Stok Obat untuk Masyarakat Bekasi Selama Puasa Dipastikan Aman
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menjamin ketersediaan obat di seluruh puskesmas selama Ramadhan 1439 Hijriah. Jadi masyarakat Bekasi tidak perlu khawatir karena ketersedian obat memang cukup.
"Kami mempunyai stok obat cukup hingga melewati bulan Ramadhan," kata Plt Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Tanti Rohilawati kepada wartawan Jumat (18/5/2018). Menurutnya, ada 42 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi.
Sebanyak 10 puskesmas diantaranya berupa puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED) yang buka selama 24 jam. Stok obat dipastikan tercukupi karena menggunakan sistem cadangan."Cadangan habis makan akan dipesan lagi," ungkapnya.
Meski demikian, Tanti mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kesehatan selama Ramadhan. Sebab, lanjut dia, pola makan usai menjalankan ibadah puasa berubah total dibandingkan hari biasa dan konsumsi makanan cenderung tidak teratur.
Tanti mencontohkan, menu favorit masyarakat di wilayah perkotaan ketika berbuka puasa adalah minuman dingin dengan gorengan. Menu tersebut harus bisa ditekan karena kontradiksi dengan kebutuhan gizi ketika usai berbuka.
"Teh manis hangat, dan buah manis seperti kurma itu lebih dianjurkan, karena untuk mengembalikan tenaga," ujarnya. Karena itu, masyarakat diimbau harus selektif dalam mengonsumsi makanan ketika berbuka puasa sampai dengan makan sahur.
Dengan begitu, kata dia, kesehatan selalu bisa terjaga, agar bisa menjalankan ibadah dengan baik. "Biasanya penyakit yang mengintai seperti radang, sakit perut, dan rasa tidak nyaman karena terlalu kenyang," ucapnya.
"Kami mempunyai stok obat cukup hingga melewati bulan Ramadhan," kata Plt Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Tanti Rohilawati kepada wartawan Jumat (18/5/2018). Menurutnya, ada 42 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi.
Sebanyak 10 puskesmas diantaranya berupa puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED) yang buka selama 24 jam. Stok obat dipastikan tercukupi karena menggunakan sistem cadangan."Cadangan habis makan akan dipesan lagi," ungkapnya.
Meski demikian, Tanti mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kesehatan selama Ramadhan. Sebab, lanjut dia, pola makan usai menjalankan ibadah puasa berubah total dibandingkan hari biasa dan konsumsi makanan cenderung tidak teratur.
Tanti mencontohkan, menu favorit masyarakat di wilayah perkotaan ketika berbuka puasa adalah minuman dingin dengan gorengan. Menu tersebut harus bisa ditekan karena kontradiksi dengan kebutuhan gizi ketika usai berbuka.
"Teh manis hangat, dan buah manis seperti kurma itu lebih dianjurkan, karena untuk mengembalikan tenaga," ujarnya. Karena itu, masyarakat diimbau harus selektif dalam mengonsumsi makanan ketika berbuka puasa sampai dengan makan sahur.
Dengan begitu, kata dia, kesehatan selalu bisa terjaga, agar bisa menjalankan ibadah dengan baik. "Biasanya penyakit yang mengintai seperti radang, sakit perut, dan rasa tidak nyaman karena terlalu kenyang," ucapnya.
(whb)