Pasarkan Rumah DP Nol Rupiah, DKI Bentuk BLUD
A
A
A
JAKARTA - Untuk memasarkan hunian DP nol persen, Pemprov DKI Jakarta akan membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang ditargetkan selesai April mendatang. Nantinya warga DKI berpenghasilan di bawah Rp7 Juta bisa mendapatkan hunian dengan DP 0 rupiah tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, skema pembelian hunian DP 0 Rupiah itu nantinya akan di umumkan oleh Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang terbentuk pada April mendatang. Bagi warga yang ingin mendaftarkan diri mendapatkan unit DP 0 Rupiah akan diatur oleh BLUD tersebut.
"Muda-mudahanan April sudah selesai BLUD-nya. Jadi kita jadwalkan bulan akhir itu bisa jalan, tapi warga sudah bisa tau ancer ancer harganya. dari ancer ancer itu warga bisa memproyeksikan Rp320 juta dengan Rp185 juta itu tersedia di sini," kata Anies saat groundbreaking hunian DP 0 Rupiah di kelapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (18/1).
Anies menjelaskan, semua persyaratan nanti direview dan akan diatur kemudian oleh BLUD. Termasuk biaya cicilanya, baik itu 7 tahun, 10, ataupun 15 tahun akan dibuatkan disitu. Artinya, cicilan tidak dibuat seragam agar warga bisa mencicil sesuai dengan kemampuan.
"Jadi tujuannya adalah harganya seragam tapi cara atau beban kreditnya bisa diatur sesuai dengan kemampuan. Kami belum menghitung, tergantung skemanya. kalau besaran cicilan itu tergantung pada anda mau bayar berapa lama," ujarnya.
Anies menjelaskan, hunian vertikal DP 0 Rupiah di Kelapa Village ini merupakan awal yang baru menyediakan 703 unit. Dia berharap segera bisa groundbreaking di tempat-tempat lain sehingga dalam waktu yang singkat ribuan rumah baru untuk warga Jakarta akan bisa kita sediakan. (Baca: Mulai Bangun Rumah DP Nol Persen, Anies: Janji Harus Dilunasi )
Adapun target pengerjaan 703 unit di Kelapa Village itu, kata Anies selambat-lambatnya sekitar 1,5 Tahun. Dia meminta kepada developer, PD Pembangunan Sarana Jaya dan Totalindo Persada untuk menjaga kualitas dari bangunan yang sekarang sedang dalam konstruksi ini. Sebab, dia ingin memastikan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah tidak kemudian sama dengan perumahan berkualitas rendah.
"Kami menyiapkan fasilitas transportasi ke sini, tadi kita sama sama saksikan juga penandatanganan nota kesepahaman dengan transjakarta sehingga nanti warga yang tinggal di sini akan memiliki akses transportasi umum masal yang mudah," ungkapnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, skema pembelian hunian DP 0 Rupiah itu nantinya akan di umumkan oleh Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang terbentuk pada April mendatang. Bagi warga yang ingin mendaftarkan diri mendapatkan unit DP 0 Rupiah akan diatur oleh BLUD tersebut.
"Muda-mudahanan April sudah selesai BLUD-nya. Jadi kita jadwalkan bulan akhir itu bisa jalan, tapi warga sudah bisa tau ancer ancer harganya. dari ancer ancer itu warga bisa memproyeksikan Rp320 juta dengan Rp185 juta itu tersedia di sini," kata Anies saat groundbreaking hunian DP 0 Rupiah di kelapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (18/1).
Anies menjelaskan, semua persyaratan nanti direview dan akan diatur kemudian oleh BLUD. Termasuk biaya cicilanya, baik itu 7 tahun, 10, ataupun 15 tahun akan dibuatkan disitu. Artinya, cicilan tidak dibuat seragam agar warga bisa mencicil sesuai dengan kemampuan.
"Jadi tujuannya adalah harganya seragam tapi cara atau beban kreditnya bisa diatur sesuai dengan kemampuan. Kami belum menghitung, tergantung skemanya. kalau besaran cicilan itu tergantung pada anda mau bayar berapa lama," ujarnya.
Anies menjelaskan, hunian vertikal DP 0 Rupiah di Kelapa Village ini merupakan awal yang baru menyediakan 703 unit. Dia berharap segera bisa groundbreaking di tempat-tempat lain sehingga dalam waktu yang singkat ribuan rumah baru untuk warga Jakarta akan bisa kita sediakan. (Baca: Mulai Bangun Rumah DP Nol Persen, Anies: Janji Harus Dilunasi )
Adapun target pengerjaan 703 unit di Kelapa Village itu, kata Anies selambat-lambatnya sekitar 1,5 Tahun. Dia meminta kepada developer, PD Pembangunan Sarana Jaya dan Totalindo Persada untuk menjaga kualitas dari bangunan yang sekarang sedang dalam konstruksi ini. Sebab, dia ingin memastikan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah tidak kemudian sama dengan perumahan berkualitas rendah.
"Kami menyiapkan fasilitas transportasi ke sini, tadi kita sama sama saksikan juga penandatanganan nota kesepahaman dengan transjakarta sehingga nanti warga yang tinggal di sini akan memiliki akses transportasi umum masal yang mudah," ungkapnya.
(ysw)