Persiapan Pilwalkot Bogor Sudah 80%, KPU Luncurkan Maskot Uncal

Rabu, 20 Desember 2017 - 06:32 WIB
Persiapan Pilwalkot Bogor Sudah 80%, KPU Luncurkan Maskot Uncal
Persiapan Pilwalkot Bogor Sudah 80%, KPU Luncurkan Maskot Uncal
A A A
BOGOR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor meluncurkan maskot untuk Pilkada Kota Bogor 2018 mendatang yakni, simbol boneka rusa. KPU pun mengklaim kesiapan menghadapi pilkada serentak sudah mencapai 80%.

Ketua KPU Kota Bogor Undang Suryatna mengatakan, kesiapan yang sudah dilewati dalam rangka penyelenggaraan persta demokrasi itu diantaranya sosialiasi dan menjaring para bakal calon independen.
Maka dari itu selanjutnya, KPU Kota Bogor akan membuka pendaftaran penerimaan pasangan bakal calon melalui partai yang akan dilaksanakan 8 hingga 10 Januari 2018.

"Kemudian dilanjutkan dengan penetapan bakal calon, masa kampanye, pemungutan suara hingga penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pada Juni 2018," kata Undang pada Selasa, 19 Desember 2017 kemarin.

Undang menambahkan, dalam waktu dekat KPU segera melakukan pemutakhiran data jumlah pemilih pada 20 Januari 2018 mendatang.
"Sebanyak 760.000 warga Kota Bogor terdaftar sebagai pemilik suara. Angka tersebut tersebar di 1.785 tempat pemungutan suara (TPS) di enam kecamatan," ujarnya.

Jumlah ini meningkat sebanyak 30% dari jumlah pemilih Pilwalkot Bogor 2014 sebanyak 608.000. Undang menuturkan, penambahan jumlah pemilih itu seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk Kota Bogor yang saat ini sudah mencapai lebih dari 1 juta jiwa.

Terkait dengan peluncuran maskot Pilwalkot Bogor 2018 yang diberi nama Mang Uncal dan Mi Uncal. Menurutnya, uncal atau rusa kerap diidentikkan dengan Kota Bogor karena terdapat ratusan ekor rusa di kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan Pilwalkot Bogor 2018 menjadi ajang cara pembelajaran politik yang sehat bagi masyarakat. Bahkan dalam sambutannya, Bima menyebutkan ada beberapa catatan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pilwalkot nanti.

"Di antaranya, pilkada harus hemat, efektif, tidak boleh memecah, tidak mengandung SARA, dan yang terpenting harus ada unsur edukasi dalam pilkada nantinya," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6799 seconds (0.1#10.140)