Bakal Diresmikan, Djafar: 75% Lapangan Banteng Direvitalisasi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal meresmikan Lapangan Banteng hasil revitalisasi pada 2017 lalu pada 25 Juli 2018 mendatang. Pasalnya, saat ini revitalisasi lapangan Banteng bakal segera selesai.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Djafar Muchlisin mengatakan, proyek revitalisasi Lapangan Banteng yang dikerjakan sejak pertengahan 2017 lalu telah rampung dan segera diresmikan pada Rabu 25 Juli. Saat ini, tim tengah merpersiapkan berbagai acara peresmian tersebut.
"Ya peresmian rencananya Rabu (25 Juli) pukul 17.00 WIB. Hampir 75% Lapangan Banteng direvitalisasi," kata Djafar Muchlisin di Lapangan Banteng, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).
Djafar menjelaskan, ada tiga zona yang direvitalisasi di kawasan Lapangan Banteng dengan anggaran dari Koefensi Lantai Bangunan (KLB) sekitar Rp77 miliar. Di antaranya yaitu bagian lapangan bola dikerjakan oleh PT Rekso Nasional Food. Sinar Mas Group kebagian mengerjakan perbaikan Monumen Pembebasan Irian Barat dan taman. Rahadi Santoso dan Irma Rahadi Santoso menjadi pihak yang mengerjakan pembangunan pagar di area Lapangan Banteng.
Perubahan yang paling banyak terlihat itu di bagian penataan air mancur Monumen Pembebasan Irian Barat. Dimana, ada teater yang tadinya kecil menjadi luas bertingkat tribun dan dilengkapi dengan air mancur berwarna serta bisa menari. Melalui tribun ampliteater itu, masyarakat bisa menyaksikan berbagai pagelaran serta air mancur tersebut.
"Untuk lapangan bola yang sebelumnya ada tiga lapangan kita revitalisasi dengan mempertahankan satu lapangan bola utama, satu lapangan bola kecil sesuai standar dan satu lapangan multi. Semua rumput dan fasilitasnya kita perbaharui," ungkapnya.
Setelah peresmian itu, kata Djafar, hasil revitalisasi yang merupakan aset Pemprov DKI tentunya akan diserahterimakan ke Dinas Perhutanan dan Dinas Olahragra dan Pemuda (Disorda).
"Untuk taman dan air mancur monumen patung irian barat menjadi kewenangan kami untuk melakukan pemeliharaan. Sedangkan untuk lapangan bola menjadi kewenangan Disorda," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus meminta agar Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno merawat serta menjaga fasilitas Lapangan Banteng yang telah direvitalisasi.
Politikus Partai Nasdem ini bahkan menyarankan agar pengelola Lapangan Banteng adalah Badan Layanan Umum (BLU) setelah DKI resmi menerima hasil revitalisasi Lapangan Banteng. Sebab, apabila dikelola oleh perangkat daerah, pemeliharaan dan perawatan bergantung terhadap anggaran daerah yang umumnya ditentukan oleh waktu.
"Itu kan ada lapangan bola dan taman. Ada dua perangkat daerah yang mengelola. Lebih baik buat satu pengelola, kalau perlu dikomersilkan sekalian tidak masalah. Asalkan jangan sampai ada rumput kering atau kerusakan lain, perbaikan menunggu anggaran daerah," kata Bestari.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Djafar Muchlisin mengatakan, proyek revitalisasi Lapangan Banteng yang dikerjakan sejak pertengahan 2017 lalu telah rampung dan segera diresmikan pada Rabu 25 Juli. Saat ini, tim tengah merpersiapkan berbagai acara peresmian tersebut.
"Ya peresmian rencananya Rabu (25 Juli) pukul 17.00 WIB. Hampir 75% Lapangan Banteng direvitalisasi," kata Djafar Muchlisin di Lapangan Banteng, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).
Djafar menjelaskan, ada tiga zona yang direvitalisasi di kawasan Lapangan Banteng dengan anggaran dari Koefensi Lantai Bangunan (KLB) sekitar Rp77 miliar. Di antaranya yaitu bagian lapangan bola dikerjakan oleh PT Rekso Nasional Food. Sinar Mas Group kebagian mengerjakan perbaikan Monumen Pembebasan Irian Barat dan taman. Rahadi Santoso dan Irma Rahadi Santoso menjadi pihak yang mengerjakan pembangunan pagar di area Lapangan Banteng.
Perubahan yang paling banyak terlihat itu di bagian penataan air mancur Monumen Pembebasan Irian Barat. Dimana, ada teater yang tadinya kecil menjadi luas bertingkat tribun dan dilengkapi dengan air mancur berwarna serta bisa menari. Melalui tribun ampliteater itu, masyarakat bisa menyaksikan berbagai pagelaran serta air mancur tersebut.
"Untuk lapangan bola yang sebelumnya ada tiga lapangan kita revitalisasi dengan mempertahankan satu lapangan bola utama, satu lapangan bola kecil sesuai standar dan satu lapangan multi. Semua rumput dan fasilitasnya kita perbaharui," ungkapnya.
Setelah peresmian itu, kata Djafar, hasil revitalisasi yang merupakan aset Pemprov DKI tentunya akan diserahterimakan ke Dinas Perhutanan dan Dinas Olahragra dan Pemuda (Disorda).
"Untuk taman dan air mancur monumen patung irian barat menjadi kewenangan kami untuk melakukan pemeliharaan. Sedangkan untuk lapangan bola menjadi kewenangan Disorda," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus meminta agar Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno merawat serta menjaga fasilitas Lapangan Banteng yang telah direvitalisasi.
Politikus Partai Nasdem ini bahkan menyarankan agar pengelola Lapangan Banteng adalah Badan Layanan Umum (BLU) setelah DKI resmi menerima hasil revitalisasi Lapangan Banteng. Sebab, apabila dikelola oleh perangkat daerah, pemeliharaan dan perawatan bergantung terhadap anggaran daerah yang umumnya ditentukan oleh waktu.
"Itu kan ada lapangan bola dan taman. Ada dua perangkat daerah yang mengelola. Lebih baik buat satu pengelola, kalau perlu dikomersilkan sekalian tidak masalah. Asalkan jangan sampai ada rumput kering atau kerusakan lain, perbaikan menunggu anggaran daerah," kata Bestari.
(mhd)