BBWSCC Perbaiki Satu dari Tiga Tanggul Kali Bekasi yang Ambrol
A
A
A
BEKASI - Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) baru melakukan perbaikan satu titik tanggul ambrol di bantaran Kali Bekasi wilayah Kota Bekasi. Padahal tanggul itu mengalami kerusakan sejak setahun lebih yang lalu akibat tergerus derasnya arus sungai tersebut.
Kabid Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Yudianto mengatakan, BBWSCC baru melakukan perbaikan di wilayah Pekayon, Bekasi Selatan.”Baru satu yang diperbaiki, kita sudah minta beberapa titik yang harus diperbaiki,” kata Yudianto pada Minggu (8/7/2018).
Menurut Yudi, kerusakan tanggul di Pekayon, Bekasi Selatan ini mencapai 500 meter. Tanah di bibir sunggai amblas, bahkan mengancam bangunan SD Pekayon Jaya VI. Yudianto melanjutkan, pemerintah pusat mengangarkan dana sebesar Rp11 miliair untuk memperbaiki tanggul rusak tersebut.
Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang menaungi BBWSCC. Sementara proses perbaikan tanggul di Pekayon, tanggul yang semula terbuat dari beton sheet pile sudah dipotong separuhnya.
Kontraktor kemudian akan memperkuat tanggul dengan menambah benton shet pile di belakangnya agar lebih kokoh. Sebab, lokasinya berada di tikungan yang menjadi sasaran terjangan arus deras ketika debit sungai meningkat.
Yudianto mengatakan, pemerintah telah melaporkan dua titik tanggul lain yang menggalami kerusakan. Di antaranya di dalam Perumahan Kemang Pratama, Kelurahan Bojongrawalumbu, dan Jalan Raya Cipendawa di kelurahan yang sama.”Paling mendesak di Cipendawa,” ujarnya.
Tanggul di Cipendawa ambrol, kerusakan itu merembet hingga memakan separuh badan jalan. Alhasil, jalur dari arah Bantar Gebang menuju ke Jatiasih dialihkan menuju ke jalur berlawanan. Kerusakan di Cipendawa bersamaan dengan di Pekayon mulai Maret 2017 silam.
Kabid DBMSDA Kota Bekasi, Widayat Subroto mengatakan, jalan baru Cipendawa terpaksa ditutup satu jalur sepanjang satu kilometter karena rawan amblas. Sebab, intensitas lalu lintas kendaraan meningkat menyusul ada pelebaran jalan di Komsen Jatiasih ke Jalan Siliwangi menuju ke Bantar Gebang.
Pihaknya berharap pemerintah pusat segera melakukan perbaikan tanggul ambrol tersebut. Mengingat Jalan Baru Cipendawa sebagai jalur alternatif memecah kemacetan di Jalan Siliwangi karena bisa langsung masuk ke jalan tol Jatiasih menuju ke Jakarta.
”Kami juga sedang membangun fly over di simpang Cipendawa,” katanya. Anggaran flyover Cipendawa senilai Rp 100 miliar menggunakan dana hibah dari DKI Jakarta. Flyover itu untuk menopang lalu lintas truk sampah milik DKI menuju ke TPST Bantar Gebang.
Kabid Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Yudianto mengatakan, BBWSCC baru melakukan perbaikan di wilayah Pekayon, Bekasi Selatan.”Baru satu yang diperbaiki, kita sudah minta beberapa titik yang harus diperbaiki,” kata Yudianto pada Minggu (8/7/2018).
Menurut Yudi, kerusakan tanggul di Pekayon, Bekasi Selatan ini mencapai 500 meter. Tanah di bibir sunggai amblas, bahkan mengancam bangunan SD Pekayon Jaya VI. Yudianto melanjutkan, pemerintah pusat mengangarkan dana sebesar Rp11 miliair untuk memperbaiki tanggul rusak tersebut.
Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang menaungi BBWSCC. Sementara proses perbaikan tanggul di Pekayon, tanggul yang semula terbuat dari beton sheet pile sudah dipotong separuhnya.
Kontraktor kemudian akan memperkuat tanggul dengan menambah benton shet pile di belakangnya agar lebih kokoh. Sebab, lokasinya berada di tikungan yang menjadi sasaran terjangan arus deras ketika debit sungai meningkat.
Yudianto mengatakan, pemerintah telah melaporkan dua titik tanggul lain yang menggalami kerusakan. Di antaranya di dalam Perumahan Kemang Pratama, Kelurahan Bojongrawalumbu, dan Jalan Raya Cipendawa di kelurahan yang sama.”Paling mendesak di Cipendawa,” ujarnya.
Tanggul di Cipendawa ambrol, kerusakan itu merembet hingga memakan separuh badan jalan. Alhasil, jalur dari arah Bantar Gebang menuju ke Jatiasih dialihkan menuju ke jalur berlawanan. Kerusakan di Cipendawa bersamaan dengan di Pekayon mulai Maret 2017 silam.
Kabid DBMSDA Kota Bekasi, Widayat Subroto mengatakan, jalan baru Cipendawa terpaksa ditutup satu jalur sepanjang satu kilometter karena rawan amblas. Sebab, intensitas lalu lintas kendaraan meningkat menyusul ada pelebaran jalan di Komsen Jatiasih ke Jalan Siliwangi menuju ke Bantar Gebang.
Pihaknya berharap pemerintah pusat segera melakukan perbaikan tanggul ambrol tersebut. Mengingat Jalan Baru Cipendawa sebagai jalur alternatif memecah kemacetan di Jalan Siliwangi karena bisa langsung masuk ke jalan tol Jatiasih menuju ke Jakarta.
”Kami juga sedang membangun fly over di simpang Cipendawa,” katanya. Anggaran flyover Cipendawa senilai Rp 100 miliar menggunakan dana hibah dari DKI Jakarta. Flyover itu untuk menopang lalu lintas truk sampah milik DKI menuju ke TPST Bantar Gebang.
(whb)