Pemkot Bekasi Sebut UMKM di Bekasi Serap 410 Ribu Pekerja
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menyebutkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diwilayahnya mulai tumbuh seiring waktu berjalan. Belakangan ini, para pelaku UMKM yang tersebar di 12 kecamatan tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 410.000 orang.
"Pelaku UMKM tersebut terus tumbuh dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat Bekasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji pada Selasa, 3 April 2018. Menurutnya, hal itu diketahui berdasarkan hasil sensus ekonomi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) hingga tahun kemarin.
Pria yang akrab disapa Roy ini mengatakan, hingga tahun 2016 lalu jumlah UMKM di Kota Bekasi sudah mencapai lebih kurang 203.000. Bahkan, para pekerja itu diberdayakan di sejumlah aktivitas ekonomi, di antaranya perdagangan sebanyak 89.693 UMKM, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 47.215 UMKM.
Kemudian, industri pengolahan 12.988 UMKM dan jenis aktivitas lainnya sebanyak 53.104 UMKM. Apalagi, lanjut dia, jenis usaha tersebut berhasl menyerap sedikitnya 410 ribu."Kami perkirakan jumlah serapan tenaga kerja hingga tahun ini bisa melebihi data dari hasil sensus BPS yang tercatat beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bekasi, Karto menambahkan, pertumbuhan UMKM di Bekasi memang mulai berkembang sangat cepat. Sebab, pemerintah terus membantu perekonomian warga melalui geliat usaha."Bekasi kini diperhitungkan sebagai penggerak ekonomi di Jawa Barat," ujarnya.
Disamping itu, makin hari para peminat usaha makin banyak dan tentunya bisa menyerap pekerja. Saat ini, dari total 203.000 UMKM yang terdata, sebanyak 2.186 di antaranya sudah terdaftar sebagai binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bekasi."Tentunya kami terus bina dan kembangkan UMKM," katanya.
Karto merinci, untuk kategori makan-minum sebanyak 1.234 pengusaha, fashion 143 pengusaha, aksesoris 62 pengusaha, kerajinan tangan 133 pengusaha, kerajinan kulit santadoges (sandal, tas, dompet dan gesper) sebanyak 93 pengusaha, ikan hias 122 pengusaha, dan bordir 138 pengusaha.
Kemudian boneka 143 pengusaha, furniture 93 pengusaha dan batik 25 pengusaha. Namun, dari total 2.186 pengusaha UMKM binaan tersebut telah menyerap sebanyak 6.558 orang dan diklaim akan terus bertambah."Seiring perkembangan usahanya, tentu jumlah tenaga kerja akan terus bertambah," ucapnya.
"Pelaku UMKM tersebut terus tumbuh dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat Bekasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji pada Selasa, 3 April 2018. Menurutnya, hal itu diketahui berdasarkan hasil sensus ekonomi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) hingga tahun kemarin.
Pria yang akrab disapa Roy ini mengatakan, hingga tahun 2016 lalu jumlah UMKM di Kota Bekasi sudah mencapai lebih kurang 203.000. Bahkan, para pekerja itu diberdayakan di sejumlah aktivitas ekonomi, di antaranya perdagangan sebanyak 89.693 UMKM, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 47.215 UMKM.
Kemudian, industri pengolahan 12.988 UMKM dan jenis aktivitas lainnya sebanyak 53.104 UMKM. Apalagi, lanjut dia, jenis usaha tersebut berhasl menyerap sedikitnya 410 ribu."Kami perkirakan jumlah serapan tenaga kerja hingga tahun ini bisa melebihi data dari hasil sensus BPS yang tercatat beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bekasi, Karto menambahkan, pertumbuhan UMKM di Bekasi memang mulai berkembang sangat cepat. Sebab, pemerintah terus membantu perekonomian warga melalui geliat usaha."Bekasi kini diperhitungkan sebagai penggerak ekonomi di Jawa Barat," ujarnya.
Disamping itu, makin hari para peminat usaha makin banyak dan tentunya bisa menyerap pekerja. Saat ini, dari total 203.000 UMKM yang terdata, sebanyak 2.186 di antaranya sudah terdaftar sebagai binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bekasi."Tentunya kami terus bina dan kembangkan UMKM," katanya.
Karto merinci, untuk kategori makan-minum sebanyak 1.234 pengusaha, fashion 143 pengusaha, aksesoris 62 pengusaha, kerajinan tangan 133 pengusaha, kerajinan kulit santadoges (sandal, tas, dompet dan gesper) sebanyak 93 pengusaha, ikan hias 122 pengusaha, dan bordir 138 pengusaha.
Kemudian boneka 143 pengusaha, furniture 93 pengusaha dan batik 25 pengusaha. Namun, dari total 2.186 pengusaha UMKM binaan tersebut telah menyerap sebanyak 6.558 orang dan diklaim akan terus bertambah."Seiring perkembangan usahanya, tentu jumlah tenaga kerja akan terus bertambah," ucapnya.
(whb)