Kampung Kumuh di Jakarta Akan Ditata dengan Konsep Rusun Hybird

Rabu, 14 Februari 2018 - 08:03 WIB
Kampung Kumuh di Jakarta Akan Ditata dengan Konsep Rusun Hybird
Kampung Kumuh di Jakarta Akan Ditata dengan Konsep Rusun Hybird
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta segera menata kampung kumuh dengan konsep rumah susun sewa (Rusunawa) hybrid yang memiliki enam lantai. Konsep ini bagian dari penataan kawasan kumuh di Ibu Kota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, untuk menata pemukiman kumuh di Jakarta, pihaknya meluncurkan dua proyek utama. Pertama yakni penggabungan akses air bersih dan sanitasi. Kedua adalah konsep penataan dengan rusun hybrid housing yang berjumlah enam lantai tanpa lift.

"Kami sudah mendata ada 16 kampung kumuh di Jakarta dan yang akan kita tata lima kampung dulu. Percontohanya di RW 017 Penjaringan, Jakarta Utara," kata Sandiaga di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Februari 2018 kemarin.

Sandiaga menjelaskan, konsep rusun hybrid itu juga disebut sebagai land consolidation. Di mana, kepemilikan rumah dan tanah digabungkan menjadi satu rusun berlantai lima atau enam. Kemudian, rusun tersebut akan disuplai air bersih dan sanitasi.

Dengan konsep tersebut, lanjut Sandi, warga di pemukiman kumuh dan padat yang sudah tinggal puluhan tahun itu tidak akan kehilangan pekerjaan dan ekonominya karena ditata di lokasi yang sama. Bukan seperti penataan yang dilakukan sebelumnya dengan memindahkan warga ke lokasi jauh dari tempat tinggal asalnya.

Untuk mewujudkan penataan tersebut, lanjut Sandi, perangkat daerah terkait harus berpikir sangat out of the box dan mampu mengolaborasikan unsur pemerintah, masyarakat dan swasta."Dalam penataan Jakarta kita akan memulai langkah baru dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha," ungkapnya.

Selain itu, Sandi tidak menutup kemungkinan konsep rusun hybrid diberlakukan di wilayah bantaran kali yang akan terkena proyek normalisasi. Hal itu bahkan sudah dibicarakan dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Oswar Muadzin Mungkasa menyampaikan penataan yang dilakukan selama ini sifatnya sporadis dan hanya mempercantik luarnya saja. Menurut Oswar, hidup masyarakat yang lingkungannya dipercantik tetap miskin dan susah.

Untuk itu, kata Oswar, penataan harus dilakukan bersama-sama sehingga ada collaborative approach memecahkan semua masalah dalam pelaksanaannya. Dia optimis konsep penataan pemukiman di Jakarta bisa menjadi contoh bagi penataan kota lain di Indonesia.

"Uji coba penataan di Penjaringan segera dilaksanakan. Ini kan baru pertama kali ya ada publik people private bersama-sama tangani. Kalau berhasil kita ingin ini jadi contoh bagi kota lain di Indonesia. Kita ingin jadi center of excellence menangani rumah kumuh di Indonesia," ungkapnya.

Dalam menata pemukiman RW 017 Penjaringan, selain melibatkan masyarakat dalam diskusi, DKI juga menggandeng Human Cities Coalition (HCC) serta perusahaan cat AkzoNobel (Dulux) yang bukan hanya terlibat dalam corporate social responsibility (CSR), tapi investasi.

"Semua diserahkan ke swasta, mereka bangun rusun nanti kami bisa mencicil. Hasilnya pasti bagus. Sekarang kan enggak, dibangun swasta enam bulan sudah pada bocor," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6069 seconds (0.1#10.140)