Ini Penjelasan Sandi Terkait Pemberhentian Pejabat DKI melalui WA
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah mantan wali kota dan mantan kepala dinas yang dicopot mengeluhkan cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti mereka. Mereka kecewa lantaran Anies memberhentikan dengan cara hanya melalui SMS dan pesan WhatsApp (WA).
Menanggapi kekecewaan para mantan pejabat DKI ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan tidak mempengaruhi keputusan yang telah diambil.
Sandi menyebutkan sudah mengumpulkan sejumlah pimpinan SKPD/kepala dinas yang akan diganti beberapa waktu lalu. Kala itu Sandi menyampaikan pertemuan itu merupakan awal. Oleh karena itu Sandi menganggap para pimpinan SKPD/kepala dinas sudah siap jika sewaktu-waktu ada pergantian.
Sekalipun pergantian itu disampaikan melalui aplikasi WA, Sandi berpendapat tidak seharusnya jadi masalah. Apalagi keputusan itu telah melalui sistem personalia di DKI. Terlebih selama ini rotasi dan penyegaran sudah dilakukan jauh jauh hari.
Soal ancaman cara yang dilakukan Anies bakal dilaporkan ke Komisi ASN, Sandi menegaskan hal itu tidak akan mempengaruhi keputusan yang sudah dibuat. Soal kritikan, Pemprov tetap menerima dan akan memperbaiki sistem yang ada.
Sandi kembali menegaskan, pergantian pejabat Pemprov sudah dilakukan secara transpran, terbuka, dan sesuai ketentuan. Bahkan sudah lama dibuka lelang jabatan dan dilakukan melalui beragam proses. (Baca juga: Anies Lantik 5 Wali Kota, 1 Bupati, dan 14 Pejabat Baru Pemprov DKI)
"Sudah disampaikan bahwa jabatan itu amanah. Semuanya kan dilakukan proses review dan panselnya sudah ditunjuk dan sudah bekerja sekitar Juni akhir, dipimpin Pak Sekda,” kata Sandi, Selasa (17/7/2018).
Sandi menyebutkan, mutasi merupakan hal biasa dalam sebuah organisasi. Hal itu dilakukan semata- mata untuk membuat organisasi lebih baik.
Proses lelang sendiri, kata Sandi ,membutuhkan waktu tiga bulan, sehingga dirinya yakin proses ini begitu selektif dan betul betul murni. Terlebih dalam proses ini dilakukan secara transparan.
Menanggapi kekecewaan para mantan pejabat DKI ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan tidak mempengaruhi keputusan yang telah diambil.
Sandi menyebutkan sudah mengumpulkan sejumlah pimpinan SKPD/kepala dinas yang akan diganti beberapa waktu lalu. Kala itu Sandi menyampaikan pertemuan itu merupakan awal. Oleh karena itu Sandi menganggap para pimpinan SKPD/kepala dinas sudah siap jika sewaktu-waktu ada pergantian.
Sekalipun pergantian itu disampaikan melalui aplikasi WA, Sandi berpendapat tidak seharusnya jadi masalah. Apalagi keputusan itu telah melalui sistem personalia di DKI. Terlebih selama ini rotasi dan penyegaran sudah dilakukan jauh jauh hari.
Soal ancaman cara yang dilakukan Anies bakal dilaporkan ke Komisi ASN, Sandi menegaskan hal itu tidak akan mempengaruhi keputusan yang sudah dibuat. Soal kritikan, Pemprov tetap menerima dan akan memperbaiki sistem yang ada.
Sandi kembali menegaskan, pergantian pejabat Pemprov sudah dilakukan secara transpran, terbuka, dan sesuai ketentuan. Bahkan sudah lama dibuka lelang jabatan dan dilakukan melalui beragam proses. (Baca juga: Anies Lantik 5 Wali Kota, 1 Bupati, dan 14 Pejabat Baru Pemprov DKI)
"Sudah disampaikan bahwa jabatan itu amanah. Semuanya kan dilakukan proses review dan panselnya sudah ditunjuk dan sudah bekerja sekitar Juni akhir, dipimpin Pak Sekda,” kata Sandi, Selasa (17/7/2018).
Sandi menyebutkan, mutasi merupakan hal biasa dalam sebuah organisasi. Hal itu dilakukan semata- mata untuk membuat organisasi lebih baik.
Proses lelang sendiri, kata Sandi ,membutuhkan waktu tiga bulan, sehingga dirinya yakin proses ini begitu selektif dan betul betul murni. Terlebih dalam proses ini dilakukan secara transparan.
(thm)