BPTJ Akan Lakukan Ujicoba Ganjil-Genap di Dua Tol Ini
A
A
A
JAKARTA - Guna mensukseskan rencana penerapan sistem ganjil-genap di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang-Jakarta, BPTJ bakal melakukan ujicoba pada Senin 16 April 2018. Pasalnya, BPTJ akan menerapkan dua paket kebijakan di jalan tol itu pada awal Mei 2018.
"Paket kebijakan di Jalan Tol Jagorawi dan Tangerang-Jakarta mulai hari ini kita sosialisasikan, 16 April 2018 kita uji coba, dan rencana implementasi kita terapkan Mei 2018 mendatang," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Slipi, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2018).
Menurutnya, sosialisasi pun bakal dilakukan dengan memasang spanduk di pintu-pintu tol di Jabodetabek dan sekitarnya, yang mana bakal dilakukan bersama Dishub DKI, Jasa Marga, Korlantas Polri, hingga PUPR. Pada 23-27 April 2018 diharapkan rambu-rambu tentang aturan paket kebijakan itu pun bisa terpasang di dua tol tersebut.
"Implementasi Mei 2018 mendatang karena memang penerapan kebijakan ini butuh waktu sambil menunggu proses Permenhub keluar. Kita harapkan permenhub selesai akhir April 2018 ini," harapnya.
Pintu Tol Tangerang II dan Kunciran II di Tol Tangerang-Jakarta dipilih diterapkan aturan ganjil genap karena lokasinya berdekatan serta termasuk jalur padat. Begitu juga di pintu tol Cibubur II, Tol Jagorawi dipilih karena kepadatan terjadi di kawasan tersebut hingga Jakarta.
Menurutnya, BPTJ juga mengusulkan agar waktu ganjil-genap di Jalan MH Thamrin-Sudirman pun diperpanjang, yang tadinya pukul 07.00-09.00 WIB menjadi 06.00-09.00 WIB guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di Cawang imbas lancarnya Tol Cikampek-Jakarta dan Tol Jagorawi.
"Kita sudah koordinasi dengan Dishub DKI karena itu kewenangan Pemprov DKI. Saat ini Dishub DKI sedang diskusi internal dan nanti akan dilaporkan oleh Gubernur DKI (Anies Baswedan) hasilnya," tuturnya.
Semua itu, bebernya, dilakukan untuk membuat masyarakat berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal dan kesuksesan Asean Games.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Karlo Manik menambahkan, BPTJ juga bakal menyiapkan transportasi massal agar masyarakat mau beralih ke kendaraan umum. Sejauh ini, sudah ada operator bus yang mau diajak bekerja sama guna pengadaan bus tersebut.
"Jadi kita sudah lakukan koordinasi dengan operator dan sejauh ini sudah ada yang menyetujui, seperti Blue Bird, Lorena, dan Sinar Jaya. Berapapun (jumlah armada) kita gelontorkan karena kita ingin masyarakat beralih," katanya.
"Paket kebijakan di Jalan Tol Jagorawi dan Tangerang-Jakarta mulai hari ini kita sosialisasikan, 16 April 2018 kita uji coba, dan rencana implementasi kita terapkan Mei 2018 mendatang," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Slipi, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2018).
Menurutnya, sosialisasi pun bakal dilakukan dengan memasang spanduk di pintu-pintu tol di Jabodetabek dan sekitarnya, yang mana bakal dilakukan bersama Dishub DKI, Jasa Marga, Korlantas Polri, hingga PUPR. Pada 23-27 April 2018 diharapkan rambu-rambu tentang aturan paket kebijakan itu pun bisa terpasang di dua tol tersebut.
"Implementasi Mei 2018 mendatang karena memang penerapan kebijakan ini butuh waktu sambil menunggu proses Permenhub keluar. Kita harapkan permenhub selesai akhir April 2018 ini," harapnya.
Pintu Tol Tangerang II dan Kunciran II di Tol Tangerang-Jakarta dipilih diterapkan aturan ganjil genap karena lokasinya berdekatan serta termasuk jalur padat. Begitu juga di pintu tol Cibubur II, Tol Jagorawi dipilih karena kepadatan terjadi di kawasan tersebut hingga Jakarta.
Menurutnya, BPTJ juga mengusulkan agar waktu ganjil-genap di Jalan MH Thamrin-Sudirman pun diperpanjang, yang tadinya pukul 07.00-09.00 WIB menjadi 06.00-09.00 WIB guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di Cawang imbas lancarnya Tol Cikampek-Jakarta dan Tol Jagorawi.
"Kita sudah koordinasi dengan Dishub DKI karena itu kewenangan Pemprov DKI. Saat ini Dishub DKI sedang diskusi internal dan nanti akan dilaporkan oleh Gubernur DKI (Anies Baswedan) hasilnya," tuturnya.
Semua itu, bebernya, dilakukan untuk membuat masyarakat berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal dan kesuksesan Asean Games.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Karlo Manik menambahkan, BPTJ juga bakal menyiapkan transportasi massal agar masyarakat mau beralih ke kendaraan umum. Sejauh ini, sudah ada operator bus yang mau diajak bekerja sama guna pengadaan bus tersebut.
"Jadi kita sudah lakukan koordinasi dengan operator dan sejauh ini sudah ada yang menyetujui, seperti Blue Bird, Lorena, dan Sinar Jaya. Berapapun (jumlah armada) kita gelontorkan karena kita ingin masyarakat beralih," katanya.
(mhd)