Jadi Titik Simpul, Stasiun Manggarai Tersibuk di Indonesia

Jum'at, 02 Februari 2018 - 08:34 WIB
Jadi Titik Simpul, Stasiun Manggarai Tersibuk di Indonesia
Jadi Titik Simpul, Stasiun Manggarai Tersibuk di Indonesia
A A A
JAKARTA - Stasiun kereta api (KA) Manggarai diklaim sebagai stasiun paling sibuk di Indonesia. Frekuensi perjalanan KA di Stasiun Manggarai mencapai 725 kereta setiap hari yang dilayani 54 wesel.

"Stasiun Manggarai salah satu tempat yang paling sibuk di seluruh Indonesia karena titik simpulnya di sini," ujar Executive Vice President PT KAI Daop 1 Jakarta, Dadan Rudiansyah, Jumat (1/2/2018).

Daop 1 Jakarta merupakan daerah operasi dengan wilayah yang terbentang dari Stasiun Merak di Banten hingga Stasiun Cikampek di Jawa Barat. Daop 1 melintasi stasiun–stasiun di wilayah DKI Jakarta, Banten, Bogor, Kota Depok, Sukabumi, dan Karawang di Jawa Barat.

Ia menyebutkan, di wilayah Daop 1 Jakarta terdapat sebanyak 118 perjalanan KA jarak jauh, 28 KA lokal, 58 KA barang, dan 945 KRL. Total terdapat sebanyak 1.229 perjalanan KA di Daop 1 Jakarta setiap hari.

Untuk memastikan kelancaran dan keselamatan penumpang, Stasiun Manggarai mendapat perawatan khusus. PT KAI Daop 1 Jakarta rutin melakukan perawatan. "Dari jajaran Daop 1 secara rutin di lintasan ada secara periodik merawat track sekitar 710 km. Kami rawat semua supaya track andal untuk dilalui," sebutnya.

Senior Manager Jalan Rel dan Jembatan, PT KAI Daop 1 Jakarta, Sukamto, menyebutkan, ada perawatan berkala yang mereka lakukan, meliputi perawatan wesel dan perawatan lengkung. "Untuk wilayah Manggarai paling sering dilakukan perawatan adalah wesel sama lengkung," kata Sukamto.

Untuk perawatan periodik dilakukan per dua bulan sekali. Lalu setiap bulan ada joint inspection atau pemeriksaan bersama. "Kalau memang pada saat itu kondisinya perlu perbaikan kita perbaiki," tuturnya.

Di Daop 1 Jakarta, kata dia, terdapat 26 resor rel. Satu resor memiliki panjang wilayah sekitar 25-30 kilometer (km). Untuk melakukan perawatan terdapat satu regu terbang.

Mereka bertugas untuk menangani kondisi emergence, melakukan pemeriksaan, pengecekan, pengukuran, dan ada satu regu khusus melakukan perbaikan. "Satu regu itu formasinya satu orang kepala regu ditambah tujuh orang anggota," urai Sukamto.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5902 seconds (0.1#10.140)