Tolak Proyek Tol Serpong-Cinere, Ganespa Kartu Merah Pemkot Tangsel

Kamis, 22 Maret 2018 - 22:40 WIB
Tolak Proyek Tol Serpong-Cinere, Ganespa Kartu Merah Pemkot Tangsel
Tolak Proyek Tol Serpong-Cinere, Ganespa Kartu Merah Pemkot Tangsel
A A A
TANGERANG SELATAN - Aksi unjuk rasa aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam OKP Ganespa di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (22/3/2018), berlangsung ricuh.

Dalam aksinya, para aktivis membawa tuntutan menolak pembangunan proyek Tol Serpong-Cinere yang memakan sipadan Situ Sasak, Pamulang.

Menurut para aktivis, pembangunan yang memakan sipadan Situ Sasak telah menyalahi aturan. Aksi unjuk rasa ini sendiri telah berlangsung sekian kalinya.

Dewan Pembina OKP Ganespa Nurhafiz Fidon mengatakan, pembangunan Tol Serpong-Cinere telah merusak ekosistem yang ada di Situ Sasak, Pamulang.

"Kalau mau transaksi jual beli atau tawar menawar silakan ke Pasar Induk atau Pasar Jongkok saja," ujarnya disela-sela demo.

Awalnya, aksi unjuk rasa ini berlangsung damai. Kericuhan pun pecah saat para aktivis mengangkat kartu merah, dan membawa keranda mayat ke halaman Pemkot Tangsel.

"Aksi ini damai. Kami memperingati Hari Air Sedunia. Tetapi petugas Satpol PP menghadang kami masuk dan menarik keranda mayat yang kami bawa," ucapnya.

Akibatnya, terjadi tarik menarik antara aktivis dan petugas Satpol PP. Situasi pun memanas. Bahkan sempat terjadi baku hantam, antarkedua belah pihak.

"Pemkot Tangsel telah terlibat dalam perusakan lahan konservasi dan daerah resapan air di Situ Sasak, Pamulang. Kembalikan kelestarian situ," paparnya.

Menurut massa, Pemkot Tangsel telah ikut terlibat dalam pelanggaran Perda Nomor 15/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dalam proyek tersebut.

Merasa aksi damainya diprovokasi, para aktivis akhirnya membakar keranda mayat yang mereka bawa. Kobaran api yang membesar akhirnya dipadamkan.

Sementara itu, Kepala Seksi Dalops Satpol PP Kota Tangsel Taufik Wahidin mengatakan, pihaknya telah berusaha memfasilitasi pendemo agar tetap damai.

"Tetapi mereka memaksa masuk ke dalam halaman Pemkot Tangsel. Tidak boleh. Apalagi, aksi berlangsung anarkis. Kami hanya mengamankan," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6332 seconds (0.1#10.140)