Antisipasi Jambret di Jam Ramai, Polisi Berpakaian Preman Disebar
A
A
A
JAKARTA - Para pelaku kejahatan yang beraksi di jalanan kerap menggunakan kendaraan agar mudah kabur saat ketahuan masyarakat. Bahkan, tak sedikit para pelaku mengubah dandanan sepeda motor yang digunakan pelaku untuk beraksi agar tak mudah terlacak polisi.
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana Nurwidajati mengatakan, polisi juga melakukan perubahan pengamanan agar pelaku kriminalitas jalanan seperti penjambretan tak lagi mencari celah dari aparat kepolisian dengan menambah anggota berpakaian preman.
"Namun, kami tidak akan habis akal, akan saya acak, akan lebih cenderung ke patroli petugas yang berpakaian preman. Jangan yang menggunakan seragam polisi karena bakal dibaca oleh mereka," tegasnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Rosiana menegaskan, lokasi penjambretan terhadap Warsilah, penumpang ojek online yang jatuh dan tewas bukanlah lokasi rawan. Menurut dia, kejadian itu baru pertama kali.
Menurutnya, saat ini penjambret melakukan perubahan dengan cara membaca pergerakan polisi. Mereka melakukan itu agar bisa beraksi disaat yang tepat hingga akhirnya tak tertangkap.
"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB, itu jam bukan jam sepi, Itu jam ramai. Siapa yang menyangka," katanya. (Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Minta Penjahat Jalanan Ditembak
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh jajaran di bawah kekuasaannya untuk menindak tegas para pelaku kejahatan yang meresahkan.
"Kalau melawan langsung tembak mati saja, biar timbul efek jera bagi pelaku lainnya," katanya.
Menurut Idham, tindakan tegas dilakukan untuk menunjukan kepada para pelaku agar tidak lagi melakukan tindak pidana.
Dia melanjutkan, selain melakukan tindakan tegas. Dirinya juga telah menempatkan personel di wilayah yang masuk dalam zona merah atau rawan. Petugas yang disebar tersebut tidak ada yang memakai seragam. Sehingga bila ditemukan adanya pelaku beraksi. Maka akan segera diambil tindakan tegas. "Jadi kita harapkan pada pelaku bisa tertangkap," tegasnya.
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana Nurwidajati mengatakan, polisi juga melakukan perubahan pengamanan agar pelaku kriminalitas jalanan seperti penjambretan tak lagi mencari celah dari aparat kepolisian dengan menambah anggota berpakaian preman.
"Namun, kami tidak akan habis akal, akan saya acak, akan lebih cenderung ke patroli petugas yang berpakaian preman. Jangan yang menggunakan seragam polisi karena bakal dibaca oleh mereka," tegasnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Rosiana menegaskan, lokasi penjambretan terhadap Warsilah, penumpang ojek online yang jatuh dan tewas bukanlah lokasi rawan. Menurut dia, kejadian itu baru pertama kali.
Menurutnya, saat ini penjambret melakukan perubahan dengan cara membaca pergerakan polisi. Mereka melakukan itu agar bisa beraksi disaat yang tepat hingga akhirnya tak tertangkap.
"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB, itu jam bukan jam sepi, Itu jam ramai. Siapa yang menyangka," katanya. (Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Minta Penjahat Jalanan Ditembak
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh jajaran di bawah kekuasaannya untuk menindak tegas para pelaku kejahatan yang meresahkan.
"Kalau melawan langsung tembak mati saja, biar timbul efek jera bagi pelaku lainnya," katanya.
Menurut Idham, tindakan tegas dilakukan untuk menunjukan kepada para pelaku agar tidak lagi melakukan tindak pidana.
Dia melanjutkan, selain melakukan tindakan tegas. Dirinya juga telah menempatkan personel di wilayah yang masuk dalam zona merah atau rawan. Petugas yang disebar tersebut tidak ada yang memakai seragam. Sehingga bila ditemukan adanya pelaku beraksi. Maka akan segera diambil tindakan tegas. "Jadi kita harapkan pada pelaku bisa tertangkap," tegasnya.
(mhd)