Tanpa NCCID, Kawasan Kota Tua Bakal Tenggelam
A
A
A
JAKARTA - Kawasan heritage kota tua terancam tergenang. Hal ini imbas dari belum rampungnya National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau yang lebih dikenal dengan istilah Giant Sea Wall (Tanggul Raksasa).
Meskipun kini beberapa tanggul sudah terbangun, namun tak mengurangi rob. Hal ini terbukti dari adanya pemukiman warga di Jakarta Utara yang mulai tergenang air setinggi mata kaki. Dengan intensitas hujan tak kunjung reda, bukan tak mungkin pesisir utara kian tergenang.
Warga RT 015/RW 017, Penjaringan, Jakarta Utara, Harun, 50, mengatakan rumahnya dan beberapa kawasan pemukiman lainnya kini tergenang. Bahkan satu gudang milik PT Pelindo hingga kini tak kunjung kering bertahun tahun.
“Ini aja saya harus pakai boots ketika keluar rumah,” kata Harun, Senin (19/2/2018) sembari mengeluhkan jalanannya tergenang permanen.
Harun mengingat, kala dirinya pindah delapan tahun lalu ke rumahnya, genangan air belum terjadi. Jalanan masih terlihat kering, meskipun hujan turun.
Semakin tahun, kawasan rumahnya kemudian di genangin air. Luapan air laut masuk ke saluran saluran air warga dan menggenai jalanan rumah. Satu lokasi di dekat pabrik carvil yang terbengkalai kian parah, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Pemantauan SINDO, antara laut dan pemukiman yang di tempati Harun berjarak 200 meter. Artinya dalam delapan tahun air laut bisa mencapai 200 meter.
Sekalipun ditempat itu terdapat tanggul buatan Pemprov DKI Jakarta, namun hempasan air laut kian melebar, senderan perahu harus digeser hingga 20 meter dari jarak sebelumnya.
Meskipun kini beberapa tanggul sudah terbangun, namun tak mengurangi rob. Hal ini terbukti dari adanya pemukiman warga di Jakarta Utara yang mulai tergenang air setinggi mata kaki. Dengan intensitas hujan tak kunjung reda, bukan tak mungkin pesisir utara kian tergenang.
Warga RT 015/RW 017, Penjaringan, Jakarta Utara, Harun, 50, mengatakan rumahnya dan beberapa kawasan pemukiman lainnya kini tergenang. Bahkan satu gudang milik PT Pelindo hingga kini tak kunjung kering bertahun tahun.
“Ini aja saya harus pakai boots ketika keluar rumah,” kata Harun, Senin (19/2/2018) sembari mengeluhkan jalanannya tergenang permanen.
Harun mengingat, kala dirinya pindah delapan tahun lalu ke rumahnya, genangan air belum terjadi. Jalanan masih terlihat kering, meskipun hujan turun.
Semakin tahun, kawasan rumahnya kemudian di genangin air. Luapan air laut masuk ke saluran saluran air warga dan menggenai jalanan rumah. Satu lokasi di dekat pabrik carvil yang terbengkalai kian parah, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Pemantauan SINDO, antara laut dan pemukiman yang di tempati Harun berjarak 200 meter. Artinya dalam delapan tahun air laut bisa mencapai 200 meter.
Sekalipun ditempat itu terdapat tanggul buatan Pemprov DKI Jakarta, namun hempasan air laut kian melebar, senderan perahu harus digeser hingga 20 meter dari jarak sebelumnya.
(pur)