Antisipasi Kemacetan, Kawasan Sekitar Istana Bogor Disterilkan
A
A
A
BOGOR - Mengantisipasi kemacetan parah saat libur panjang Natal 2017 maupun Tahun Baru 2018 Polresta Bogor Kota melarang kegiatan keramaian di sekitar Istana Bogor. Kebijakan tersebut diambil karena Istana Bogor saat ini dianggap sebagai Ring 1 (lapis pertama pengamanan kepala negara/pemerintahan).
Terlebih, sejak awal Desember Presiden Joko Widodo tak hanya tinggal, tapi juga berkantor di Istana Bogor yang meliputi empat ruas jalan protokol yakni Jalan Jalak Harupat, Pajajaran, Otista dan Juanda.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, kebijakan mensterilkan jalur atau kawasan SSA dari segala aktivitas keramaian saat Natal dan Tahun Baru itu khawatir terjadi kemacetan parah di Kota Bogor. "Terlebih, Presiden RI Joko Widodo saat ini berkantor di Kota Bogor. Jadi jalur itu kita sterilkan, baik itu pada saat Natal maupun Tahun Baru. Maksudnya kegiatan yang ada di sekitar situ seperti band atau yang lainnya akan kita sterilkan. Silakan kegiatan masyarakat yang mengundang keramaian kita alihkan ke jalur di luar SSA," kata Ulung saat gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2017 pada Jumat, 22 Desember 2017 kemarin.
Ulung mengungkapkan, Lapangan Sempur sebagai alun-alun Kota Bogor yang biasanya selalu ada kegiatan saat Natal dan Tahun Baru juga tetap jadi pertimbangan untuk tidak ada aktivitas. Sedangkan untuk jalur-jalur lainnya, kepolisian akan memberlakukan rekayasa lalu lintas dan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk diberlakukan contraflow sesuai kondisi lalu lintas.
"Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru ini Kota Bogor menerjunkan sekitar 1.400 personel yang terdiri dari unsur Polri, TNI, dan beberapa instansi terkait lainnya," katanya. Tak hanya itu, ribuan personel itu akan bertugas untuk meningkatkan keamanan dan kondusifitas Kota Hujan selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Kita juga meningkatkan kegiatan rutin yang ditingkatkan antisipasi jalur lalu lintas, baik di tol maupun jalur arah ke Puncak sehingga tidak terjadi kemacetan," ungkapnya.
Sementara itu, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor menjelang Natal dan Tahun Baru selain memetakan sejumlah ruas jalan yang rawan macet parah, khususnya di Jalur Puncak, juga membekali ratusan personelnya dengan pelatihan penanganan kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama menjelaskan, latihan khusus itu disebut dengan Road Accident Rescue-Traffic Accident Analysis (RAR -TAA). Ini merupakan program terusan dari Polda Jawa Barat untuk penanganan laka lantas.
"Pelatihan ini terkait penanganan yang lebih cepat ketika terjadinya laka lantas sehingga dapat menurunkan risiko angka kematian korban akibat kecelakaan lalu lintas," ujar Hasby.
Hasby menambahkan, apabila nantinya terjadi kecelakaan, tim atau anggota di lapangan bisa mendatangi lokasi kejadian perkara secara cepat dan segera mengambil langkah penanganan dan evakuasi. Utamanya bagaimana menyelamatkan korban kecelakaan dengan peralatan khusus.
"Peralatan khusus yang dimiliki oleh tim RAR-TAA Polres Bogor di antaranya adalah pemotong besi, gergaji, tang, pakaian pelindung zat kimia, dan peralatan lainnya yang semuanya itu juga terdapat pada mobil khusus RAR-TAA," terangnya.
Tim RAR-TAA nantinya akan ditempatkan di Pos Polisi 2B Gadog (Puncak) dan juga titik-titik rawan kecelakaan yang ada di Bogor. "Berdasarkan titik blackspot rawan laka yang sudah dipetakan khususnya pada musim liburan adalah wilayah jalur Tol Jagorawi, jalur Bocimi, dan jalur Puncak," ucapnya.
Hasby berharap agar pelaksanaan operasi nanti dapat berjalan aman tanpa ada peningkatan jumlah dan fatalitas korban akibat kecelakaan. "Bahkan Unit Laka Polres Bogor beserta jajaran petugas kepolisian di lapangan, khususnya Satlantas Polres Bogor akan tetap siaga dan siap bergerak jika sewaktu-waktu dibutuhkan," ujarnya.
Terlebih, sejak awal Desember Presiden Joko Widodo tak hanya tinggal, tapi juga berkantor di Istana Bogor yang meliputi empat ruas jalan protokol yakni Jalan Jalak Harupat, Pajajaran, Otista dan Juanda.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, kebijakan mensterilkan jalur atau kawasan SSA dari segala aktivitas keramaian saat Natal dan Tahun Baru itu khawatir terjadi kemacetan parah di Kota Bogor. "Terlebih, Presiden RI Joko Widodo saat ini berkantor di Kota Bogor. Jadi jalur itu kita sterilkan, baik itu pada saat Natal maupun Tahun Baru. Maksudnya kegiatan yang ada di sekitar situ seperti band atau yang lainnya akan kita sterilkan. Silakan kegiatan masyarakat yang mengundang keramaian kita alihkan ke jalur di luar SSA," kata Ulung saat gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2017 pada Jumat, 22 Desember 2017 kemarin.
Ulung mengungkapkan, Lapangan Sempur sebagai alun-alun Kota Bogor yang biasanya selalu ada kegiatan saat Natal dan Tahun Baru juga tetap jadi pertimbangan untuk tidak ada aktivitas. Sedangkan untuk jalur-jalur lainnya, kepolisian akan memberlakukan rekayasa lalu lintas dan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk diberlakukan contraflow sesuai kondisi lalu lintas.
"Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru ini Kota Bogor menerjunkan sekitar 1.400 personel yang terdiri dari unsur Polri, TNI, dan beberapa instansi terkait lainnya," katanya. Tak hanya itu, ribuan personel itu akan bertugas untuk meningkatkan keamanan dan kondusifitas Kota Hujan selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Kita juga meningkatkan kegiatan rutin yang ditingkatkan antisipasi jalur lalu lintas, baik di tol maupun jalur arah ke Puncak sehingga tidak terjadi kemacetan," ungkapnya.
Sementara itu, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor menjelang Natal dan Tahun Baru selain memetakan sejumlah ruas jalan yang rawan macet parah, khususnya di Jalur Puncak, juga membekali ratusan personelnya dengan pelatihan penanganan kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama menjelaskan, latihan khusus itu disebut dengan Road Accident Rescue-Traffic Accident Analysis (RAR -TAA). Ini merupakan program terusan dari Polda Jawa Barat untuk penanganan laka lantas.
"Pelatihan ini terkait penanganan yang lebih cepat ketika terjadinya laka lantas sehingga dapat menurunkan risiko angka kematian korban akibat kecelakaan lalu lintas," ujar Hasby.
Hasby menambahkan, apabila nantinya terjadi kecelakaan, tim atau anggota di lapangan bisa mendatangi lokasi kejadian perkara secara cepat dan segera mengambil langkah penanganan dan evakuasi. Utamanya bagaimana menyelamatkan korban kecelakaan dengan peralatan khusus.
"Peralatan khusus yang dimiliki oleh tim RAR-TAA Polres Bogor di antaranya adalah pemotong besi, gergaji, tang, pakaian pelindung zat kimia, dan peralatan lainnya yang semuanya itu juga terdapat pada mobil khusus RAR-TAA," terangnya.
Tim RAR-TAA nantinya akan ditempatkan di Pos Polisi 2B Gadog (Puncak) dan juga titik-titik rawan kecelakaan yang ada di Bogor. "Berdasarkan titik blackspot rawan laka yang sudah dipetakan khususnya pada musim liburan adalah wilayah jalur Tol Jagorawi, jalur Bocimi, dan jalur Puncak," ucapnya.
Hasby berharap agar pelaksanaan operasi nanti dapat berjalan aman tanpa ada peningkatan jumlah dan fatalitas korban akibat kecelakaan. "Bahkan Unit Laka Polres Bogor beserta jajaran petugas kepolisian di lapangan, khususnya Satlantas Polres Bogor akan tetap siaga dan siap bergerak jika sewaktu-waktu dibutuhkan," ujarnya.
(whb)