DKI Disarankan Maksimalkan Becak sebagai Transportasi di Tempat Wisata

Rabu, 24 Januari 2018 - 22:44 WIB
DKI Disarankan Maksimalkan Becak sebagai Transportasi di Tempat Wisata
DKI Disarankan Maksimalkan Becak sebagai Transportasi di Tempat Wisata
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta disarankan memaksimalkan peran tempat wisata untuk mengakomodir keberadaan becak. Becak diyakini dapat menjadi daya tarik tersendiri di tempat wisata bila dipercantik.

Anggota DPR Ahmad Sahroni mengatakan, sebaiknya Pemprov DKI memaksimalkan peran tempat wisata untuk mengakomodir keberadaan becak. Pemanfaatan becak di tempat wisata juga dapat mengatasi masih minimnya alat transportasi massal yang berkelling di lokasi wisata tersebut.

Politisi Nasdem ini menuturkan, sejumlah destinasi wisata di Jakata seperti Ancol, TMII dan Taman Margasatwa Ragunan memiliki luas area cukup besar. “Di Ancol ada perahu tradisional yang dipercantik dan dapat digunakan pelesir merasakan sensasi berkeliling di pantai. Kenapa becak tak dipergunakan seperti itu sebagai alternatif wisata keliling di daratan lokasi Ancol. Becak bisa menjadi sarana mereka yang ingin menciptakan kenangan masa lalu,” ujar Sahroni dalam siaran pers yang diterima SINDOnews pada Rabu 924/1/2018).

Sahroni menambahkan, becak juga bisa menjadi transportasi alternatif, khususnya bagi mereka yang menggunakan transportasi massal seperti Transjakarta untuk ke Ancol. Pengunjung tak perlu menunggu bus khusus di Ancol yang terbatasi waktunya.( Baca: Becak Bakal Beroperasi Kembali, Pengamat: Asal Ada Regulasinya )

Demikian pula untuk lokasi wisata lain seperti di TMII dan Ragunan, diyakini Sahroni pengunjung akan merespons keberadaan becak sebagai transportasi di sana. “Apalagi kalau pengayuh becaknya dibekali pengetahuan tentang tempat wisata itu. Pengayuh becak sekaligus bisa menjadi guide bagi pengunjung di sana,” ucap Sahroni yang tercatat sebagai warga Tanjung Priok ini.

Sahroni meyakini, konsep tersebut dapat memunculkan sombiosis mutualisme antara pengelola wisata dan pengayuh becak. Dengan membekali pengetahuan dasar atau brosur berisi peta destinasi wisata dan keunggulann di dalamnya, pengelola lokasi wisata telah mendapatkan duta dalam jumlah besar.

Sebelumnya Sahroni mengingatkan kajian khusus sangat diperlukan untuk memastikan efek domino ditimbulkan oleh keberadaan becak di Ibu Kota ketika telah dilegalkan. Selain kemacetan, faktor lain yang tak kalah krusial ditekankan Sahroni adalah apakah pelegalan becak ini tidak akan menimbulkan persoalan sosial.

Kekhawatiran ini muncul mengingat bagaimana perseteruan di dunia transportasi, bahkan hingga memakan korban nyawa ketika transportasi berbasis aplikasi mulai bermunculan.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8821 seconds (0.1#10.140)
pixels