Warga Cianjur Lakukan Aborsi di Pesawat Rute Abu Dhabi-Tangerang
A
A
A
TANGERANG - Hani Binti Kahid Uta (36), warga Cianjur, Jawa Barat, nekat melakukan aborsi di toilet Pesawat Etihad Airways dengan nomor penerbangan EY-474 rute Abu Dhabi-Tangerang.
Kasus ini terungkap saat seorang cleaning service bernama Andri, membersihkan tong sampah toilet pesawat Etihad Airways. Dilihatnya, ada sesosok bayi laki-laki baru dilahirkan di dalam tong itu.
Saat ditemukan, bayi itu sudah meninggal dunia. Tetapi pada tubuhnya masih ada bekas darah. Diduga, bayi itu baru saja dilahirkan secara paksa oleh ibunya. Selanjutnya, kasus ini dilaporkan ke polisi.
Kapolresta Bandara Soetta AKBP Akhmad Yusep Gunawan membenarkan, mayat bayi laki-laki itu ditemukan Andri. Saat ini, Satreskrim Polresta Bandara Soetta sudah berkoordinasi dengan keluarga Hani.
"Kami akan berkoordinasi dengan keluarga saudari Hani dan akan melakukan proses lebih lanjut," kata Akhmad Yusep dalam surat elektroniknya kepada KORAN SINDO di Bandara Soetta, Minggu (7/1/2018).
Dilanjutkan dia, sebelumnya petugas piket Unit 4 Sat Reskrim mendapat laporan penemuan mayat bayi, di tong sampah toilet pesawat Etihad EY 474 tujuan Abu Dhabi yang sempat transit di Bangkok. (Baca Juga: Kasus Klinik Aborsi Senen, Polisi Temukan Beberapa Bukti
Pesawat itu kemudian mendarat di Bandara Soetta. Saat dilakukan identifikasi dan pemeriksaan saksi, diketahui bahwa ada penumpang bernama Hani Binti Kahid Uta (36), warga Cianjur, Jawa Barat.
"Yang bersangkutan diduga telah melakukan aborsi di dalam pesawat san membuang bayinya ke toilet di Pesawat Etihad. Informasi dari crew pesawat, Hani transit di Bangkok, Thailand," jelasnya. (Baca Juga: Polisi Temukan Tulang Janin di Septic Tank Klinik Aborsi Bekasi
Saat itu, Hani diketahui oleh crew pesawat mengeluhkan sakit pada bagian perutnya dan terdapat pendarahan di bagian alat vitalnya. Akhirnya, Hani disarankan untuk berobat di Bangkok oleh crew pesawat.
"Akhirnya, Hani berobat di Bangkok, dan tidak dapat melanjutkan penerbangan ke Bandara Soetta. Saat ini, Hani masih dalam perawatan di Bangkok, dan kami sudah melakukan koordinasi," jelasnya.
Koordinasi dilakukan dengan pihak AP 2 dengan maskapai Etihat, dan Dinas Kesehatan, serta bandara di Bangkok, serta dengan pihak keluarga Hani di Cianjur, Jawa Barat, untuk pemulangan. (Baca Juga: Kasus Klinik Aborsi Senen, Polisi Temukan Beberapa Bukti(mhd)
Kasus ini terungkap saat seorang cleaning service bernama Andri, membersihkan tong sampah toilet pesawat Etihad Airways. Dilihatnya, ada sesosok bayi laki-laki baru dilahirkan di dalam tong itu.
Saat ditemukan, bayi itu sudah meninggal dunia. Tetapi pada tubuhnya masih ada bekas darah. Diduga, bayi itu baru saja dilahirkan secara paksa oleh ibunya. Selanjutnya, kasus ini dilaporkan ke polisi.
Kapolresta Bandara Soetta AKBP Akhmad Yusep Gunawan membenarkan, mayat bayi laki-laki itu ditemukan Andri. Saat ini, Satreskrim Polresta Bandara Soetta sudah berkoordinasi dengan keluarga Hani.
"Kami akan berkoordinasi dengan keluarga saudari Hani dan akan melakukan proses lebih lanjut," kata Akhmad Yusep dalam surat elektroniknya kepada KORAN SINDO di Bandara Soetta, Minggu (7/1/2018).
Dilanjutkan dia, sebelumnya petugas piket Unit 4 Sat Reskrim mendapat laporan penemuan mayat bayi, di tong sampah toilet pesawat Etihad EY 474 tujuan Abu Dhabi yang sempat transit di Bangkok. (Baca Juga: Kasus Klinik Aborsi Senen, Polisi Temukan Beberapa Bukti
Pesawat itu kemudian mendarat di Bandara Soetta. Saat dilakukan identifikasi dan pemeriksaan saksi, diketahui bahwa ada penumpang bernama Hani Binti Kahid Uta (36), warga Cianjur, Jawa Barat.
"Yang bersangkutan diduga telah melakukan aborsi di dalam pesawat san membuang bayinya ke toilet di Pesawat Etihad. Informasi dari crew pesawat, Hani transit di Bangkok, Thailand," jelasnya. (Baca Juga: Polisi Temukan Tulang Janin di Septic Tank Klinik Aborsi Bekasi
Saat itu, Hani diketahui oleh crew pesawat mengeluhkan sakit pada bagian perutnya dan terdapat pendarahan di bagian alat vitalnya. Akhirnya, Hani disarankan untuk berobat di Bangkok oleh crew pesawat.
"Akhirnya, Hani berobat di Bangkok, dan tidak dapat melanjutkan penerbangan ke Bandara Soetta. Saat ini, Hani masih dalam perawatan di Bangkok, dan kami sudah melakukan koordinasi," jelasnya.
Koordinasi dilakukan dengan pihak AP 2 dengan maskapai Etihat, dan Dinas Kesehatan, serta bandara di Bangkok, serta dengan pihak keluarga Hani di Cianjur, Jawa Barat, untuk pemulangan. (Baca Juga: Kasus Klinik Aborsi Senen, Polisi Temukan Beberapa Bukti(mhd)