KSP Tegaskan Barang yang Hilang Bukan Dokumen Negara
A
A
A
JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menegaskan bahwa dokumen yang hilang dalam kasus pencurian di Jalan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat, bukanlah dokumen negara.
Hal itu ditegaskan oleh Tenaga Ahli Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP, Jojo Raharjo. Dia mengatakan benda-benda yang hilang merupakan pribadi.
"Termasuk file dan dokumen, bukan rahasia atau milik negara," ucap Jojo saat dihubungi wartawan, Kamis (5/7/2018) malam. (Baca Juga: Polisi Selidiki Pencurian Dokumen Negara di Tamansari
Sebelumnya, Staf Ahli Kantor Kepresidenan, Armedya Dewangga menjadi korban pencurian saat melintas di kawasan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat 8 Juni 2018. Armedya mengaku telah mengalami kehilangan barang diantaranya Macbook, Hardisk satu tera berisi dokumen negara, uang tunai Rp2,5 juta, pin sekretariat negara, dan kartu nama staff presiden.
Saat dicuri, Armedya tertipu dengan gerombolan yang menunjukan bahwa ban mobilnya kempis. Ketika lengah dan keluar dari mobil. Benda benda itu langsung digondol pelaku yang membuka dari pintu kiri.
Jojo menambahkan sekalipun benda tersebut hilang, benda benda itu dipastikan aman. Sebab seluruh peralatan tersebut diproteksi dengan password.
Dalam kasus ini, Kantor Staf Presiden menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat yang kooperatif dalam menyikapi laporan Armedya.
Hal itu ditegaskan oleh Tenaga Ahli Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP, Jojo Raharjo. Dia mengatakan benda-benda yang hilang merupakan pribadi.
"Termasuk file dan dokumen, bukan rahasia atau milik negara," ucap Jojo saat dihubungi wartawan, Kamis (5/7/2018) malam. (Baca Juga: Polisi Selidiki Pencurian Dokumen Negara di Tamansari
Sebelumnya, Staf Ahli Kantor Kepresidenan, Armedya Dewangga menjadi korban pencurian saat melintas di kawasan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat 8 Juni 2018. Armedya mengaku telah mengalami kehilangan barang diantaranya Macbook, Hardisk satu tera berisi dokumen negara, uang tunai Rp2,5 juta, pin sekretariat negara, dan kartu nama staff presiden.
Saat dicuri, Armedya tertipu dengan gerombolan yang menunjukan bahwa ban mobilnya kempis. Ketika lengah dan keluar dari mobil. Benda benda itu langsung digondol pelaku yang membuka dari pintu kiri.
Jojo menambahkan sekalipun benda tersebut hilang, benda benda itu dipastikan aman. Sebab seluruh peralatan tersebut diproteksi dengan password.
Dalam kasus ini, Kantor Staf Presiden menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat yang kooperatif dalam menyikapi laporan Armedya.
(mhd)