Puluhan Tukang Becak Asal Indramayu Nekat Datang ke Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Puluhan tukang becak dari Indramayu, Jawa Barat, nekat mengadu nasib ke Ibu Kota. Mereka terlihat memenuhi kolong flyover Bandengan Utara, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (25/1/2018).
Menurut informasi dari warga sekitar, puluhan becak beserta pemiliknya itu sudah mangkal di kolong flyover sejak pagi hari. Mereka baru datang dari Indramayu menggunakan truk dan tiba di Jakata pada Rabu (24/1/2018) malam.
“Katanya datang pakai truk, rombongan. Ada lebih dari 20 becak," ujar Soleh (31), warga sekitar yang ditemui lokasi manggal pebecak. (Baca: Sandiaga Sebut Becak Hanya Sebatas Angkutan Lingkungan)
Menjelang siang tadi, petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan datang untuk melakukan pendataan. Mereka yang mangkal kemudian langsung diarahkan untuk tidak ke jalan raya. "Mereka katanya dari Indramayu. Mau didata ini pemiliknya siapa," ujar Lurah Pekojan, Tri Prasetyo Utomo.
Tri belum mengetahui kelanjutan dari pendataan itu. Sebab, belakangan becak tidak hanya di kawasan Bandengan, melainkan Jembatan Lima yang juga masih wilayah Tambora.
Seorang tukang becak, Dono (42), yang ditemui di kawasan Jembatan Lima, Tambora, mengaku nekat datang ke Jakarta karena mendapatkan jaminan diperbolehkannya becak beroperasi di Ibu Kota.
“Nonton dari TV katanya gubernur sekarang bolehin ada becak di Jakarta,” kata pria yang baru tiba di Jakarta dua hari lalu.
Sebelumnya, kekhawatiran migrasi becak dari daerah ke Jakarta sudah diutarakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Namun Gubernur DKI Anies Baswedan bergeming. Ia yakin bahwa kebijakan melegalkan becak tidak akan berujung pada migrasi dari daerah.
“Jangan membayangkan seperti tahun 80-an atau 70-an, belum ada ojek, belum ada taksi banyak, belum ada ojek online. Kita begini tuh karena melihat becak dengan memori kita yang dulu, padahal kita hidup di tahun 2018,” kata Anies beberapa waktu lalu.
Menurut informasi dari warga sekitar, puluhan becak beserta pemiliknya itu sudah mangkal di kolong flyover sejak pagi hari. Mereka baru datang dari Indramayu menggunakan truk dan tiba di Jakata pada Rabu (24/1/2018) malam.
“Katanya datang pakai truk, rombongan. Ada lebih dari 20 becak," ujar Soleh (31), warga sekitar yang ditemui lokasi manggal pebecak. (Baca: Sandiaga Sebut Becak Hanya Sebatas Angkutan Lingkungan)
Menjelang siang tadi, petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan datang untuk melakukan pendataan. Mereka yang mangkal kemudian langsung diarahkan untuk tidak ke jalan raya. "Mereka katanya dari Indramayu. Mau didata ini pemiliknya siapa," ujar Lurah Pekojan, Tri Prasetyo Utomo.
Tri belum mengetahui kelanjutan dari pendataan itu. Sebab, belakangan becak tidak hanya di kawasan Bandengan, melainkan Jembatan Lima yang juga masih wilayah Tambora.
Seorang tukang becak, Dono (42), yang ditemui di kawasan Jembatan Lima, Tambora, mengaku nekat datang ke Jakarta karena mendapatkan jaminan diperbolehkannya becak beroperasi di Ibu Kota.
“Nonton dari TV katanya gubernur sekarang bolehin ada becak di Jakarta,” kata pria yang baru tiba di Jakarta dua hari lalu.
Sebelumnya, kekhawatiran migrasi becak dari daerah ke Jakarta sudah diutarakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Namun Gubernur DKI Anies Baswedan bergeming. Ia yakin bahwa kebijakan melegalkan becak tidak akan berujung pada migrasi dari daerah.
“Jangan membayangkan seperti tahun 80-an atau 70-an, belum ada ojek, belum ada taksi banyak, belum ada ojek online. Kita begini tuh karena melihat becak dengan memori kita yang dulu, padahal kita hidup di tahun 2018,” kata Anies beberapa waktu lalu.
(thm)