Ganjil Genap Efektif Kurangi Macet

Sabtu, 07 Juli 2018 - 07:51 WIB
Ganjil Genap Efektif Kurangi Macet
Ganjil Genap Efektif Kurangi Macet
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menilai, ujicoba sistem ganjil genap di 13 ruas jalan arteri Jakarta selama sepekan efektif mengurangi kemacetan. Pembatasan kendaraan melalui sistem tersebut juga berhasil meningkatkan pengguna moda transportasi massal.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Priyanto mengatakan pekan pertama ujicoba ganjil genap diberlakukan masih banyak terjadi pelanggaran lantaran masih bersifat sosialisasi.

Misalnya, kendaraan dengan nomor polisi ganjil melintas di hari genap dan sebaliknya. Namun, dari segi kecepatan meningkat meski belum signifikan. Untuk itu, pekan depan ujicoba ganjil genap mulai diberlakukan peringatan.

Dimana kendaraan pelanggar yang melintas akan diminta keluar jalur dan melintasi jalur alternatif. ”Kami akan terus evaluasi. Kalau nanti cukup steril dan layanan angkutan umumnya bagus, ya kenapa tidak dilanjutkan pada 1 Agustus mendatang,” kata Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Bambang menjelaskan, ujicoba sistem ganjil genap ini bukan hanya mengurangi kemacetan semata, melainkan menurunkan emisi gas karbondioksida. Hal itu bisa dicapai apabila pengendara pribadi meninggalkan kendaraannya dan beralih ke angkutan umum.

Beruntung pada ujicoba pekan pertama, kata Bambang ada peningkatan layanan angkutan umum moda transportasi massal sekitar 10-15%. Begitu juga penerapan ganjil genap dalam tol mengalami peningkatan sebesar 4%.

Dia menyakini peningkatan jumlah penumpang angkutan umum itu diisi oleh pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke moda transportasi massal. “Jakarta kan banyak busnya, tingkatkan pelayanannya. Bahkan kami sekarang menyiapkan pelayanan itu dengan aplikasi. Mereka bisa membayar lewat handphone, kita beri kemudahan,” jelasnya.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjiatmoko menuturkan, hasil evaluasi ujicoba ganjil genap pekan pertama cukup efektif. Dimana peningkatan kecepatan dan penumpang bus Transjakarta terjadi meski belum cukup signifikan.

Namun demikian, kata Sigit, perlu adanya penempatan petugas yang maksimal agar implementasi ganjil genap pada 1 Agustus mendatang dapat berhasil mengurangi kemacetan dan emisi gas karbondioksida.

“Di Benyamin Sueb itu yang paling utama adalah pemisahan lajur. Di sana, lajur cepatnya yang akan diutamakan. Artinya yang dari inlees ke Benyamin Sueb itu kita jaga tapi outleed nya enggak perlu kita jaga. Itu yg kita evaluasi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengklaim peningkatan jumlah penumpang bus Transjakarta bukan hanya terjadi di koridor kawasan ganjil genap semata. Menurutnya, peningkatan terjadi di semua koridor.

“Ada peningkatan sekitar 5-10% menjadi 570 penumpang perhari. Ini pasti peningkatan dari penerapan ganjil genap,” tegasnya.

Evaluasi yang dilakukan PT Transjakarta untuk meningkatkan pelayanan dalam ganjil genap, kata Budi yakni sterilisasi jalur bus Transjakarta. Seperti di koridor lX (Cawang-Pluit), dimana jalur bus tidak steril dan membuat bus sulit berputar.

“Saya tidak mau gegabah menambah bus. Kalau jalur steril waktu tunggu penumpang lebih cepat terlayani,” singkatnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba penerapan sistem ganjil genap mulai 2-30 Juli 2018 mendatang. Penerapan sistem tersebut dilakukan selama 15 jam mulai pukul 06.00-21.00 WIB.

Berdasarkan data yang diperoleh, ke 13 jalan arteri Jakarta yang menerapkan uji coba perluasan kawasan pembatasan lalu lintas ganjil genap Asian Games 2018 meliputi, Jalan Medan Merdeka Barat; Jalan MH. Thamrin; Jalan Jenderal Sudirman; Jalan Sisingamangaraja; Jalan Jenderal Gatot Subroto dan sebagainya.(Bima Setiyadi)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5219 seconds (0.1#10.140)