Pria Ngaku PKI yang Dipukuli Warga Diduga Alami Gangguan Jiwa

Sabtu, 03 Maret 2018 - 19:04 WIB
Pria Ngaku PKI yang Dipukuli Warga Diduga Alami Gangguan Jiwa
Pria Ngaku PKI yang Dipukuli Warga Diduga Alami Gangguan Jiwa
A A A
TANGERANG - Seorang pria di Kampung Gembong, Desa Sindang Sono, Sindang Jaya, Tangerang, Banten, yang nyaris babak belur dipukuli warga setelah menyebut dirinya PKI, diduga mengalami gangguan jiwa.

Saat ditemui di Polsek Pasar Kemis, Tangerang, pria bernama Sane tampak ngelantur. Omongannya tidak pernah nyambung dan selalu berbeda.

"Dia memang seperti orang yang mengalami gejala gangguan kejiwaan. Dari tampilan dan gayanya, memang orang ini gila," kata Ida, warga sekitar yang menemui Sane, Sabtu (3/3/2018).

Bahkan, saat ditanya lebih jauh tentang apa itu PKI, pria berpenampilan kusam itu tidak mengerti dan hanya menjawab PKI, dan bicara tidak jelas.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa ini bermula saat pria yang diketahui bernama Sane, warga Cikande, itu datang ke Pondok Pesantren Alfalah berdua temannya.

"Saat ditanya warga, dia mengaku sebagai anggota PKI. Warga pun lantas memukulinya hingga mengalami luka-luka," ujar Aldo, warga Kampung Gembong. (Baca: Sebut Dirinya PKI, Pria Ini Nyaris Babak Belur Dipukuli Warga)

Menurut Aldo, warga pantas cepat marah. Sebab, isu kebangkitan PKI kembali ramai diperbincangkan dan ditambah rumor ancaman pembunuhan ulama masuk Banten yang marak sejak awal Februari lalu. Terlebih yang jadi pelaku selalu disebutkan orang yang gangguan jiwa.

Sebenarnya, kejadian semacam ini bukan kali pertama. Sebelumnya, pada Sabtu 11 Februari 2018, sekitar pukul 23.00 WIB, seorang pria juga dihakimi warga Kampung Cikole, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari.

Pria yang mengaku bernama Wahyu itu juga mengalami gangguan kejiwaan. Dia berasal dari Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya, Jalan Bina Marga, Jakarta. Senasib dengan Sane, pria dengan gangguan jiwa ini juga dianiaya warga setelah mengaku PKI.

Sementara itu, pihak kepolisian pun meminta warga tidak mudah terprovokasi. "Kami berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi, karena yang dianiaya orang gangguan jiwa," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Zaenudin.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7824 seconds (0.1#10.140)