Anjing Pelacak Berpengalaman Diterjunkan untuk Cari Korban Longsor Puncak
A
A
A
BOGOR - Proses pencarian tiga korban yang diduga tertimbun material longsor yang terjadi di kawasan Riung Gunung, Jalur Puncak, Kabupaten Bogor melibatkan dua ekor anjing pelacak.
Ketua Rescue Jakarta Fitri mengatakan kedua anjing yang bernama Alpa dan Delta itu terjun ke lokasi longsoran sejak pagi. Dalam pencarian, keduanya mendapati indikator yang disinyakir lokasi korban.
"Tadi Alpa dan Delta sudah menyusuri lokasi longsor di Riung Gunung ini. Hasilnya ada dua titik yang disinyalir adanya korban di bawah longsoran," kata Fitri, Selasa (6/2)
Fitri menambahkan, anjing bernama Delta sempat menggonggong panjang yang kemudian dikonfirmasi anjing Alpa di bawah tebingan. Menurutnya, hal itu merupakan indikasi adanya korban yang masih hidup.
"Tadi keduanya menggonggong lama. Karena ini di bawah International Search and Rescue di bawah PBB, kemungkinan masih hidup. Tapi nanti akan dilanjutkan penggalian oleh tim lainnya," jelasnya.
Kedua anjing pelacak tersebut pernah melakukan pencarian korban gempa bumi di Nepal 2015 dan Pidie Jaya, Aceh 2016 ini menggali-gali tanah sekitar 15 meter dari lokasi pertama ditemukan indikator. "Tadi juga sempat mengaruk tanah, mungkin dia merasakan ada sesuatu di dalam. Itu semua hanya indikator adanya korban karena anjing ujung tombak pencarian. Kalau pastinya perlu digali lagi," ujarnya.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya membuat enam titik yang berada di sepanjang Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, mengalami longsor pagi tadi.
Akibat longsor itu, terdapat korban meninggal dunia dan lainnya luka-luka karena tertimbun longsor. Selain itu, untuk sementara kendaraan yang akan menuju Puncak atau sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif.
Ketua Rescue Jakarta Fitri mengatakan kedua anjing yang bernama Alpa dan Delta itu terjun ke lokasi longsoran sejak pagi. Dalam pencarian, keduanya mendapati indikator yang disinyakir lokasi korban.
"Tadi Alpa dan Delta sudah menyusuri lokasi longsor di Riung Gunung ini. Hasilnya ada dua titik yang disinyalir adanya korban di bawah longsoran," kata Fitri, Selasa (6/2)
Fitri menambahkan, anjing bernama Delta sempat menggonggong panjang yang kemudian dikonfirmasi anjing Alpa di bawah tebingan. Menurutnya, hal itu merupakan indikasi adanya korban yang masih hidup.
"Tadi keduanya menggonggong lama. Karena ini di bawah International Search and Rescue di bawah PBB, kemungkinan masih hidup. Tapi nanti akan dilanjutkan penggalian oleh tim lainnya," jelasnya.
Kedua anjing pelacak tersebut pernah melakukan pencarian korban gempa bumi di Nepal 2015 dan Pidie Jaya, Aceh 2016 ini menggali-gali tanah sekitar 15 meter dari lokasi pertama ditemukan indikator. "Tadi juga sempat mengaruk tanah, mungkin dia merasakan ada sesuatu di dalam. Itu semua hanya indikator adanya korban karena anjing ujung tombak pencarian. Kalau pastinya perlu digali lagi," ujarnya.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya membuat enam titik yang berada di sepanjang Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, mengalami longsor pagi tadi.
Akibat longsor itu, terdapat korban meninggal dunia dan lainnya luka-luka karena tertimbun longsor. Selain itu, untuk sementara kendaraan yang akan menuju Puncak atau sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif.
(whb)