Waspadai Virus Rabies, Ini Gejala Hewan yang Sudah Terinfeksi

Selasa, 13 Maret 2018 - 11:57 WIB
Waspadai Virus Rabies, Ini Gejala Hewan yang Sudah Terinfeksi
Waspadai Virus Rabies, Ini Gejala Hewan yang Sudah Terinfeksi
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi akan melakukan vaksinasi terhadap ribuan kucing dan anjing yang ada di kota tersebut. Ini untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit rabies yang bisa menular ke manusia melalui gigitan hewan tersebut.

Masyarakat diminta waspada terhadap hewan yang terinfeksi virus rabies karena bisa menyebabkan kematian.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Satia Sriwijayanti menjelaskan, ciri-ciri hewan yang terjangkit virus rabies, diantaranya penampilannya lusuh, bermata merah, takut dengan sinar matahari dan terlihat liar.

Mereka memiliki hasrat yang tinggi untuk menggigit hewan lain, bahkan manusia. "Karena itu, bila warga melihat kucing dan anjing dengan gejala tersebut segera melapor," katanya kepada wartawan, Selasa (13/3/2018).

Kemudian petugas akan mengkarantina binatang tersebut agar tidak menyerang manusia atau hewan lainnya. "Diobati pun tidak akan sembuh, sehingga kami hanya mengkarantina saja. Sementara pemberian vaksin untuk mempertebal daya tahan tubuh dari virus rabies, lalu dibiarkan menuju kematianya," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi Momon Sulaeman mengatakan, tahun lalu dinasnya telah memvaksinasi 819 hewan dengan rincian 42 ekor anjing dan 477 ekor kucing. Menurut dia, populasi kucing lebih banyak karena keberadaannya lebih diterima masyarakat. Di sisi lain, kultur masyarakat Kota Bekasi juga tidak terbiasa dengan merawat anjing.

Meski demikian, potensi penyebaran virus rabies lewat kucing patut diwaspadai. Guna menekan angka populasi kucing, pada tahun lalu pihaknya telah mengkibiri kucing jantan dan betina sebanyak 100 ekor. Bagi kucing jantan, dokter akan mengikat saluran testis, sementara kucing betina indung telurnya (ovarium) diangkat.

Namun untuk tahun ini, kata dia, dinasnya tidak terpaksa tidak mengkebiri kucing lagi karena keterbatasan anggaran akibat defisit keuangan daerah. Alokasi anggaran di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terpaksa dipotong dari Rp 1,9 miliar dengan 17 kegiatan menjadi Rp 1,3 miliar dengan 13 kegiatan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5511 seconds (0.1#10.140)