Hari Kartini, Gerkindo Perindo Gelar Festival Budaya dan Seminar

Jum'at, 20 April 2018 - 18:25 WIB
Hari Kartini, Gerkindo Perindo Gelar Festival Budaya dan Seminar
Hari Kartini, Gerkindo Perindo Gelar Festival Budaya dan Seminar
A A A
JAKARTA - Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo) yang merupakan sayap Partai Perindo untuk umat Kristiani menyelenggarakan festival budaya dan seminar dalam rangka memperigati Hari Kartini.

Acara yang diselenggarakan di Gedung IBM-ASMI Lt.4, Jalan Pacuan Kuda No. 1-5, Pulomas, Jakarta Timur tersebut dihadiri dari berbagai elemen masyarakat dan perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Ketua Umum Gerkindo Yerry Tawalujan mengatakan, Gerkindo sebagai sayap Partai Perindo secara reguler melakukan kegiatan sekaligus sosialisasi.

Salah satunya adalah kegiatan yang dirasakan langsung oleh masyarakat. "Jadi kita buatlah seminar dan festval budaya seperti ini," kata Yerry pada wartawan Jumat (20/4/2018).

Yerry menuturkan, acara ini digelar dalam rangka menyambut Hari Kartini dengan menampilkan seni budaya angklung, kulintang dan tarian tradisional lainnya. Pesan simbolis dalam acara ini adalah peran perempuan akan semakin meningkat dalam arti perannya.

"Jadi sekarang peran perempuan tidak hanya biasa melainkan menjadi luar biasa dalam segala aspek termasuk politik," tuturnya. Jadi acara ini, lanjut dia, memberikan pemaknaan lebih maksimal tentang Hari Kartini supaya perempuan makin tampil dan dalam hal tertentu lebih hebat dari pria dan bisa terus berkarya.

Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kementerian PPPA Muhammad Ihksan memberikan apresiasi yang tinggi karenan adanya komponen masyarakat yaitu Gerkindo menyelenggarakan seminar yang menyinggung peran perempuan dalam pembagunan. "Jadi saya apresiasi banget dengan acara ini," ujarnya.

Menurutnya, acara ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi untuk berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Kita juga tidak menutup mata mayoritas perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan," tuturnya.

Pertemuan ini sebagai sosialisasi terhadap anak dan peremouan sekaligus mengedukasi kepada komunitas tersebut sehingga mereka bisa menyampaikam kembali kepada konstituen dan komunitasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7104 seconds (0.1#10.140)