DLH: Buaya Bermunculan Akibat Kali di Jakarta Semakin Bersih

Sabtu, 30 Juni 2018 - 17:06 WIB
DLH: Buaya Bermunculan Akibat Kali di Jakarta Semakin Bersih
DLH: Buaya Bermunculan Akibat Kali di Jakarta Semakin Bersih
A A A
JAKARTA - Sejumlah buaya menampakkan diri di Kali Angke/Grogol, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Rabu (27/6/2018) lalu. Hingga kini upaya pencarian terhadap ketiga buaya itu masih terus dilakukan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov DKI Jakarta, Isnawa, mengatakan, munculnya buaya di Kali Grogol sebenarnya bukan fenomena langka dan unik. Menurut dia, munculnya buaya akibat ekosistem tempat habitatnya di Jakarta semakin baik. Ekosistem kali, sungai, danau, dan waduk, kini cukup membaik.

Karenanya, ia menduga kemunculan buaya ini dikarenakan ekosistem air yang terus membaik. "Sebenarnya gini, tidak hanya buaya, sejak empat tahun terakhir, Dinas Lingkungan Hidup kan melakukan pembersihan kali, sungai, waduk, dan danau, fenomenanya ekosistemnya membaik," ujar Isnawa saat dikonfirmasi, Sabtu (30/6/2018).

Isnama menuturkan, kondisi lingkungan eksosistem kali, sungai, danau, dan waduk yang sebelumnya dipenuhi sampah hingga bau tak sedap, saat ini menjadi terpelihara bagus. Bahkan saat ini anak-anak semakin senang mandi di danau dan banyak warga yang kembali memancing. (Baca juga: Nyaris Tertangkap, Satu Buaya di Kali Angke Kembali Lepas)

"Yang namanya ekosistem kembali pulih, ketemu ular, ikan,dan kupu-kupu lagi. Di Ciliwung itu satwa-satwa khas Ciliwung, seperti kura-kura, bulus, mulai ada lagi. Dulu banyak sampah, tercemar, dia tidak mau keluar," paparnya.

Isnawa menduga munculnya buaya di kali bisa jadi berasal dari rawa yang sedang mencari habitat dan lokasi berburu makanan yang lebih baik. (Baca juga: Buaya Berkeliaran di Jakarta, Pemprov Harus Lakukan Penelusuran)

"Mungkin dia ada lubangnya, enggak pernah keluar selama ini. Kita enggak tahu juga kan apa keluarnya malam doang. Tapi sejak ekosistem membaik kok pada keluar, seperti di Ancol ketemu, di Grogol ketemu. Kalau soal habitatnya, menurut saya sih agak susah juga. Harus penelitian ahlinya juga," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4440 seconds (0.1#10.140)