Dibacok Usai Nobar Piala Dunia, Pelajar SMA di Bogor Akhirnya Tewas
A
A
A
BOGOR - Pelajar salah satu SMA di Kota Bogor RF (18) yang sempat sekarat akibat dibacok sekelompok pemuda usai nonton bareng (nobar) Piala Dunia akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) PMI Bogor, Minggu 15 Juli 2018 petang.
Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama kurang dari 12 jam, nyawa RF tak tertolong lantaran luka bacokan celurit di tangan dan sekujur tubuhnya cukup parah sehingga banyak mengeluarkan darah.
"Kalau dari keterangan sejumlah saksi, sebelum kejadian, dia sempat nobar di Bantarjati, pindah ke Bogor Permai pindah lagi ke Bubulak, intinya pemuda seperti biasanya keliling sama temennya," jelas Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Agah Sonjaya, Senin (16/7/2018).
Lebih lanjut, ia menuturkan hingga saat ini pihak masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi baik warga sekitar maupun rekan korban yang saat itu bersamanya.
"Bahkan korban mengalami luka usai mendapat pukulan hingga sabetan senjata tajam. Sebetulnya ini terjadi perkelahian, namun bagaimana perkelahian itu terjadi kita belum bisa pastikan," ungkapnya.
Pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan saksi untuk mencari apa sebenarnya yang terjadi, hingga akhirnya bisa diambil kesimpulan.
"Namun dari penyidikan sementara korban tewas karena mengalami luka bacokan celurit di punggung. Bahkan dari hasil olah TKP sementara, polisi menemukan adanya bercak darah yang diduga milik korban di trotoar," jelasnya.
RF menjadi korban pembacokan di Jalan Dadali, Kelurahan/Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor yang diduga dilakukan sekelompok orang.
Riko, 18, rekan korban yang melihat jelas saat korban sedang dianiaya para pelaku menuturkan kejadian itu bermula saat ia dan korban hendak pulang ke rumah melewati Jalan Dadali, Tanah Sareal, usai membeli makan. "Kejadiannya waktu itu, saya pulang habis nyari makan ngelewatin jalan Dadali ini," katanya.
Kemudian, lanjut Riko, korban turun dari motor dan mendatangi sekelompok orang. Saat itu juga, lanjut dia, terlihat korban mendapatkan pukulan dan bacokan yang menurutnya dilakukan empat orang. (Baca: Usai Nobar Pilada Dunia, Pelajar di Bogor Disabet Celurit Begal )
"Yang parah itu ditangan sama di punggungnya dibacok dipukul oleh empat orang. Yang mukulin soalnya banyak saya juga tak begitu lihat jumlah persisnya seingat saya segitu," tuturnya.
Setelah para pelaku kabur lantas, Riko menolong korban dengan warga sekitar membawanya ke klinik 24 jam. "Tapi di sana gak diterima terus saya bawa ke RS PMI baru bisa ditangani," ungkapnya.
Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama kurang dari 12 jam, nyawa RF tak tertolong lantaran luka bacokan celurit di tangan dan sekujur tubuhnya cukup parah sehingga banyak mengeluarkan darah.
"Kalau dari keterangan sejumlah saksi, sebelum kejadian, dia sempat nobar di Bantarjati, pindah ke Bogor Permai pindah lagi ke Bubulak, intinya pemuda seperti biasanya keliling sama temennya," jelas Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Agah Sonjaya, Senin (16/7/2018).
Lebih lanjut, ia menuturkan hingga saat ini pihak masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi baik warga sekitar maupun rekan korban yang saat itu bersamanya.
"Bahkan korban mengalami luka usai mendapat pukulan hingga sabetan senjata tajam. Sebetulnya ini terjadi perkelahian, namun bagaimana perkelahian itu terjadi kita belum bisa pastikan," ungkapnya.
Pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan saksi untuk mencari apa sebenarnya yang terjadi, hingga akhirnya bisa diambil kesimpulan.
"Namun dari penyidikan sementara korban tewas karena mengalami luka bacokan celurit di punggung. Bahkan dari hasil olah TKP sementara, polisi menemukan adanya bercak darah yang diduga milik korban di trotoar," jelasnya.
RF menjadi korban pembacokan di Jalan Dadali, Kelurahan/Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor yang diduga dilakukan sekelompok orang.
Riko, 18, rekan korban yang melihat jelas saat korban sedang dianiaya para pelaku menuturkan kejadian itu bermula saat ia dan korban hendak pulang ke rumah melewati Jalan Dadali, Tanah Sareal, usai membeli makan. "Kejadiannya waktu itu, saya pulang habis nyari makan ngelewatin jalan Dadali ini," katanya.
Kemudian, lanjut Riko, korban turun dari motor dan mendatangi sekelompok orang. Saat itu juga, lanjut dia, terlihat korban mendapatkan pukulan dan bacokan yang menurutnya dilakukan empat orang. (Baca: Usai Nobar Pilada Dunia, Pelajar di Bogor Disabet Celurit Begal )
"Yang parah itu ditangan sama di punggungnya dibacok dipukul oleh empat orang. Yang mukulin soalnya banyak saya juga tak begitu lihat jumlah persisnya seingat saya segitu," tuturnya.
Setelah para pelaku kabur lantas, Riko menolong korban dengan warga sekitar membawanya ke klinik 24 jam. "Tapi di sana gak diterima terus saya bawa ke RS PMI baru bisa ditangani," ungkapnya.
(ysw)