mobil itu, di dalamnya polisi banyak menemukan bercak darah korban. Sepertinya korban tewas dibunuh para perampok, karena barang-barangnya seperti HP dan dompet hilang diambil para pelaku," jelasnya.
Dilanjutkan Uka, setelah dibunuh korban dibuang ke areal persawahan oleh pelaku. Kemudian mobilnya diparkir di pinggir jalan, dan pelaku pergi melarikan diri. Pelaku diketahui berjumlah tiga orang dan membunuh korban dengan cara menjeratnya dengan tali sepatu.
"Saat ini petugas masih melakukan pengejaran. Pelakunya berjumlah tiga orang. Mereka naik Taksi Ekspress korban dari Kebon Jeruk, Jakarta, dan mengambil Hp sama dompet korban. Pelaku belum tertangkap, petugas masih bekerja," katanya.
Jasad Bernhard, pertama kali ditemukan Arisno bin Tokarmo (59), warga sekitar yang sedang lari pagi. Saat itu, Arisno melihat korban sudah terlentang di pinggir sawah. Merasa curiga, Arisno melapor kepada Ketua RT setempat.
"Tadi pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, saya sedang lari pagi bersama isri saya, Wahri bin Sunaryo (42). Setibanya di lokasi, saya melihat korban sudah terlentang di pinggiran sawah," kata Arisno kepada KORAN SINDO.
Bersama sejumlah warga, Ketua RT setempat melihat kondisi korban yang sudah tidak bernyawa dan langsung menghubungi petugas Polsek Cisoka. Tidak lama berselang, petugas melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti membenarkan korban menjadi korban perampokan dan dibunuh. Korban sudah dua hari meninggal dunia. Sebelumnya, polisi berhasil menemukan mobil Taksi Ekspress merk Wuling putih B 1039 PUA.
"Saat dilakukan pemeriksaan ke dalam mobil itu, di dalamnya polisi banyak menemukan bercak darah korban. Sepertinya korban tewas dibunuh para perampok, karena barang-barangnya seperti HP dan dompet hilang diambil para pelaku," jelasnya.
Dilanjutkan Uka, setelah dibunuh korban dibuang ke areal persawahan oleh pelaku. Kemudian mobilnya diparkir di pinggir jalan, dan pelaku pergi melarikan diri. Pelaku diketahui berjumlah tiga orang dan membunuh korban dengan cara menjeratnya dengan tali sepatu.
"Saat ini petugas masih melakukan pengejaran. Pelakunya berjumlah tiga orang. Mereka naik Taksi Ekspress korban dari Kebon Jeruk, Jakarta, dan mengambil Hp sama dompet korban. Pelaku belum tertangkap, petugas masih bekerja," katanya.
(mhd)