Tangkal Berita Bohong, Polres Jakbar Deklarasikan Anti Hoax
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat diminta cerdas dalam menanggapi berita. Informasi yang didapat wajib ditelusuri dan di klarifikasi, hal ini agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Hal itu di ungkapkan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi saat mensosialisasikan gerakan anti hoax di lampu merah Palmerah, Jakarta Barat, Senin 12 Maret 2018.
"Hoax dapat memecah belah bangsa. Makanya saya tekankan masyarakat memfilter setiap informasi, tidak langsung percaya. Tapi ditelusuri dahulu," kata Hengki di lokasi.
Hengki melanjutkan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen elemen tiga pilar Jakarta Barat untuk melawan berita bohong yang dapat menimbulkan perpecahan. Ia mengancam akan menindak siapapun yang melakukan penyebaran hoax di masyarakat.
Tindak demikian bukanlah tanpa bukti, beberapa hari lalu, lewat Unit Kriminal Khusus (Krimsus), pihaknya menjerat tiga orang napi di salah satu Rutan Jakarta lantaran menyebarkan hoax kepada masyarakat.
Kini berdasarkan data dirangkumnya melalui Media Centre, Hengki menyebutkan setidaknya sudah ada 5 pemberitaan yang diketahui merupakan hoax. Salah satu yang terjaring yakni kaburnya mantan napi Salemba yang siap berbuat onar di Jakarta Barat, hasil penelusuran pihaknya diketahui berita itu ternyata hoax.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat KH Munahar Muchtar menegaskan, hoax merupakan hal yang dilarang dalam ajaran Islam. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak percaya dengan informasi yang beredar.
"Jangan sampai kita langsung percaya tentang informasi belum tahu kebenarannya karena ini membuat keresahan di masyarakat," imbau Munahar.
Dalam kegiatan itu, Hengki mengajak serta sejumlah tokoh masyarakat di antaranya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat KH Munahar Muchtar, Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Jakarta Barat KH Mujamil, Ketua HMI Fahmil Rozi, Ketua FKUB, KH Tatang Rahmat Firdaus, dan Bamus Betawi, KH Zamakh Sari.
Selain di traffic light Slipi, sosialisasi melawan hoax juga dilakukan di beberapa titik di wilayah Jakarta Barat. Di antaranya di traffic light Jembatan Dua, Tambora, traffic light Cendrawasih, Kebon Jeruk serta traffic light Cengkareng, traffic light Kembang Kerep, Kembangan dan traffic light Tomang, Palmerah.
Kemudian aksi serupa juga diadakan di Stasiun Kota Tua, Tamansari, Terminal Bus Kalideres dan Terminal Bus Grogol. (Baca Juga: Hut Ke 21, Pemerintah Kota Bekasi Deklarasikan Stop Hoax(mhd)
Hal itu di ungkapkan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi saat mensosialisasikan gerakan anti hoax di lampu merah Palmerah, Jakarta Barat, Senin 12 Maret 2018.
"Hoax dapat memecah belah bangsa. Makanya saya tekankan masyarakat memfilter setiap informasi, tidak langsung percaya. Tapi ditelusuri dahulu," kata Hengki di lokasi.
Hengki melanjutkan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen elemen tiga pilar Jakarta Barat untuk melawan berita bohong yang dapat menimbulkan perpecahan. Ia mengancam akan menindak siapapun yang melakukan penyebaran hoax di masyarakat.
Tindak demikian bukanlah tanpa bukti, beberapa hari lalu, lewat Unit Kriminal Khusus (Krimsus), pihaknya menjerat tiga orang napi di salah satu Rutan Jakarta lantaran menyebarkan hoax kepada masyarakat.
Kini berdasarkan data dirangkumnya melalui Media Centre, Hengki menyebutkan setidaknya sudah ada 5 pemberitaan yang diketahui merupakan hoax. Salah satu yang terjaring yakni kaburnya mantan napi Salemba yang siap berbuat onar di Jakarta Barat, hasil penelusuran pihaknya diketahui berita itu ternyata hoax.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat KH Munahar Muchtar menegaskan, hoax merupakan hal yang dilarang dalam ajaran Islam. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak percaya dengan informasi yang beredar.
"Jangan sampai kita langsung percaya tentang informasi belum tahu kebenarannya karena ini membuat keresahan di masyarakat," imbau Munahar.
Dalam kegiatan itu, Hengki mengajak serta sejumlah tokoh masyarakat di antaranya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat KH Munahar Muchtar, Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Jakarta Barat KH Mujamil, Ketua HMI Fahmil Rozi, Ketua FKUB, KH Tatang Rahmat Firdaus, dan Bamus Betawi, KH Zamakh Sari.
Selain di traffic light Slipi, sosialisasi melawan hoax juga dilakukan di beberapa titik di wilayah Jakarta Barat. Di antaranya di traffic light Jembatan Dua, Tambora, traffic light Cendrawasih, Kebon Jeruk serta traffic light Cengkareng, traffic light Kembang Kerep, Kembangan dan traffic light Tomang, Palmerah.
Kemudian aksi serupa juga diadakan di Stasiun Kota Tua, Tamansari, Terminal Bus Kalideres dan Terminal Bus Grogol. (Baca Juga: Hut Ke 21, Pemerintah Kota Bekasi Deklarasikan Stop Hoax(mhd)