Mulai Besok, Masyarakat Diimbau Hindari Ruas Jalan Pancoran
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pengendara lalu lintas diimbau agar menghindari ruas jalan Pancoran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan tepatnya di sisi barat dan timur Jalan MT Haryono mulai Senin, 2 April 2018 besok. Pasalnya, proyek pembangunan light rel transit (LRT) Cawang-Dukuh Atas memasuki kontruksi sejajar flyover Pancoran sisi selatan Jalan MT Haryono.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, sehubungan dengan dimulainya pengerjaan konstruksi LRT Cawang-Dukuh Atas sisi selatan flyover Pancoran, mulai Senin besok, pihaknya akan melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas.
"Ada dua tahap pembangunan konstruksi LRT di sisi selatan dan timur Jalan MT Haryono, flyover Pancoran, Jakarta Selatan. Pengerjaan mulai Senin hingga 30 Juli 2018 mendatang," kata Andri Yansyah melalui pesan singkatnya kemarin.
Andri menjelaskan, pengerjaan konstruksi LRT pada Senin besok dilakukan di sisi timur simpang Pancoran. Proyek ini di mulai dari Jalan Pancoran Timur II hingga simpang Pancoran. Proses pembangunan segmen ini memakan badan jalan dan menyisakan satu lajur dengan lebar tiga meter di Jalan MT Haryono.
Kemudian pembanguna konstruksi di sisi barat simpang Pancoran dimulai pada 10 April sampai 30 Juli 2018. Proyek ini mulai dari simpang Pancoran hingga pabrik Precast LRT Pancoran. Pada proses pembangunan segmen ini akan memakan badan di ujung off ramp flyover Pancoran, sehingga lalu lintas dialihkan ke dalam lahan pabrik Precast LRT Pancoran.
"Lalu lintas dari Cawang menuju Kalibata atau Pasar Minggu disarankan untuk lewat Jalan Dewi Sartika-Kalibata-Pasar Minggu dan Jalan Pancoran II-Pancoran Timur Raya. Sementara untuk pengendara yang ingin menuju ke Tebet dapat melewati Jalan Otto Iskandardinata-KH Abdullah Syafie," jelasnya.
Sosialisasi dan pemasangan rambu rekayasa lalu lintas tersebut, kata Andri telah dilakukan sejak dua pekan lalu. Dia mengimbau kepada kepada pengguna jalan agar menghindari ruas jalan di lokasi pembangunan dan menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan.
"Kami semaksimal mungkin tidak menutup jalan dilokasi pembangunan. Kami akan evaluasi setiap pekannya untuk rekayasa lalu lintas yang kami lakukan di lokasi pembangunan," ungkapnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike melihat rekayasa lalu lintas di lokasi pembangunan tidak memiliki perencanaan yang harusnya tercantum dalam masterplan pembangunan LRT. Akibatnya, rekayasa lalu lintas justru menambah kepadatan hingga ke jalan alternatif.
Politisi PDI Perjuangan itu menuturkan, apabila rekaysa lalu lintas sudah direncakan dan tertuang dalam masterplan pembangunan, rekayasa lalu lintas tidak mungkin dilakukan mendadak dan harusnya ada penyediaan angkutan umum yang memudahkan masyarakat melintas di kawasan lokasi pembangunan.
"Bisa juga rekayasa pembangunannya dilakukan malam hari dengan menutup seluruh jalan. Siang hari disediakan angkutan umum dengan mengoptimalisasikan bus Transjakarta," tegasnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, sehubungan dengan dimulainya pengerjaan konstruksi LRT Cawang-Dukuh Atas sisi selatan flyover Pancoran, mulai Senin besok, pihaknya akan melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas.
"Ada dua tahap pembangunan konstruksi LRT di sisi selatan dan timur Jalan MT Haryono, flyover Pancoran, Jakarta Selatan. Pengerjaan mulai Senin hingga 30 Juli 2018 mendatang," kata Andri Yansyah melalui pesan singkatnya kemarin.
Andri menjelaskan, pengerjaan konstruksi LRT pada Senin besok dilakukan di sisi timur simpang Pancoran. Proyek ini di mulai dari Jalan Pancoran Timur II hingga simpang Pancoran. Proses pembangunan segmen ini memakan badan jalan dan menyisakan satu lajur dengan lebar tiga meter di Jalan MT Haryono.
Kemudian pembanguna konstruksi di sisi barat simpang Pancoran dimulai pada 10 April sampai 30 Juli 2018. Proyek ini mulai dari simpang Pancoran hingga pabrik Precast LRT Pancoran. Pada proses pembangunan segmen ini akan memakan badan di ujung off ramp flyover Pancoran, sehingga lalu lintas dialihkan ke dalam lahan pabrik Precast LRT Pancoran.
"Lalu lintas dari Cawang menuju Kalibata atau Pasar Minggu disarankan untuk lewat Jalan Dewi Sartika-Kalibata-Pasar Minggu dan Jalan Pancoran II-Pancoran Timur Raya. Sementara untuk pengendara yang ingin menuju ke Tebet dapat melewati Jalan Otto Iskandardinata-KH Abdullah Syafie," jelasnya.
Sosialisasi dan pemasangan rambu rekayasa lalu lintas tersebut, kata Andri telah dilakukan sejak dua pekan lalu. Dia mengimbau kepada kepada pengguna jalan agar menghindari ruas jalan di lokasi pembangunan dan menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan.
"Kami semaksimal mungkin tidak menutup jalan dilokasi pembangunan. Kami akan evaluasi setiap pekannya untuk rekayasa lalu lintas yang kami lakukan di lokasi pembangunan," ungkapnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike melihat rekayasa lalu lintas di lokasi pembangunan tidak memiliki perencanaan yang harusnya tercantum dalam masterplan pembangunan LRT. Akibatnya, rekayasa lalu lintas justru menambah kepadatan hingga ke jalan alternatif.
Politisi PDI Perjuangan itu menuturkan, apabila rekaysa lalu lintas sudah direncakan dan tertuang dalam masterplan pembangunan, rekayasa lalu lintas tidak mungkin dilakukan mendadak dan harusnya ada penyediaan angkutan umum yang memudahkan masyarakat melintas di kawasan lokasi pembangunan.
"Bisa juga rekayasa pembangunannya dilakukan malam hari dengan menutup seluruh jalan. Siang hari disediakan angkutan umum dengan mengoptimalisasikan bus Transjakarta," tegasnya.
(whb)