Setiap Tahun, Bekasi Bangun Tiga Kilometer Jalan

Minggu, 01 April 2018 - 12:27 WIB
Setiap Tahun, Bekasi...
Setiap Tahun, Bekasi Bangun Tiga Kilometer Jalan
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menyebutkan rasio antara jalan dengan luas wilayahnya hampir menembus target. Saat ini ruas jalan di Kota Bekasi telah mencapai 10 persen. Sementara, untuk wilayah perkotaan seperti Kota Bekasi, idealnya adalah 12 persen dari luas wilayah setempat sebesar 210,5 kilometer.

"Setiap tahun pemerintah menambah luas jalan baru minimal tiga kilometer di titik-titik jalan yang memang butuh pelebaran jalan," ujar Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji, Minggu (1/4/2018).

Menurutnya, saat ini luas jalan di Kota Bekasi baru mencapai 26.117,74 meter persegi. Rinciannya, 19.764,91 meter persegi jalan lingkungan; 2.794,2 meter persegi jalan lokal; 1.966,2 meter persegi jalan kolektor; dan 1.592,35 meter persegi jalan arteri.

Pemerintah masih melanjutkan pembangunan jalan baru dengan alokasi dana Rp12,4 miliar di beberapa titik yang tersebar di Kota Bekasi. Misalnya di Jalan Pangeran Jayakarta dan Jalan Mawar Kelurahan Harapanmulya, Jalan Perjuangan Kelurahan Margamulya dan sisi barat Jalan Underpass Kelurahan Bekasi Jaya.

"Untuk di Pangeran Jayakarta pembangunan jalan Rp8 miliar, Jalan Perjuangan Rp14 miliar, sisi barat Underpass Rp2,5 miliar, dan Jalan Mawar Rp500 juta," katanya.

Rayendra mengatkan, pembangunan jalan baru di sana sangat mendesak. Selain arus lalu lintasnya semrawut karena padat permukiman, laju pertumbuhan kendaraan juga tidak sejalan dengan penambahan jalan baru.

Idealnya rasio jalan raya terhadap kendaraan yang melintas adalah 0,20 sampai 0,45. Namun, fakta di lapangan rasionya telah menembus di angka 0,60 sampai 0,85. Sementara, bila menembus angka 1,00 atau lebih, arus lalu lintas dipastikan tidak bergerak alias selalu macet total. Sehingga, arus lalu lintas di Kota Bekasi bisa teratasi bila ada pembangunan jalan baru dilakukan pemerintah.

Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi Karya Sukmajaya mengatakan, jumlah kendaraan di Kota Bekasi cenderung dinamis, namun saat ini jumlahnya menembus 1.459.993 unit. Jumlah tersebut turun sebanyak 133.985 unit dari tahun sebelumnya yang menembus 1.593.978 unit.

"Jumlahnya memang fluktuatif karena ada juga yang mutasi ke daerah lain seperti ke Kabupaten Bekasi, DKI Jakarta, atau memang diblokir karena hilang," katanya.

Meski demikian, jumlah kendaraan pada tahun 2016 lalu sempat mengalami kenaikan. Saat itu jumlahnya menembus 1.472.551 unit. Padahal, kata dia, tahun 2015 mencapai 1.593.978 unit. Sehingga, penambahan jumlah kendaraan juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Tidak semua masyarakat membeli kendaraan setiap tahun. Walau kepemilikan kendaraan banyak yang keluar dari Kota Bekasi, namun bukan berarti tidak ada penambahan kendaraan di wilayah setempat.

Berdasarkan pendataannya, dalam sebulan ada sekitar 8.000 kendaraan yang masuk ke Kota Bekasi. Bahkan pada akhir tahun atau Desember, jumlahnya terus meningkat hingga menembus 230.000 unit kendaraan."Akhir tahun jumlah kendaraan cenderung bertambah karena dealer kendaraan biasanya memberi diskon menghabiskan stok," tegasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menambahkan, pembangunan jembatan dan jaringan jalan sangat membantu dalam mengurai kemacetan. Soalnya jumlah kendaraan berbanding lurus dengan jumlah penduduk, sehingga bila penduduk bertambah sudah dipastikan kendaraan di Kota Bekasi juga bertambah.

Yayan mengungkapkan, seluruhnya ada 19 titik kemacetan di ruas wilayah Kota Bekasi, di antaranya Simpang Sumir, Tol Timur, Tol Barat, Pulo Ribung, Pondokgede, Kampung Dua, Sasak Papan, Harapan Indah, Sumber Arta, Bintara, Kranggan, Alexindo, Jembatan Besi Teluk Pucung, Pondokungu, Bulan-Bulan, Caman Jatibening, Pasar Rebo Jatiasih dan Bulak Kapal.

Meski demikian, kata dia, ada enam titik kemacetan yang berhasil ditangani berkat pembangunan jembatan dan penataan infrastruktur di Kota Bekasi. "Seperti di Tol Timur, Kampung Dua, Sasak Papan, Bulan-Bulan, Pasar Rebo Jatiasih, dan Bintara. Kami tetap fokus untuk mengentaskan kemacetan di Bekasi."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)