Tewaskan Anggota FBR, Polisi Akan Tetapkan Tersangka
A
A
A
JAKARTA - Polres Metro Bekasi Kota mengamankan 17 orang terkait bentrokan berdarah antara Ambon dan Forum Betawi Rempug (FBR) di depan Perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu 16 Desember 2017. Dalam keributan itu satu orang tewas, dan tiga lainnya luka-luka.
"17 orang yang kami amankan tersebut masih kami periksa sebagai saksi, kami akan gelar perkara dan menentutkan tersangkanya," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto di Bekasi, Minggu (17/12/2017).
Menurutnya, bentrokan berdarah itu terjadi pada Sabtu pukul 01.30 WIB. Saat ini, kata dia, pihaknya masih memeriksa secara maraton kepada 17 orang tersebut. Jika, ada kecocokan bukti-bukti di lapangan yang didapatkan penyidik baru ditetapkan tersangka. "Jika terbukti maka kita tahan, kalau tidak tentunya kami lepaskan," katanya.
Indarto menambahkan, sejauh ini pertikaian antara kelompok organisasi masyarakat (ormas) dan kelompok warga dari Indonesia Timur yang bermukim di Perumahan Tytyan Indah karena salah paham. Sebelumnya, permasalahan kecil yang terjadi di Pasar Seroja, Bekasi Utara.
Seorang anggota ormas di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, tewas dibacok kelompok pemuda lain di Lapangan Seroja, Harapan Jaya, Sabtu 16 Desember pukul 01.30 WIB. Korban Lim Eng Sam (39), tewas saat dievakuasi ke Rumah Sakit Ananda.
Indarto mengatakan, korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh, sampai dia tersungkur bersimbah darah di lokasi kejadian. Sebab, bentrokan ini terjadi diduga karena adanya salah paham antara dua kelompok. Mereka kemudian saling tantang hingga berujung pada penganiayaan terhadap korban.
Selain Lim, ada tiga orang lagi dari kelompok korban yang terluka. Mereka adalah Sugianto (35), Noval Adam (20), dan Deni (34). Bahkan, anggota Polsek Bekasi Utara Brigadir Sugeng juga mengalami luka memar di bagian pipi kanan, karena terkena lemparan batu saat aksi tawuran terjadi.
Untuk Sugianto, kata dia, korban menderita luka memar dan bengkak di bagian wajah akibat dikeroyok. Lalu, Noval mengalami luka sobek di bagian hidung sampai mengeluarkan darah. Terakhir, Deni mengalami bocor di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari menambahkan, korban tewas merupakan pedagang. Menurutnya, tawuran itu dipicu karena adanya kesalahpahaman antar-dua kelompok tersebut.
"Perselisihan antara kedua kelompok sudah terjalin cukup lama, hingga ujungnya pertikaian kelompok terjadi," tambahnya.
Bentrokan itu terjadi saat seorang pedagang makanan bernama Bambang menegur sekelompok pemuda asal Perumahan Tytyan Kencana, yang sedang mabuk minuman keras (miras).
Tidak terima dinasihati, kata dia, lima pemuda ini kemudian melawan sehingga masyarakat menjadi resah. Bambang kemudian melapor ke rekannya, Dadang, selaku ketua ormas di wilayah setempat. Dadang bersama temannya, Sugianto (35), bergegas ke lokasi untuk melerai kesalahpahaman itu.
Niat Dadang untuk mendamaikan, rupanya berbuntut pahit. Salah satu pelaku kemudian memukul dan mengayunkan gelas kaca yang sudah dipecahkan ke arah Sugianto, hingga mengalami luka di wajah. Oleh rekannya, Sugianto dibawa ke klinik terdekat untuk mendapat perawatan.
Tidak terima kelompoknya diserang, korban tewas Lim bersama puluhan rekannya mendatangi Perumahan Tytyan Kencana untuk memberi pelajaran ke kelompok pelaku. Kelompok korban bersiaga di ujung jembatan yang menghubungkan Perumahan Tytyan Kencana dengan Harapan Jaya.
Sedangkan lima pemuda telah siaga di depan Perumahan Tytyan Kencana. Situasi kian memanas karena kelompok korban ingin menyerang kelompok pelaku. Niat itu sempat dihalau oleh anggota Polsek Bekasi Utara dengan cara melontarkan gas air mata ke arah kelompok korban.
Upaya itu rupanya sia-sia, karena jumlah massa dari kelompok korban lebih banyak. Mereka kemudian menyerang pemuda itu di depan perumahan. Kedatangan ormas disambut lima pemuda yang masing-masing membawa sebilah celurit. Namun, anggota ormas berbalik arah mencari perlindungan.
Korban Lim yang berada di barisan paling depan terkena luka sabetan di sekujur tubuh. Rekan korban, Noval Adam mengalami luka sobek di bagian hidung sampai mengeluarkan darah, dan Deni 34 mengalami bocor di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
"17 orang yang kami amankan tersebut masih kami periksa sebagai saksi, kami akan gelar perkara dan menentutkan tersangkanya," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto di Bekasi, Minggu (17/12/2017).
Menurutnya, bentrokan berdarah itu terjadi pada Sabtu pukul 01.30 WIB. Saat ini, kata dia, pihaknya masih memeriksa secara maraton kepada 17 orang tersebut. Jika, ada kecocokan bukti-bukti di lapangan yang didapatkan penyidik baru ditetapkan tersangka. "Jika terbukti maka kita tahan, kalau tidak tentunya kami lepaskan," katanya.
Indarto menambahkan, sejauh ini pertikaian antara kelompok organisasi masyarakat (ormas) dan kelompok warga dari Indonesia Timur yang bermukim di Perumahan Tytyan Indah karena salah paham. Sebelumnya, permasalahan kecil yang terjadi di Pasar Seroja, Bekasi Utara.
Seorang anggota ormas di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, tewas dibacok kelompok pemuda lain di Lapangan Seroja, Harapan Jaya, Sabtu 16 Desember pukul 01.30 WIB. Korban Lim Eng Sam (39), tewas saat dievakuasi ke Rumah Sakit Ananda.
Indarto mengatakan, korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh, sampai dia tersungkur bersimbah darah di lokasi kejadian. Sebab, bentrokan ini terjadi diduga karena adanya salah paham antara dua kelompok. Mereka kemudian saling tantang hingga berujung pada penganiayaan terhadap korban.
Selain Lim, ada tiga orang lagi dari kelompok korban yang terluka. Mereka adalah Sugianto (35), Noval Adam (20), dan Deni (34). Bahkan, anggota Polsek Bekasi Utara Brigadir Sugeng juga mengalami luka memar di bagian pipi kanan, karena terkena lemparan batu saat aksi tawuran terjadi.
Untuk Sugianto, kata dia, korban menderita luka memar dan bengkak di bagian wajah akibat dikeroyok. Lalu, Noval mengalami luka sobek di bagian hidung sampai mengeluarkan darah. Terakhir, Deni mengalami bocor di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari menambahkan, korban tewas merupakan pedagang. Menurutnya, tawuran itu dipicu karena adanya kesalahpahaman antar-dua kelompok tersebut.
"Perselisihan antara kedua kelompok sudah terjalin cukup lama, hingga ujungnya pertikaian kelompok terjadi," tambahnya.
Bentrokan itu terjadi saat seorang pedagang makanan bernama Bambang menegur sekelompok pemuda asal Perumahan Tytyan Kencana, yang sedang mabuk minuman keras (miras).
Tidak terima dinasihati, kata dia, lima pemuda ini kemudian melawan sehingga masyarakat menjadi resah. Bambang kemudian melapor ke rekannya, Dadang, selaku ketua ormas di wilayah setempat. Dadang bersama temannya, Sugianto (35), bergegas ke lokasi untuk melerai kesalahpahaman itu.
Niat Dadang untuk mendamaikan, rupanya berbuntut pahit. Salah satu pelaku kemudian memukul dan mengayunkan gelas kaca yang sudah dipecahkan ke arah Sugianto, hingga mengalami luka di wajah. Oleh rekannya, Sugianto dibawa ke klinik terdekat untuk mendapat perawatan.
Tidak terima kelompoknya diserang, korban tewas Lim bersama puluhan rekannya mendatangi Perumahan Tytyan Kencana untuk memberi pelajaran ke kelompok pelaku. Kelompok korban bersiaga di ujung jembatan yang menghubungkan Perumahan Tytyan Kencana dengan Harapan Jaya.
Sedangkan lima pemuda telah siaga di depan Perumahan Tytyan Kencana. Situasi kian memanas karena kelompok korban ingin menyerang kelompok pelaku. Niat itu sempat dihalau oleh anggota Polsek Bekasi Utara dengan cara melontarkan gas air mata ke arah kelompok korban.
Upaya itu rupanya sia-sia, karena jumlah massa dari kelompok korban lebih banyak. Mereka kemudian menyerang pemuda itu di depan perumahan. Kedatangan ormas disambut lima pemuda yang masing-masing membawa sebilah celurit. Namun, anggota ormas berbalik arah mencari perlindungan.
Korban Lim yang berada di barisan paling depan terkena luka sabetan di sekujur tubuh. Rekan korban, Noval Adam mengalami luka sobek di bagian hidung sampai mengeluarkan darah, dan Deni 34 mengalami bocor di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
(mhd)