Dirut BEI: Kita Stop Kunjungan ke BEI Selama Seminggu
A
A
A
JAKARTA - Pasca robohnya atap Lantai Menzanin Tower II (sebelumnya ditulis balkon) Bursa Efek Indonesia (BEI), Dirut BEI Tito Sulistio mengatakan, akan menyetop kunjungan BEI selama seminggu ini.
Menurut Tito, pada Senin (15/1/2018) ini, gedung akan dibuka untuk diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian. Sebab, pada Selasa 16 Januari 2018 akan ada kegiatan di gedung tersebut.
"Untuk perdagangan esok, infrastruktur, interkoneksi, dengan perusahaan tetap berjalan. Namun, kunjungan kita stop dahulu selama semingguan karena kan tak bisa masuk," ujarnya pada wartawan di lokasi, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Dia menerangkan, sebelum dibuka pada kegiatan esok, akan ada pengecekan dahulu secara menyeluruh oleh pihak kepolisian pula. Kegiatan itu akan dilakukan di Tower 1, yang mana tower tersebut memang tak ada masalah apa-apa.
"Kita cuma pastikan itu selasar di atas aman, kita akan buka dan akan kita cek. Polisi juga ikut periksa besok," tuturnya.
Terkait penyebab robohnya atap Lantai Menzanin Tower II, dia tak mau berkomentar karena semua penyelidikam urusan kepolisian. Hanya saja, gedung itu sudah beroperasi sejak tahun 1995 silam dan selalu dalam perawatan.
Bukan hanya Gedung BEI, kata dia, gedung berusia 50 tahun pun bila selalu dalam perawatan tentunya akan selalu baik. Maka itu, dia tak tahu apa sebab ambruknya balkon tersebut.
"Soal tanggung jawab, ini musibah terjadi di gedung, gedungnya namanya Bursa Efek, tapi ini kan gedung. Karena mereka tamu bursa, tanggung jawab setiap rumah sakit ada dua orang BEI yang nungguin," jelasnya.
Dia menambahkan, hingga kini masih ada puluhan korban akibat ambruknya atap Lantai Menzanin Tower II itu dan tengah diperiksa, dirawat dan lainnya di rumah sakit. Tentunya, selain menunggui para korban di rumah sakit, pihak BEI pun akan bertanggung jawab tentang pembiayaannya juga.
"Selain kami (bantu pembiayaan), pihak pengelola gedung juga bertanggung jawab. Lalu, korban-korban yang celaka ini kita hubungi keluarganya agar datang, kita tanggungjawab ini," katanya.
Menurut Tito, pada Senin (15/1/2018) ini, gedung akan dibuka untuk diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian. Sebab, pada Selasa 16 Januari 2018 akan ada kegiatan di gedung tersebut.
"Untuk perdagangan esok, infrastruktur, interkoneksi, dengan perusahaan tetap berjalan. Namun, kunjungan kita stop dahulu selama semingguan karena kan tak bisa masuk," ujarnya pada wartawan di lokasi, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Dia menerangkan, sebelum dibuka pada kegiatan esok, akan ada pengecekan dahulu secara menyeluruh oleh pihak kepolisian pula. Kegiatan itu akan dilakukan di Tower 1, yang mana tower tersebut memang tak ada masalah apa-apa.
"Kita cuma pastikan itu selasar di atas aman, kita akan buka dan akan kita cek. Polisi juga ikut periksa besok," tuturnya.
Terkait penyebab robohnya atap Lantai Menzanin Tower II, dia tak mau berkomentar karena semua penyelidikam urusan kepolisian. Hanya saja, gedung itu sudah beroperasi sejak tahun 1995 silam dan selalu dalam perawatan.
Bukan hanya Gedung BEI, kata dia, gedung berusia 50 tahun pun bila selalu dalam perawatan tentunya akan selalu baik. Maka itu, dia tak tahu apa sebab ambruknya balkon tersebut.
"Soal tanggung jawab, ini musibah terjadi di gedung, gedungnya namanya Bursa Efek, tapi ini kan gedung. Karena mereka tamu bursa, tanggung jawab setiap rumah sakit ada dua orang BEI yang nungguin," jelasnya.
Dia menambahkan, hingga kini masih ada puluhan korban akibat ambruknya atap Lantai Menzanin Tower II itu dan tengah diperiksa, dirawat dan lainnya di rumah sakit. Tentunya, selain menunggui para korban di rumah sakit, pihak BEI pun akan bertanggung jawab tentang pembiayaannya juga.
"Selain kami (bantu pembiayaan), pihak pengelola gedung juga bertanggung jawab. Lalu, korban-korban yang celaka ini kita hubungi keluarganya agar datang, kita tanggungjawab ini," katanya.
(kri)