Tingkatkan Pelayanan, Terminal Pulogebang Segera Dikelola BLUD
A
A
A
JAKARTA - Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG), Cakung, Jakarta Timur akan segera dikelola oleh Badan Layanan Angkutan Umum Daerah (BLUD) untuk meningkatkan pelayanan. Penjualan tiket online menjadi salah satu target BLUD pada musim mudik 2018 mendatang.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjanarko mengatakan, proses pembentukan BLUD TTPG saat ini tengah dilakukan oleh Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD). Hal itu didengarnya ketika Menteri Perhubungan, Budi Karya tengah mengunjungi Terminal Terpadu Pulo Gebang, pada Minggu (4/3/2018).
“Pak Menteri sudah komunikasi dengan BPAD tadi, disegerakan,” kata Sigit usai mendampingi Menteri Budi di lokasi. Sigit menjelaskan, sejak di-launching pada akhir tahun lalu, Terminal Pulogebang masih berada dibawah Unit Pengelolaan (UP) yang mesti menunggu APBD untuk meningkatkan pelayanan.
Di mana, untuk keperluan listrik, air dan sebagainya saja sekitar Rp21 miliar harus menunggu pencairan APBD. Padahal, lanjut Sigit, kepastian layanan yang diberikan utamanya .tidak tergantung pada siklus APBD.
Untuk itu, BLUD sangat diperlukan lantaran BLUD punya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sehingga inovasi dan rencana kerja yang sifatnya insidentil atau segera dapat dilaksanakan, tidak menunggu siklus APBD.
"Belum kalau ada kerusakan operasional pelayanan yang mendadak di terminal, atap bocor dan sebagainya. Itu tidak bisa menunggu anggaran daerah yang sudah punya jadwal," ungkapnya.
Dalam tinjauannya ke terminal, Menteri Budi meminta agar penggunaan sistem e-ticketing dipercepat, paling tidak sudah diberlakukan pada musim mudik 2018 yang hanya menyisakan waktu sekitar dua bulan mendatang. Berdasarkan catatanya, saat ini terdapat 120 Perusahaan Otobus (PO) yang sudah beroperasi di Terminal Pulogebang dan baru 20 PO yang bergabung dalam sistem pembelian tiket online yang dikelola oleh Organisasi Angkutan Darat
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Ellen Tankudung mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan bus AKAP di Terminal Pulogebang, penggunaan sistem online pembelian tiket memang harus dilakukan. Namun, apabila tidak dibarengi dengan perbaikan angkutan sebagai pengumpan ke Terminal Pulogebang, pelayanan tidak akan maksimal.
"Terminal Pulogebang itu sudah lama diserahterimakan. Harusnya sudah disiapkan sistemnya. Jangan buat penumpang menumpuk disana, harus ada loket online dan dijual dari jauh hari seperti kereta api," ujarnya.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjanarko mengatakan, proses pembentukan BLUD TTPG saat ini tengah dilakukan oleh Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD). Hal itu didengarnya ketika Menteri Perhubungan, Budi Karya tengah mengunjungi Terminal Terpadu Pulo Gebang, pada Minggu (4/3/2018).
“Pak Menteri sudah komunikasi dengan BPAD tadi, disegerakan,” kata Sigit usai mendampingi Menteri Budi di lokasi. Sigit menjelaskan, sejak di-launching pada akhir tahun lalu, Terminal Pulogebang masih berada dibawah Unit Pengelolaan (UP) yang mesti menunggu APBD untuk meningkatkan pelayanan.
Di mana, untuk keperluan listrik, air dan sebagainya saja sekitar Rp21 miliar harus menunggu pencairan APBD. Padahal, lanjut Sigit, kepastian layanan yang diberikan utamanya .tidak tergantung pada siklus APBD.
Untuk itu, BLUD sangat diperlukan lantaran BLUD punya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sehingga inovasi dan rencana kerja yang sifatnya insidentil atau segera dapat dilaksanakan, tidak menunggu siklus APBD.
"Belum kalau ada kerusakan operasional pelayanan yang mendadak di terminal, atap bocor dan sebagainya. Itu tidak bisa menunggu anggaran daerah yang sudah punya jadwal," ungkapnya.
Dalam tinjauannya ke terminal, Menteri Budi meminta agar penggunaan sistem e-ticketing dipercepat, paling tidak sudah diberlakukan pada musim mudik 2018 yang hanya menyisakan waktu sekitar dua bulan mendatang. Berdasarkan catatanya, saat ini terdapat 120 Perusahaan Otobus (PO) yang sudah beroperasi di Terminal Pulogebang dan baru 20 PO yang bergabung dalam sistem pembelian tiket online yang dikelola oleh Organisasi Angkutan Darat
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Ellen Tankudung mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan bus AKAP di Terminal Pulogebang, penggunaan sistem online pembelian tiket memang harus dilakukan. Namun, apabila tidak dibarengi dengan perbaikan angkutan sebagai pengumpan ke Terminal Pulogebang, pelayanan tidak akan maksimal.
"Terminal Pulogebang itu sudah lama diserahterimakan. Harusnya sudah disiapkan sistemnya. Jangan buat penumpang menumpuk disana, harus ada loket online dan dijual dari jauh hari seperti kereta api," ujarnya.
(whb)