Polisi Beberkan Motif Pelaku Membunuh Anggi di Depan Anak Istri
A
A
A
JAKARTA - Polisi membeberkan motif Adnan membunuh rekannya Anggi di depan anak dan Istrinya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Budi Sartono mengatakan, Adnan nekat menusuk Anggi hingga tewas di depan keluarganya karena terbakar dendam. Dendam itu berawal saat Adnan terlibat cekcok mulut dengan rekannya bernama Fajar.
Cekcok mulut itu terjadi karena masalah pembagian hasil curian sebuah telepon seluler. Karena selain mengamen, tersangka juga memiliki hobi mencopet di jalanan. (Baca juga: Polisi Tangkap Salah Satu Pelaku Penusukan Anggi di Palembang)
"Jadi di hari yang sama pada jam 8 malam, korban menegur tersangka karena mereka ribut pembagian curian handphone itu," ujar AKBP Budi kepada wartawan, Rabu (23/5/2018).
Anggi yang juga seorang pengamen, saat mendengar cekcok mulut diantara Adnan dan Fajar lantas menegur pelaku. Adnan mengaku diancam bakal ditusuk Anggi karena Anggi kesal dengan keributan itu dan sikap pelaku yang marah-marah.
Pelaku lalu pergi seusai ditegur korban. Hanya saja pelaku yang tersinggung dan merasa dendam diperlakukan seperti itu akhirnya kembali serta menghampiri Anggi. Saat itu, korban tengah makan bersama anak dan istrinya di kedai bakso kawasan GOR Bulungan.
"Pelaku yang merasa dendam akhirnya mendatangi korban yang sedang makan bersama istrinya dan langsung ditusuk dari belakang, tepatnya di punggung sebanyak dua kali," tuturnya. (Baca juga: Tragis, Anggi Ditusuk di Depan Istri dan Anak-anaknya)
Tersangka Adnan mengakui melakukan aksi penusukan itu karena tidak terima diancam sehingga merasa dendam pada korban. Dia sejatinya sudah mengenal lama sosok Anggi, yang mana sama-sama satu komunitas pengamen jalanan.
"Dia (Anggi) senior saya pak, sudah kenal sejak 2008. Itu (penusukan) karena tak suka (dengan korban yang) mencampuri masalah orang," katanya.
Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Budi Sartono mengatakan, Adnan nekat menusuk Anggi hingga tewas di depan keluarganya karena terbakar dendam. Dendam itu berawal saat Adnan terlibat cekcok mulut dengan rekannya bernama Fajar.
Cekcok mulut itu terjadi karena masalah pembagian hasil curian sebuah telepon seluler. Karena selain mengamen, tersangka juga memiliki hobi mencopet di jalanan. (Baca juga: Polisi Tangkap Salah Satu Pelaku Penusukan Anggi di Palembang)
"Jadi di hari yang sama pada jam 8 malam, korban menegur tersangka karena mereka ribut pembagian curian handphone itu," ujar AKBP Budi kepada wartawan, Rabu (23/5/2018).
Anggi yang juga seorang pengamen, saat mendengar cekcok mulut diantara Adnan dan Fajar lantas menegur pelaku. Adnan mengaku diancam bakal ditusuk Anggi karena Anggi kesal dengan keributan itu dan sikap pelaku yang marah-marah.
Pelaku lalu pergi seusai ditegur korban. Hanya saja pelaku yang tersinggung dan merasa dendam diperlakukan seperti itu akhirnya kembali serta menghampiri Anggi. Saat itu, korban tengah makan bersama anak dan istrinya di kedai bakso kawasan GOR Bulungan.
"Pelaku yang merasa dendam akhirnya mendatangi korban yang sedang makan bersama istrinya dan langsung ditusuk dari belakang, tepatnya di punggung sebanyak dua kali," tuturnya. (Baca juga: Tragis, Anggi Ditusuk di Depan Istri dan Anak-anaknya)
Tersangka Adnan mengakui melakukan aksi penusukan itu karena tidak terima diancam sehingga merasa dendam pada korban. Dia sejatinya sudah mengenal lama sosok Anggi, yang mana sama-sama satu komunitas pengamen jalanan.
"Dia (Anggi) senior saya pak, sudah kenal sejak 2008. Itu (penusukan) karena tak suka (dengan korban yang) mencampuri masalah orang," katanya.
(thm)