Normalisasi Kali Grogol, Target 10 Desember 2018 Selesai

Jum'at, 06 Juli 2018 - 16:02 WIB
Normalisasi Kali Grogol,...
Normalisasi Kali Grogol, Target 10 Desember 2018 Selesai
A A A
JAKARTA - Mencegah terjadinya longsor dan banjir, kawasan Kali Grogol, Palmerah, Jakarta Barat dinormalisasi. Normalisasi sendiri rawan gesekan sosial mengingat banyak warga yang beraktivitas di kawasan itu.

Pantauan KORAN SINDO, kini pembangunan kawasan Kali Grogol telah dilakukan. Beberapa petugas mulai menebang sejumlah pohon di bibir kali.

Kini setelah kawasan bebas dari pohon, alat berat crane di datangkan. Para petugas mulai mengeruk sedimen-sedimen tanah di sisi kiri kali yang memiliki ketinggian empat meter. Pengerukan dilakukan agar tanah kian kuat dan bisa di pasang sheetpile.

Di tempat itu pula, sejumlah kendaraan masih terparkir di pinggiran kali. Kendaraan milik warga itulah yang kemudian menjadi kendala untuk normalisasi. Sebab beberapa warga ogah memindahkan kendaraanya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan mengatakan normalisasi kali grogol ini akan dilakukan sepanjang 1.600 meter. Dengan kondisi kedua sisi akan terbangun sheetpile.

"Kontrak dengan penyedia sudah. Sosialisasi sudah. Tinggal pelaksanaannya saja. Target selesai 10 Desember 2018," kata Teguh di Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Normalisasi ini akan melengkapi kondisi Kali Grogol. Sebelumnya sheetpile telah terpasang di kawasan kali grogol dengan ruas depan trisakti. Sementara dari Trisakti-Mall Season City sheetpile telah terpasang lama. Sementara untuk tahun ini, Sheetpile akan dipasang mulai dari Palmerah-Kemanggisan.

Kepala Bidang Sungai dan Pantai sistem Aliran Barat Dinas SDA DKI, Hendri mengatakan Kali Grogol segmen Palmerah-Kemanggisan ini segera dinormalisasi lantaran sisi-sisinya memiliki tebing yang tinggi.

"Sering terjadi longsor dan rusak. Kita akan pasang kekuatan sesuai kebutuhan supaya tidak roboh lagi," kata Hendri.

Sheetpile akan dibangun di sisi sisi sungai agar tanah tidak longsor. Sementara, grassblock dipasang di bagian atas sheetpile guna penyerapan air. Tahun lalu saja, lanjut Hendri, Dinas SDA sempat memasang sheetpile sepanjang 50 meter lantaran kondisinya yang sudah parah.

Hendri mengungkapkan, Normalisasi Kali Grogol dilakukan oleh kontraktor PT Pitako. Anggaran sendiri menggunkan APBD senilai Rp71 miliar. Tak hanya kali grogol, normalisasi juga dilakukan di gorong gorong Pondok Pinang, kali Mookevart, dan sodetan Kali Sekretaris.

"Anggarannya satu paket dengan tiga kali lainnya di APBD 2018," ujar Hendri.

Berada di pemukiman pada penduduk membuat banyak warga kemudian memarkirkan kendaraanya di kawasan itu. Setiap bulanya uang sebesar satu juta dikocorkan warga agar kendaraanya bisa terparkir di situ.

Terkait itu, Hendri mengakui akan menjadi kendala. Sebab kendaraan itu akan menciptakan gesekan dalam pembangunan.

"Di mana pun ketika kita melakukan proyek normalisasi pasti ada gesekan sosial. Ada saja oknum warga-warga yang memanfaatkan proyek normalisasi," kata Hendri.

Misalnya, di salah satu tempat pengerjaan proyek normalisasi, beberapa oknum warga meminta sejumlah uang untuk setiap penebangan satu pohon.

"Itu kan ilegal. Tapi pasti selalu ada hal-hal semacam ini. Tidak bisa dipungkiri. Makanya kita sosialisasikan jauh jauh hari," ujar Hendri.

Jalan jalur untuk kendaraan di Kawasan Kali Grogol segmen Palmerah-Kemanggisan pun terbilang sempit hanya muat dua mobil. Ketika dua mobil berjalan bersamaan alhasil kerap menimbulkan kemacetan. Maka itu, pihak Dinas SDA akan menutup jalan sebagian saat pengerjaan normalisasi nanti.

Tak hanya soal kendaraan. Kabel kabel listrik disekitaran kali bakal mengganggu normalisasi. Kabel menjuntai itu cukup membuat kawasan kian semerawut.

Tata (39), salah seorang warga di sekitaran kawasan kali grogol, mengakui senang dengan normalisasi, sebab dapat mengantisipasi banjir dan longsor.

Namun Tata mengakui, adanya normalisasi membuat dirinya dipusingkan untuk mencari lokasi kendaraan. Biasanya di pinggir grogol, Tata membayar sebesar Rp1 juta untuk sebulan parkir.

"Kita sih minta pemda untuk ganti. Apalagi ini bulan ini baru lima hari," keluhnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)