Ini Rentetan Kecelakaan Kerja di Megaproyek LRT dan MRT
A
A
A
JAKARTA - Dua megaproyek besar yaknli light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) tengah dikerjakan di DKI Jakarta. Megaproyek transportasi massal ini digadang-gadang dapat mengurai kemacetan di Jakarta, sehingga jumlah pengguna kendaraan pribadi akan beralih ke angkutan umum.
Namun, pengerjaan dua proyek ini beberapa bulan terakhir kerap diwarnai kecelakaan kerja. Korban luka-luka dan kerugian meteril pun terjadi akibat kecelakaan kerja tersebut.
Terbaru, pada Senin (20/1/2018) konstruksi beton LRT rute Kelapa Gading-Velodrome di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur ambruk. Sebanyak lima pekerja menderita luka-luka. Dua di antaranya hingga kini masih menjalani perawatan di RS Columbia Asia.( Baca Juga: bacaJuga : Baca: Longsor di Tiang pancang LRT Menara Saidah Dipastikan Aman
Tak hanya LRT, kecelakaan kerja juga terjadi di proyek pembangunan MRT. Pada, Sabtu 4 November 2017 lalu, OCS parapet di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan. Seorang pemotor beserta kendaraan yang kebetulan berada di bawah pun tertimpa beton tersebut. (Baca: Ini Penyebab Beton Proyek MRT Jatuh di Jalan Wijaya II)
Beruntung pemotor tersebut hanya menderita luka ringan, meski sepeda motor kesayangannya rusak. Direktur Konstruksi PT MRT Silvia Halim saat itu mengatakan, penyebab jatuhnya OCS parapet di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, akibat kondisi pekerjaan lifting plan yang dibuat tidak spesifik untuk pekerjaan pemasangan parapet dari atas girder.
Selain itu, pemasangan parapet itu juga tidak mengikuti risk assessment–job safety analysis dan lifting plan yang sudah tercantum dalam method statement, yaitu lifting boom yang terlalu panjang.
Pengerjaan dua proyek besar di Jakarta ini beberapa bulan ke depan diperkirakan rampung. Tentunya kita berharap, agar kecelakaan kerja ini tak terulang kembali. Faktor keselamatan pun harus menjadi perhatian serius bagi pelaksana serta pekerja di dua megaproyek tersebut.
Namun, pengerjaan dua proyek ini beberapa bulan terakhir kerap diwarnai kecelakaan kerja. Korban luka-luka dan kerugian meteril pun terjadi akibat kecelakaan kerja tersebut.
Terbaru, pada Senin (20/1/2018) konstruksi beton LRT rute Kelapa Gading-Velodrome di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur ambruk. Sebanyak lima pekerja menderita luka-luka. Dua di antaranya hingga kini masih menjalani perawatan di RS Columbia Asia.( Baca Juga: bacaJuga : Baca: Longsor di Tiang pancang LRT Menara Saidah Dipastikan Aman
Tak hanya LRT, kecelakaan kerja juga terjadi di proyek pembangunan MRT. Pada, Sabtu 4 November 2017 lalu, OCS parapet di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan. Seorang pemotor beserta kendaraan yang kebetulan berada di bawah pun tertimpa beton tersebut. (Baca: Ini Penyebab Beton Proyek MRT Jatuh di Jalan Wijaya II)
Beruntung pemotor tersebut hanya menderita luka ringan, meski sepeda motor kesayangannya rusak. Direktur Konstruksi PT MRT Silvia Halim saat itu mengatakan, penyebab jatuhnya OCS parapet di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, akibat kondisi pekerjaan lifting plan yang dibuat tidak spesifik untuk pekerjaan pemasangan parapet dari atas girder.
Selain itu, pemasangan parapet itu juga tidak mengikuti risk assessment–job safety analysis dan lifting plan yang sudah tercantum dalam method statement, yaitu lifting boom yang terlalu panjang.
Pengerjaan dua proyek besar di Jakarta ini beberapa bulan ke depan diperkirakan rampung. Tentunya kita berharap, agar kecelakaan kerja ini tak terulang kembali. Faktor keselamatan pun harus menjadi perhatian serius bagi pelaksana serta pekerja di dua megaproyek tersebut.
(whb)