Fahira Idris: 100 Hari Kerja Anies-Sandi Mengecewakan Kaum Pesimis

Kamis, 25 Januari 2018 - 21:47 WIB
Fahira Idris: 100 Hari...
Fahira Idris: 100 Hari Kerja Anies-Sandi Mengecewakan Kaum Pesimis
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno Rabu kemarin genap 100 hari memimpin Ibu Kota. Sejumlah janji kampanye telah diwujudkan Anies-Sandi.

Ketua Komite III DPD Fahira Idris mengatakan, berbagai capaian mengesankan yang diraih Anies-Sandi selama 100 hari memimpin ibu kota telah membuat kecewa kaum pesimis yang selama ini selalu menganggap janji-janji kampanye keduanya tidak mungkin direalisasikan. Mereka harus menelan kenyataan pahit karena ternyata dalam 100 hari memimpin Jakarta, Anies-Sandi berhasil menjalankan program-program unggulannya.

“Bahkan program Rumah DP 0 Rupiah yang selalu dilecehkan oleh kaum pesimis ini berhasil di-groundbreaking. Mereka semakin frustasi saat 21 pengembang besar mendukung program ini dan segera membangun hunian Rumah DP 0 Rupiah. Mungkin mereka belum terbiasa menyaksikan pemimpin yang begitu cepat merealisasikan janji-janjinya,” sindir Fahira Idris dalam keterangan persnya, Kamis (25/1/2018).

Senator asal Jakarta ini mengungkapkan, dari sekitar 29 capaian Anies-Sandi selama 100 hari kerja, perubahan paling besar yang terjadi dan mempunyai dampak luas adalah keduanya merubah paradigma pembangunan Kota Jakarta. Jika selama ini hanya menjadikan warga sebagai obyek, kini menjadi subyek atau bagian integral dan penting dari pembangunan kota.

“Hakikat pembangunan di mana warga sebagai subyek sudah dikembalikan di kota ini. Lihat saja program community action plan atau program peningkatan kualitas kawasan permukiman kampung-kampung di Jakarta di mana warga diberi peran utama membangun kampung tempat mereka tinggal,” ujarnya. (Baca: Komunitas Tionghoa Anti Korupsi Puji Kinerja 100 Hari Anies-Sandi)

Oleh pemimpin terdahulu, lanjut Fahira, warga kampung masih dianggap dan distigmakan sebagai masalah pembangunan sehingga kebijakan yang terkait kehidupan mereka semuanya top down. Tidak heran warga harus berjuang sendiri mempertahankan kehidupan dan kampungnya bahkan hingga melakukan perlawanan hukum kepada pemimpin daerah yang seharusnya menyokong mereka.

“Era top down itu sekarang sudah berakhir. Sekarang warga dijadikan bagian utama dan solusi pembangunan kota. Itu perubahan fundamental yang saat lihat saat turun ke warga,” tukas Fahira. (Baca: 100 Hari Pimpin Jakarta, Anies-Sandi Lakukan Tiga Hal Besar)

Bagi Fahira, 100 hari kerja Anies-Sandi cukup mengesankan, bukan hanya karena program-program unggulan berhasil direalisasikan tetapi keduanya mampu bekerja dengan cepat dan tepat walaupun dengan kondisi yang tidak sepenuhnya kondusif, terutama di dua bulan pertama.

"Kenapa saya sebut 100 hari ini mengesankan, karena sebenarnya Anies-Sandi baru bisa leluasa bekerja menunaikan program-program mereka di Januari 2018 saat APBD sudah mengakomodir visi misi mereka. Dua bulan pertama, APBD sama sekali tidak mengakomodir program-program Anies Sandi karena disusun oleh gubernur terdahulu. Namun mereka tetap bisa bekerja optimal," pungkas Fahira.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)