Awal April 2018, Dua Kereta MRT Akan Tiba dari Jepang

Rabu, 28 Maret 2018 - 22:30 WIB
Awal April 2018, Dua Kereta MRT Akan Tiba dari Jepang
Awal April 2018, Dua Kereta MRT Akan Tiba dari Jepang
A A A
JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) akan kedatangan dua set kereta dari Jepan pada awal April 2018 mendatang. Saat ini seluruh rolling stock kereta tersebut dalam perjalanan menuju Jakarta.

Direktur Utama PT MRT, William Sabandar mengatakan, seharusnya dua set rangkaian kereta tersebut dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada akhir Maret 2018 ini. Namun, cuaca buruk membuat dua set rangkaian kereta MRT dari Jepang terlambat datang.

"Rolling Stock kereta MRT dibuat di pabrik Toyokawa Plant milik Nippon Sharyo, Jepang. Pada akhir Februari lalu rolling stock di bawa ke Toyohashi Port di Toyohasyi, terlebih dahulu. Barang telah dikirim dari Jepang sejak 28 Februari 2018 lalu," kata Willian.

William memperkirakan, rolling stock sutuhnya tiba di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada minggu kedua April. "Train set 1 dan 2 dalam perjalanan sekarang. Diperkirakan awal April minggu pertama sekitar tanggal 2 April kereta akan tiba di Tanjung Priok. Nanti diangkut secara bertahap ke Depo Lebak Bulus," lanjut William.

William menuturkan, pengiriman rangkaian kereta MRT selanjutnya akan dilakukan pada bulan Juni. Setelah dua kereta pertama tiba di Depo Lebak Bulus, PT MRT memastikan akan langsung melakukan uji coba.

Selain pada dua rangkaian itu, MRT juga bakal menerima barang secara bertahap hingga akhir tahun ini. Total dari pengiriman ini, MRT bakal merancang 16 rangkaian kereta. Rangkaian itu juga tengah masuk proses perakitan di Jepang.

Wiliam menjabarkan dengan kemampuan dan kecepatan kereta, maka kereta MRT mampu melaju hingga kecepatan 80 kilometer per jam saat berada di terowongan dan 100 kilometer per jam di jalan layang. Namun untuk jarak aman, MRT bakal tetap menggunakan kecepatan rata rata 40 kilometer per jam dengan jarak antar kereta 5-10 menit.

Pada fase awal pembangunan MRT, William mengatakan, setidaknya ada sebanyak 400 pekerja yang beroperasi di MRT, mereka terdiri dari 80 orang masinis dengan lima di antaranya masinis wanita. Dan sisanya operator serta staf. Di setiap stasiunnya akan ada sebanyak 7-8 operator yang mengawasi pergerakan masinis.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7211 seconds (0.1#10.140)