Begini Kriteria untuk Dapatkan Rumah DP Nol Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjelaskan tiga kriteria bagi masyarakat yang ingin mendapatkan program rumah DP nol rupiah di kawasan Kelapa Village, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pertama, kata Anies, masyarakat yang mendaftarkan harus merupakan warga DKI Jakarta dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). (Baca Juga: Pasarkan Rumah DP Nol Rupiah, DKI Bentuk BLUD
"Tapi perlu saya garis bawahi di sini, secara umum kriterianya, pertama dia (masyarakat) yang bersangkutan yang mendaftar harus merupakan warga Provinsi DKI Jakarta. Tercatat sebagai penduduk DKI, ber KTP DKI," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Kriteria yang kedua yakni masyarakat yang ingin membeli rumah dp nol rupiah, belum pernah memilki rumah sendiri atau belum pernah membeli rumah.
"(Kedua) Belum pernah memiliki rumah sendiri, selama ini mengontrak jadi tidak pernah punya rumah sendiri," lanjutnya. (Baca Juga: Rumah DP Nol Rupiah Disambut Masyarakat, Anies: Kami Bersyukur
Adapun yang ketiga yakni warga Jakarta tersebut harus berpenghasilan di bawah Rp7 juta. "Yang bersangkutan untuk program yang sekarang, yang kemarin adalah yang berpenghasilan di bawah Rp 7 juta," ucap Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies menegaskan bahwa rumah tersebut ketika sudah dimiliki tidak bisa diperjualbelikan. Namun jika dalam kondisi terpaksa bisa dijual melalui Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD).
"Kemudian dasar syarat itu dan nanti ketika semua sudah mengisi aplikasi harus sadar bahwa rumah ini bukan untuk diperjualbelikan. Jadi kalau anda sudah memiliki rumah ini maka tidak bisa dijual belikan," terang Anies.
"BLUD-nya nanti salah satu komponennya adalah bila ada yang terpaksa menjual, maka kita akan menjadi badan yang akan membelinya, sehingga tidak muncul second market rumah ini. Jadi kita tetap menjaga bahwa rumah ini adalah rumah untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) jadi ini yang nanti akan kita atur," sambungnya.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat bersabar menunggu rampungnya pembangunan proyek rumah DP nol rupiah tersebut.
"Karena itu bagi masyarakat bersabar sebentar insya Allah bulan April kita sudah siap semuanya," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking rumah down payment (DP) nol rupiah di kawasan Kelapa Village, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis 18 Januari 2018.
Rumah di Kelapa Village akan dibangun 20 lantai dengan 703 unit, 513 tipe 36, 190 unit tipe 21. Untuk harga per unitnya tipe 36 adalah Rp320 juta, sedangkan tipe 21 harganya Rp185 juta.
Saat ini, Pemprov DKI tengah menyiapkan Badan Layanan Umum Daerah untuk program DP nol rupiah. Skema pembayaran nantinya akan menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Rumah DP nol rupiah dibangun Badan Usaha Milik Daerah Pembangunan Sarana Jaya. Konsep rumah ini berbentuk rumah susun sederhana milik di atas lahan 1,4 hektar.
Pertama, kata Anies, masyarakat yang mendaftarkan harus merupakan warga DKI Jakarta dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). (Baca Juga: Pasarkan Rumah DP Nol Rupiah, DKI Bentuk BLUD
"Tapi perlu saya garis bawahi di sini, secara umum kriterianya, pertama dia (masyarakat) yang bersangkutan yang mendaftar harus merupakan warga Provinsi DKI Jakarta. Tercatat sebagai penduduk DKI, ber KTP DKI," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Kriteria yang kedua yakni masyarakat yang ingin membeli rumah dp nol rupiah, belum pernah memilki rumah sendiri atau belum pernah membeli rumah.
"(Kedua) Belum pernah memiliki rumah sendiri, selama ini mengontrak jadi tidak pernah punya rumah sendiri," lanjutnya. (Baca Juga: Rumah DP Nol Rupiah Disambut Masyarakat, Anies: Kami Bersyukur
Adapun yang ketiga yakni warga Jakarta tersebut harus berpenghasilan di bawah Rp7 juta. "Yang bersangkutan untuk program yang sekarang, yang kemarin adalah yang berpenghasilan di bawah Rp 7 juta," ucap Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies menegaskan bahwa rumah tersebut ketika sudah dimiliki tidak bisa diperjualbelikan. Namun jika dalam kondisi terpaksa bisa dijual melalui Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD).
"Kemudian dasar syarat itu dan nanti ketika semua sudah mengisi aplikasi harus sadar bahwa rumah ini bukan untuk diperjualbelikan. Jadi kalau anda sudah memiliki rumah ini maka tidak bisa dijual belikan," terang Anies.
"BLUD-nya nanti salah satu komponennya adalah bila ada yang terpaksa menjual, maka kita akan menjadi badan yang akan membelinya, sehingga tidak muncul second market rumah ini. Jadi kita tetap menjaga bahwa rumah ini adalah rumah untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) jadi ini yang nanti akan kita atur," sambungnya.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat bersabar menunggu rampungnya pembangunan proyek rumah DP nol rupiah tersebut.
"Karena itu bagi masyarakat bersabar sebentar insya Allah bulan April kita sudah siap semuanya," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking rumah down payment (DP) nol rupiah di kawasan Kelapa Village, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis 18 Januari 2018.
Rumah di Kelapa Village akan dibangun 20 lantai dengan 703 unit, 513 tipe 36, 190 unit tipe 21. Untuk harga per unitnya tipe 36 adalah Rp320 juta, sedangkan tipe 21 harganya Rp185 juta.
Saat ini, Pemprov DKI tengah menyiapkan Badan Layanan Umum Daerah untuk program DP nol rupiah. Skema pembayaran nantinya akan menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Rumah DP nol rupiah dibangun Badan Usaha Milik Daerah Pembangunan Sarana Jaya. Konsep rumah ini berbentuk rumah susun sederhana milik di atas lahan 1,4 hektar.
(mhd)