Geruduk Kemenkominfo, Ini Lima Tuntutan 2.000 Tukang Pulsa
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 2.000 massa yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) menggelar aksinya di depan kantor Kemenkominfo Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka menolak satu nomor induk kependudukan (NIK) untuk tiga kartu perdana
Salah satu orator Qutni Tysari mengatakan, kedatangan ribuan orang ini ke kantor Kemenkominfo membawa lima tuntutan.
"Pertama, kami mendukung registrasi kartu perdana secara valid sesuai identitas. Kedua, kami menolak pembatasan 1 NIK untuk tiga kartu perdana," kata sang orator di lokasi, Senin (2/4/2018).
Dia menambahkan, tuntutan ketiga pihaknya menuding pemerintah berbohong atas adanya aturan itu."Pemerintah melalui Kemenkominfo telah membohongi outlet seluler. Empat, menuntut Kemenkominfo untuk bertanggung jawab dan menjamin keamanan data pribadi masyarakat," lanjutnya.
Terakhir, para tukang pulsa meminta Presiden RI Joko Widodo selesaikan masalah yang mengancam mata pencaharian mereka."Kelima, kami memohon kepada Presiden Indonesia agar turun tangan menyelesaikan demi keberlangsungan outlet selaku UMKM yang jadi sumber penghasilan Rp5 juta jiwa masyarakat Indonesia," ujarnya.
Salah satu orator Qutni Tysari mengatakan, kedatangan ribuan orang ini ke kantor Kemenkominfo membawa lima tuntutan.
"Pertama, kami mendukung registrasi kartu perdana secara valid sesuai identitas. Kedua, kami menolak pembatasan 1 NIK untuk tiga kartu perdana," kata sang orator di lokasi, Senin (2/4/2018).
Dia menambahkan, tuntutan ketiga pihaknya menuding pemerintah berbohong atas adanya aturan itu."Pemerintah melalui Kemenkominfo telah membohongi outlet seluler. Empat, menuntut Kemenkominfo untuk bertanggung jawab dan menjamin keamanan data pribadi masyarakat," lanjutnya.
Terakhir, para tukang pulsa meminta Presiden RI Joko Widodo selesaikan masalah yang mengancam mata pencaharian mereka."Kelima, kami memohon kepada Presiden Indonesia agar turun tangan menyelesaikan demi keberlangsungan outlet selaku UMKM yang jadi sumber penghasilan Rp5 juta jiwa masyarakat Indonesia," ujarnya.
(whb)